Sukses

Food

Penderita Diabetes, Ini Cara Aman Menikmati Manisnya Nanas

Fimela.com, Jakarta Nanas terkenal karena rasa manis dan kesegarannya. Namun, bagi mereka yang menderita diabetes, sering muncul pertanyaan mengenai apakah nanas itu aman untuk dimakan.

Walaupun nanas memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar konsumsi buah ini tidak menyebabkan peningkatan kadar gula darah. Kondisi ini penting agar penderita diabetes tetap dapat menikmati buah tanpa risiko yang berlebihan.

Sebenarnya, penderita diabetes diperbolehkan untuk mengonsumsi berbagai jenis makanan, termasuk nanas, asalkan mereka memperhatikan kandungan karbohidrat serta gula alami yang ada di dalamnya. Dengan pengaturan yang tepat, nanas bisa menjadi bagian dari diet mereka.

Karbohidrat yang terdapat dalam buah-buahan, termasuk nanas, dapat berpengaruh pada kadar gula darah. Oleh karena itu, penting untuk mengatur asupan makanan dan memilih porsi yang sesuai agar tidak mengganggu kondisi kesehatan, dilansir Fimela.com dari berbagai sumber, Kamis(9/1/2025).

Keuntungan dan Kerugian Nanas untuk Penderita Diabetes

Nanas memiliki sejumlah manfaat yang penting bagi kesehatan. Salah satu manfaat utamanya adalah sebagai sumber vitamin C, di mana nanas mengandung sekitar 26,8 mg vitamin C dalam satu irisan.

Kandungan ini sangat signifikan karena dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan vitamin C harian yang diperlukan untuk mendukung sistem kekebalan tubuh. Selain itu, nanas juga kaya akan mineral seperti kalium dan magnesium, serta berbagai antioksidan yang berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan.

Namun, ada beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah kandungan gula yang cukup tinggi, seperti halnya pada buah-buahan manis lainnya. Gula alami dalam nanas dapat meningkatkan kadar glukosa darah jika asupannya tidak dikontrol dengan baik.

Selain itu, perbedaan indeks glikemik (GI) nanas juga menjadi perhatian, di mana skor GI dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti asal buah dan tingkat kematangannya. Hal ini dapat menyulitkan untuk memprediksi seberapa cepat nanas akan mempengaruhi kadar gula darah seseorang.

Cara Aman Mengonsumsi Nanas untuk Penderita Diabetes

Apabila Anda berencana untuk memasukkan nanas ke dalam diet harian, penting untuk memperhatikan beberapa pedoman berikut: Pertama, pilihlah nanas yang segar atau nanas kalengan yang tidak mengandung tambahan gula. Sebaiknya hindari nanas yang disimpan dalam sirup manis atau jus nanas, karena produk tersebut memiliki kandungan gula yang lebih tinggi.

Kedua, penting untuk mengontrol ukuran porsi. Batasi konsumsi nanas agar kadar gula darah tetap terjaga. Disarankan untuk mengonsumsi nanas dalam porsi kecil hingga sedang dan mengombinasikannya dengan makanan yang rendah karbohidrat.

Selain itu, jika Anda baru mulai mengonsumsi nanas setelah didiagnosis dengan diabetes, perhatikan perubahan yang terjadi pada kadar gula darah. Jika ada perubahan yang signifikan, sebaiknya pertimbangkan untuk mengurangi porsi atau mengonsumsinya bersamaan dengan makanan rendah karbohidrat.

Cara Mengelola Pola Makan untuk Penderita Diabetes

Penderita diabetes tipe 2 dianjurkan untuk mengatur pola makan mereka dengan tiga pendekatan utama. Pertama, mereka harus menghitung asupan karbohidrat yang sangat penting untuk mengelola kadar gula darah.

Sebaiknya, konsumsi karbohidrat per makanan berkisar antara 45 hingga 60 gram, sedangkan untuk camilan disarankan sekitar 15 hingga 20 gram. Penghitungan ini dapat bervariasi berdasarkan kebutuhan kalori harian, jenis obat yang digunakan, dan tingkat aktivitas fisik individu.

Kedua, ada metode piring yang membantu dalam pengaturan porsi makanan. Metode ini membagi piring menjadi beberapa bagian, yaitu setengah untuk sayuran non-tepung seperti brokoli dan wortel, seperempat untuk sumber protein seperti ayam atau telur, dan seperempat lainnya untuk biji-bijian atau makanan bertepung seperti kentang atau nasi. Selain itu, disarankan juga untuk menambahkan satu porsi buah, termasuk nanas, serta susu rendah lemak ke dalam menu harian.

Ketiga, penting untuk memahami Indeks Glikemik (GI) dari makanan yang dikonsumsi. Indeks glikemik ini mengukur seberapa cepat makanan dapat meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi.

Makanan dengan skor GI tinggi dapat menyebabkan peningkatan gula darah yang cepat, sedangkan makanan dengan skor GI rendah lebih lambat dicerna dan menyebabkan lonjakan gula yang lebih kecil. Sebagai contoh, nanas memiliki skor GI yang bervariasi antara 43 hingga 66, tergantung pada kematangan dan jenisnya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading