Fimela.com, Jakarta Perut bunyi dirasa menjadi kondisi yang sangat lumrah terjadi. Biasanya perut bunyi dianggap sebagai penanda lapar atau perut kosong karena belum diisi makanan. Namun, siapa sangka kalau perut bunyi juga disebabkan oleh kondisi lainnya.
Baca Juga: Seperti Ada yang Bergerak di Perut, Pertanda Apa nih?
Perut bunyi sebenarnya bukan kondisi yang berbahaya atau mengancam nyawa bahkan memang normal terjadi. Walaupun begitu, perut bunyi bisa menjadi indikasi atau tanda ada sesuatu yang salah di tubuh kamu jika perut bunyi disertai dengan gejala lainnya.
Advertisement
BACA JUGA
Gejala yang menjadi penanda adalah adanya masalah kesehatan, seperti merasakan mual, demam, muntah, sembelit, diare, ada darah di tinja, perut kembung, nyeri ulu hati, dan berat badan turun tanpa sebab. Apabila kamu mengalami tanda tersebut, segeralah mengunjungi dokter untuk memastikan kondisi kesehatan.
Berikut Fimela.com akan mengulas penyebab perut berbunyi yang perlu diperhatikan. Ulasan ini akan memberikan informasi untuk kamu agar lebih waspada dan meningkatkan kesadaran untuk menjaga sistem kesehatan pencernaan. Dilansir dari Liputan6.com, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Advertisement
Adanya Gas Berlebih dalam Perut
Terlalu banyak gas di dalam perut merupakan tanda masalah tubuh yang ditandai dengan perut berbunyi. Perut bunyi biasanya diakibatkna oleh gas berlebih yang bergerak maju-mundur di usus.
Kondisi ini lebih sering terjadi pada seseorang yang makannya cepat, suka makan sambil berbicara, atau minum air terlalu banyak ketika olahraga berlangsung. Selain itu, apabila kamu mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung banyak gas (seperti kembang kol dan soda) memungkinkan perut kamu berbunyi.
Selain perut bunyi, masih ada gejala-gejala lain yang perlu diwaspadai seperti nyeri perut yang berlarut-larut, keringat dingin, tidak nafsu makan, badan terasa gatal atau muncul ruam jika alergi makanan, dan intensitas sakit perut semakin meningkat. Untuk benar-benar memastikannya, kamu perlu memeriksakan diri ke dokter.
Pencernaan Buruk
Fruktosa dan pemanis buatan yang sering ditemukan pada permen karet tanpa gula dan soda diet, mengandung alkohol gula yang lumayan sulit diserap usus. Selain itu, orang dengan intolerensi atau penyakit celiac juga lebih mungkin mengalami peningkatan perut yang bergemuruh atau perut bunyi.
Perut bunyi bisa menjadi gejala dari intolerensi makanan atau pertumbuhan bakteri di usus kecil. Pada kondisi ini, perut bunyi dapat dikaitkan dengan gas, perut kembung, dan distensi perut.
Advertisement
Kondisi Medis Lainnya
Selain kondisi di atas, ada beberapa kondisi medis lainnya yang menyebabkan perut bunyi terlaly sering atau terlalu keras seperti; alergi makanan, diare, colitis ulserativa atau radang rektum dan usus besar, radang usus akibat infeksi, perdarahan di slauran pencernaan, dan penyakit Crohn.
Tak hanya perut bunyi berlebihan yang menjadi penanda adanya sebuah masalah kesehatan. Perut yang bunyinya berkurang atau bahkan hilang sama sekali juga dapat menjadi indikasi adanya suatu penyakit seperti infeksi rongga perut atau saluran pencernaan, pembuluh darah usus tersumbat oleh bekuan darah, trauma abdomen atau cedera di perut, dan gangguan saraf pada usus.
Selain itu, masih ada kondisi medis lainnya yang menyebabkan perut kamu justru tidak bunyi seperti kadar kalium atau kalisum dalam darah tidak normal, pascapembedahan perut, penyumbatan, gerakan usus melambat, obat-obatan, dan terapi radiasi pada perut.
Cara Mengatasi Perut Bunyi
Apabila perut bunyi kerap membuat mu malu dan tidak nyaman, kamu bisa dengan segera meringankan atau menghilangkan bunyinya secara cepat. Berikut ada beberapa cara mengatasi perut bunyi yang berlangsung terlalu lama:
- Minum air
- Makan dan mengunyah dengan pelan
- Makan sedikit namun sering
- Batasi konsumsi makanan yang mengandung gas
- Kurangi konsumsi gula
- Kelola stres
- Segera makan ketika lapar
Advertisement
Cara Mencegah Agar Perut Tidak Bunyi Terus Menerus
Apabila perut bunyi terlalu sering dan kerap mengganggu atau membuat kamu tidak percaya diri, maka segeralah untuk memperbaiki pola makan. Batasi konsumsi makanan yang menghasilkan banyak gas seperti roti, tepung, kacang-kacangan, minuman kemasan dengan pemanis, minuman bersoda, dan sayuran (brokoli dan kol).
Walaupun bukan masalah yang cukup serius, tetapi perut bunyi yang disertai keluhan lain, maka kamu perlu mengkonsultasikannya ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan tepat. Bisa saja hal tersebut bukan sekedar penanda lapar atau gas terlalu banyak di perut.