Fimela.com, Jakarta Lontong Cap Go Meh adalah sajian istimewa yang selalu hadir untuk merayakan puncak perayaan Tahun Baru Imlek. Hidangan ini menggabungkan cita rasa khas Nusantara dengan sentuhan rempah yang kuat, sekaligus mencerminkan harmonisasi budaya Tionghoa yang telah lama berakar di Indonesia.
Perpaduan lontong yang kenyal, kuah opor ayam yang gurih, sambal goreng hati yang pedas manis, serta tambahan bubuk koya yang memberikan aroma khas, menjadikan sajian ini sebuah pengalaman rasa yang kaya dan menggugah selera. Tak mengherankan jika kelezatan Lontong Cap Go Meh menjadikannya favorit di berbagai kalangan, bukan hanya di kalangan masyarakat keturunan Tionghoa, tetapi juga di seluruh masyarakat Indonesia.
Di balik rasanya yang lezat, hidangan ini menyimpan sejarah panjang yang mencerminkan proses akulturasi budaya di Nusantara. Dari Semarang hingga Surabaya, Lontong Cap Go Meh telah menjadi bagian dari warisan kuliner yang terus dilestarikan hingga kini. Sudah tidak sabar untuk mencicipinya? Yuk, simak resep dan fakta menarik tentang menu unik ini yang dirangkum oleh Fimela.com pada Kamis (30/1).
Advertisement
What's On Fimela
powered by
Puncak perayaan Cap Go Meh 2016, yang digelar di kawasan Glodok, Jakarta Barat.
Advertisement
Cita Rasa Lontong Cap Go Meh: Gurih, Manis, Pedas dan Berempah
Lontong Cap Go Meh menawarkan sensasi rasa yang begitu khas, berkat perpaduan lauk pendamping yang sarat dengan rempah-rempah. Tekstur kenyal dari lontong menjadi pusat perhatian, bersanding serasi dengan kuah opor ayam yang gurih dan bersantan, menciptakan cita rasa yang menggugah selera dan sulit dilupakan.
Sambal goreng hati hadir sebagai pelengkap, menambah lapisan rasa dengan kombinasi pedas dan manis yang menggoda. Sementara itu, sayur lodeh rebung memberikan kesegaran tersendiri dengan kuahnya yang sedikit gurih dan pedas. Kehadiran telur pindang yang lembut semakin menyempurnakan komposisi hidangan ini.
Tak ketinggalan, koya yang terbuat dari bawang putih dan kerupuk udang memberikan aroma khas dan sentuhan gurih yang memperkaya cita rasa Lontong Cap Go Meh. Seluruh elemen ini berpadu dengan harmonis, menciptakan hidangan yang menggugah selera dengan karakteristik rasa yang mendalam dan memikat.
Resep dan Cara Membuat Lontong Cap Go Meh
Bagi yang ingin merasakan cita rasa lontong Cap Go Meh di luar Imlek, cara membuatnya amatlah mudah. Untuk menyajikan Lontong Cap Go Meh yang autentik, berikut adalah resep lengkapnya:
Bahan-bahan:
- Lontong secukupnya
- Telur rebus
- Petis (opsional)
- Sambal sesuai selera
Resep Opor Ayam:
- 1 ekor ayam, potong 12 bagian
- 5 siung bawang putih, 8 siung bawang merah, 3 butir kemiri, 1 sdt merica, 1 sdt ketumbar, 1 ruas jahe, 1 ruas kunyit (dihaluskan)
- 2 batang serai, 1 ruas lengkuas, 4 lembar daun salam, 4 lembar daun jeruk
- 300 ml santan kelapa
- Garam, penyedap rasa, dan gula secukupnya
Cara membuat:
- Tumis bumbu halus hingga harum, tambahkan daun salam, daun jeruk, serai, dan lengkuas.
- Masukkan ayam, aduk hingga merata, lalu tuang air dan santan.
- Masak hingga ayam empuk dan kuah meresap, tambahkan bawang goreng sebelum disajikan.
Advertisement
Sejarah Lontong Cap Go Meh
Dikutip dari ANTARA, Lontong Cap Go Meh diyakini berasal dari komunitas Tionghoa Peranakan di Jawa, terutama di daerah Semarang dan Surabaya. Tradisi ini muncul sebagai hasil adaptasi budaya, di mana para perantau Tionghoa di Nusantara menggabungkan kuliner lokal dengan mengganti bubur yuanxiao dengan lontong, yang lebih sesuai dengan selera masyarakat Jawa.
Pada era kolonial, hidangan ini semakin berkembang dan menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Cap Go Meh di kalangan keluarga Tionghoa Peranakan. Seiring berjalannya waktu, Lontong Cap Go Meh mulai dikenal dan diterima secara luas oleh masyarakat, sehingga menjadi bagian dari kekayaan kuliner Indonesia yang berharga.
Penyebaran Lontong Cap Go Meh di Indonesia
Seiring berjalannya waktu, Lontong Cap Go Meh tidak lagi terbatas pada meja makan keluarga Tionghoa Peranakan saja. Kini, hidangan lezat ini telah melanglang buana ke berbagai penjuru Indonesia, dan bisa dinikmati di banyak restoran serta warung makan di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Semarang.
Baik restoran khas Tionghoa maupun rumah makan tradisional Jawa kerap menyuguhkan hidangan ini, terutama saat perayaan Cap Go Meh semakin dekat. Menariknya, beberapa daerah bahkan telah menciptakan variasi unik dari Lontong Cap Go Meh dengan menambahkan bahan atau bumbu khas lokal, sehingga memperkaya ragam cita rasanya.
Advertisement
Makna di Balik Seporsi Lontong Cap Go Meh
Lontong Cap Go Meh bukan sekadar sajian yang menggugah selera, tetapi juga menyimpan makna simbolis yang mendalam. Bentuk lontong yang memanjang menggambarkan harapan untuk hidup yang panjang dan penuh kebijaksanaan, sementara opor ayam melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran.
Telur pindang dalam hidangan ini melambangkan awal baru dan keberuntungan, sedangkan sambal goreng hati mencerminkan ketulusan dan keikhlasan. Sayur lodeh rebung dipercaya membawa keseimbangan dalam kehidupan, menambah makna dari setiap elemen dalam seporsi Lontong Cap Go Meh.
Melalui sajian ini, masyarakat tidak hanya menikmati cita rasa yang unik, tetapi juga merayakan kebersamaan, harapan, dan keberuntungan yang mengiringi setiap suapan. Lontong Cap Go Meh menjadi simbol akulturasi budaya yang harmonis antara Tionghoa dan Nusantara, yang tetap terjaga hingga sekarang.
1. Apa perbedaan Lontong Cap Go Meh dan lontong sayur biasa?
Lontong Cap Go Meh menawarkan beragam hidangan pelengkap yang menggugah selera, seperti opor ayam yang gurih, sambal goreng hati yang pedas, dan taburan bubuk koya yang khas.
Sementara itu, lontong sayur biasa hadir dengan kesederhanaannya yang memikat, terdiri dari kuah santan yang lezat dan sayur labu siam yang segar.
Advertisement
2. Mengapa Lontong Cap Go Meh identik dengan Cap Go Meh?
Hidangan ini merupakan bagian tak terpisahkan dari perayaan Cap Go Meh, mencerminkan adaptasi kaya budaya Tionghoa Peranakan di Indonesia.
3. Apakah Lontong Cap Go Meh hanya bisa dimakan saat Imlek?
Awalnya, hidangan ini merupakan sajian istimewa yang hanya muncul saat perayaan Cap Go Meh. Namun kini, Anda dapat menemukannya dan menikmatinya kapan saja di berbagai lokasi.