Sukses

Health

3 Mitos Keliru Air Purifier yang Masih Banyak Dipercayai  

Fimela.com, Jakarta Air purifier belakangan menjadi peralatan rumah tangga yang diburu karena kemampuannya membersihkan udara di dalam rumah dari berbagai polutan. Terutama di masa pandemi sekarang ini, di mana udara kedapatan membawa virus dan bakteri ke dalam rumah.

Apalagi bagi kita yang kini memusatkan aktivitas dari rumah baik bekerja atau sekolah. Namun ada beberapa mitos keliru tentang air purifier yang perlu kita ketahui, terutama bagi yang baru ingin membelinya;

 

#1: Udara indoor lebih bebas polusi daripada outdoor

Mitos - menurut sejumlah studi yang dilakukan oleh Environmental Protection Agency (EPA) Amerika Serikat, level pencemaran udara di dalam ruangan (indoor) bisa mencapai dua sampai lima kali lebih tinggi ketimbang di luar ruangan (outdoor). Sumber pencemaran di dalam ruangan meliputi emisi pembakaran dari api kompor atau rokok, pestisida, masuknya polusi dari outdoor, dan sebagainya. 

Oleh sebab itu, keberadaan air purifier di rumah menjadi krusial untuk menyaring partikel polutan. Sebagai contoh, Samsung Air Purifier AX60 mampu menyaring berbagai polutan dengan sistem penyaringan berlapis. Pre-filter bekerja menyaring partikel debu besar, disusul filter karbon yang mengeliminasi gas berbahaya. Terakhir, High Efficiency Particulate Air (HEPA) Filter akan mempurifikasi hingga 99.97% debu, allergen, dan bakteri berukuran hingga 0.3μm. Ini membantu pengguna yang memiliki gangguan pernafasan atau alergi untuk bernafas dengan lebih baik di dalam ruangan, karena debu dan allergen pemicu alergi telah tersaring.

 

#2 – Posisi dekat air purifier akan mendapat lebih banyak udara bersih

Mitos. Faktanya, di mana saja kita berada di dalam ruangan akan mendapatkan manfaat yang sama dari kinerja air purifier. Perangkat air purifier memiliki angka laju suplai udara bersih atau dikenal dengan Clean Air Delivery Rate (CADR). CADR akan mengukur efektivitas air purifier berdasarkan luas ruangan dan volume udara bersih yang dihasilkan per satuan waktu. Semakin tinggi angka CADR, semakin baik kemampuan air purifier untuk membersihkan udara dalam ruangan.

Contohnya Samsung Air Purifier AX60 memiliki angka CADR 467 m3/jam. Kemampuan ini diperkuat oleh teknologi 3 Way Air Flow sehingga air purifier mampu membersihkan udara 2,5 kali lebih cepat hingga ke seluruh sudut ruangan. Udara masuk ke dalam air purifier dari depan, kemudian dengan kipas bertenaga secara cepat mendistribusikan udara bersih ke tiga arah berbeda sehingga membersihkan lebih cepat dan luas. Jangan lupa, pastikan ruangan dalam keadaan tertutup saat air purifier bekerja.

 

 

#3 - Air purifier berisik sehingga mengganggu saat tidur

Faktanya, kipas pada air purifier dapat mengeluarkan suara pada tingkat kebisingan tertentu, terutama saat mendeteksi dan bekerja memfilter gas atau zat berbahaya. Tetapi kita tak perlu khawatir sebab perangkat air purifier modern sudah dilengkapi dengan beberapa mode pengoperasian.

Contohnya adalah Samsung Air Purifier yang memiliki fitur Auto Mode dan Sleep Mode. Dengan auto mode, perangkat air purifier akan mendeteksi tingkat polusi udara di dalam ruangan dan secara otomatis mengatur kekuatan dan kecepatan kipas. Hal ini memudahkan pengaturan dan bahkan menghemat energi. Sementara itu, Sleep Mode membantu kenyamanan tidur sambil tetap menikmati udara bersih di mana perangkat akan menghasilkan aliran udara yang lebih pelan dan senyap serta tanpa cahaya apapun di layar monitor.

“Sistem filtrasi mumpuni yang dilengkapi HEPA Filter, kapasitas purifikasi lebih besar serta sensor debu intuitif jadikan rangkaian Samsung Air Purifier memberi perlindungan terbaik bagi keluarga,” ujar Hendry Wijaya, Senior Product Marketing Manager Home Appliances, Samsung Electronics Indonesia.

Simak Video Berikut

#Elevate Women 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading