Fimela.com, Jakarta Pasien yang terinfeksi virus COVID-19 umumnya mengalami gejala seperti demam, batuk kering, hingga hilangnya kemampuan untuk mencium bau atau anosmia. Gejala lainnya yang menunjukkan kesehatan pasien COVID-19 menjadi lebih baik atau memburuk adalah tingkat saturasi oksigen.
Perlu diketahui, saturasi adalah jumlah kadar oksigen yang ada dalam darah. Selama menjalankan isolasi mandiri, pasien COVID-19 penting mengecek tingkat saturasi oksigen.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), saturasi oksigen normal pada anak-anak dan dewasa berkisar di angka 95 hingga 100 persen. Sementara untuk lansia umumnya tidak kurang dari 95 persen.
Advertisement
BACA JUGA
Jika tingkat saturasi oksigen rendah di bawah 95 persen seseorang bisa mengalami berbagai gejala, mulai dari sesak napas, nyeri dada, hingga batuk-batuk.
Untuk meningkatkan saturasi oksigen dalam darah, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyarankan untuk melakukan prone positioning atau teknik proning. Dikutip dalam Panduan Isolasi Mandiri by Good Doctor, berikut langkah-langkahnya.
Advertisement
Cara meningkatkan saturasi oksigen dengan prone positioning
Posisi 1
- Letakan bantal 1 di bawah tulang leher, bantal 2 di perut bagian bawah, dan bantal 3 di bawah kaki.
- Pastikan posisi kepala lebih rendah dari bantal.
- Posisi telungkup ini dilakukan selama 30 menit.
Posisi 2
- Duduk bersandar selama 30 menit. Bersandar agak condong ke belakang.
Posisi 3
- Letakan bantal 1 di bawah tulang leher, bantal 2 di perut bagian bawah, dan bantal 3 di bawah kaki.
- Miring selama 30 menit.
Posisi 4
- Letakan bantal 1 di bawah tulang leher, bantal 2 di perut bagian bawah, dan bantal 3 di bawah kaki.
- Ganti posisi senyaman mungkin setiap 30 menit. Maksimalkan ventilasi ruangan dan hirup udara segar sebanyak mungkin.
Catatan: Mohon segera ke UGD terdekat jika saturasi oksigen <93%, sesak memberat atau kehilangan kesadaran.
#Elevate Women