Sukses

Food

Kuliner Pasar Gede Solo, Perpaduan Cita Rasa Tradisional dan Kekinian yang Memikat

Fimela.com, Jakarta Pasar Gede Solo, yang berada di pusat Kota Solo, Jawa Tengah, telah menjadi simbol kuliner yang menarik perhatian banyak wisatawan. Dengan berbagai pilihan hidangan tradisional dan modern, pasar ini selalu dipadati pengunjung, baik dari kalangan masyarakat setempat maupun wisatawan dari luar daerah. Keberagaman rasa dan penampilan makanan di lokasi ini menjadikannya tempat favorit bagi para pecinta kuliner.

Menurut informasi yang dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Pasar Gede tidak hanya berfungsi sebagai tempat untuk membeli bahan kebutuhan sehari-hari, tetapi juga dikenal sebagai surga kuliner. Di sini, pengunjung bisa menemukan segudang jajanan pasar yang otentik hingga menu-menu modern yang sedang tren. Banyak pedagang yang telah menggeluti usaha ini selama bertahun-tahun, sehingga rasa dan kualitas makanan yang mereka tawarkan telah teruji oleh waktu.

Pasar Gede memberikan pengalaman kuliner yang tidak hanya memuaskan selera, tetapi juga menghidupkan kembali kenangan akan cita rasa tradisional. Bagi yang belum pernah mengunjungi tempat ini, menjelajahi Pasar Gede adalah kesempatan yang sangat baik untuk merasakan keunikan kuliner khas Solo.

Lenjongan Yu Sum dan Es Dawet Telasih Bu Dermi

Lenjongan Yu Sum: Jajanan Pasar yang Autentik

Lenjongan adalah jajanan tradisional yang berasal dari Solo, terbuat dari berbagai komponen seperti ketan hitam, tiwul, cenil, uli, getuk, dan klepon. Di Pasar Gede, Lenjongan Yu Sum menjadi pilihan favorit bagi banyak orang karena cita rasanya yang autentik dan harga yang sangat terjangkau.

Sebuah porsi lenjongan hanya dijual seharga Rp 5.000, namun isinya sangat bervariasi dan memanjakan lidah. Dengan taburan kelapa parut dan gula merah cair, hidangan ini semakin menggugah selera. Tidak mengherankan jika banyak pengunjung yang rela mengantri untuk menikmati sajian ini.

Es Dawet Telasih Bu Dermi: Minuman Segar Legendaris

Es Dawet Telasih Bu Dermi adalah minuman khas dari Solo yang selalu menjadi incaran di Pasar Gede. Minuman ini menyajikan kesegaran melalui kombinasi dawet ketan hitam, jenang sumsum, tape ketan, dan biji selasih yang dicampur dengan gula cair dan santan.

Dijual dengan harga sekitar Rp 10.000 per porsi, es dawet ini menjadi pilihan ideal untuk mengatasi rasa haus di tengah teriknya kota Solo. Kombinasi rasa manis dan segar yang dihasilkan menciptakan sensasi yang harmonis di lidah. Popularitasnya semakin meningkat, sehingga banyak pengunjung merasa perlu untuk mencicipi minuman ini setiap kali berkunjung ke Pasar Gede.

Soto Bu Harini dan Cabuk Rambak

Soto Bu Harini merupakan tempat yang wajib dikunjungi bagi pecinta sarapan tradisional. Sejak tahun 1980-an, warung ini telah menyajikan soto daging dengan kuah bening yang memiliki rasa gurih dan kaya. Dengan harga hanya Rp 14.000 per porsi, soto ini disajikan dengan nasi yang dicampur langsung ke dalam kuahnya. Selain soto, pengunjung juga dapat menikmati berbagai menu lain seperti kare ayam, asem-asem, dan sop ayam yang tak kalah lezatnya.

Cabuk rambak adalah pilihan sarapan yang unik dan mengenyangkan. Hidangan tradisional ini terbuat dari ketupat tipis yang disiram dengan sambal wijen, disertai kerupuk beras atau gendar. Dengan harga Rp 6.000 per porsi, rasanya yang khas menjadikannya favorit di kalangan banyak orang. Kombinasi tekstur lembut dari ketupat dan gurihnya sambal wijen menciptakan cita rasa yang sulit dilupakan. Menurut pedagang, "cabuk rambak sering kali habis dalam waktu singkat karena peminatnya yang banyak." Oleh karena itu, disarankan untuk datang lebih awal jika ingin mencicipinya.

Nasi Liwet Bu Sri dan Ayam Goreng Pak Ali

Ayam Goreng Pak Ali: Lezat dan Gurih dengan Sambal Terasi

Ayam Goreng Pak Ali dikenal luas karena rasa gurihnya yang khas, dimasak dengan arang untuk mempertahankan aroma tradisional. Ayam yang dijual dalam keadaan utuh ini ditawarkan dengan harga yang sangat terjangkau dan dikemas dalam besek yang menarik.

Hidangan ini disajikan bersama sambal terasi yang pedas dan menggugah selera, menjadikannya sebagai pilihan utama bagi pengunjung yang ingin menikmati makanan khas dari Solo. Keunikan dan cita rasa ayam goreng ini membuatnya menjadi favorit di kalangan para pelancong yang ingin membawa pulang oleh-oleh khas daerah.

Nasi Liwet Bu Sri: Sarapan Tradisional yang Menggoda Selera

Nasi Liwet Bu Sri telah menjadi pilihan utama untuk sarapan di Pasar Gede Solo semenjak pagi hari. Hidangan ini disajikan di atas daun pisang yang dilipat menjadi pincuk, memberikan sentuhan aroma alami yang sangat khas.

Komposisi nasi ini terdiri dari nasi yang gurih, dilengkapi dengan lauk labu siam, areh santan, tahu, telur pindang, ayam suwir, dan kerupuk beras yang renyah. Kelezatan dari nasi liwet ini terletak pada areh santan yang kental dan gurih, menciptakan perpaduan rasa yang sangat kaya dan memuaskan.

Tambahan kulit ayam sebagai pelengkap semakin memperkuat cita rasa yang nikmat di setiap suapan. Tak heran jika banyak pengunjung yang rela datang lebih awal demi menikmati hidangan ini sebelum kehabisan. Dengan harga yang terjangkau dan cita rasa yang autentik, Nasi Liwet Bu Sri telah menjadi ikon sarapan legendaris di Pasar Gede.

Pelanggan setia seringkali menyebut hidangan ini sebagai menu yang wajib dicoba saat berkunjung ke Solo. Tempat ini buka mulai pukul 6 pagi dan biasanya sudah habis menjelang siang hari.

Tengkleng di Pasar Gede dan Babi Kuah Pincuk

Tengkleng Pasar Gede adalah salah satu kuliner khas yang sangat diminati oleh para pecinta makanan berkuah. Hidangan ini terdiri dari potongan daging kambing, jeroan, dan tulang yang dimasak dengan bumbu rempah-rempah yang mirip dengan gulai. "Rasa kuahnya yang kaya rempah sangat menggugah selera, terutama saat dinikmati dengan nasi putih hangat." Penjual tengkleng di Pasar Gede juga menyediakan berbagai lauk tambahan, seperti sate jeroan dan lemak yang empuk serta mudah dikunyah. Kuah tengkleng memiliki tekstur yang ringan tetapi tetap kaya rasa, sehingga sangat cocok bagi mereka yang menyukai makanan berkuah yang tidak terlalu berat. Tersedia juga sambal cabai rawit yang pedas sebagai pelengkap, memberikan sensasi rasa yang lebih menantang.

Tengkleng ini sangat pas dinikmati pada siang hari, terutama saat waktu makan siang tiba, menjadikannya pilihan favorit bagi banyak orang. Dengan harga yang cukup terjangkau dan porsi yang memuaskan, hidangan ini sangat cocok untuk para penggemar kuliner tradisional khas Solo. "Jangan lupa datang lebih awal karena sering kali tengkleng cepat habis!"

Bagi mereka yang menyukai kuliner non-halal, Babi Kuah Pincuk adalah hidangan yang wajib dicoba. Hidangan ini sangat terkenal di kalangan pengunjung Pecinan di sekitar Pasar Gede Solo. Disajikan di atas daun pisang sebagai pincuk, menu ini menampilkan berbagai bagian daging babi seperti samcan, telinga, usus, hati, dan darah yang dimasak dalam kuah rempah. Rasanya sangat kaya berkat penggunaan bumbu khas yang meresap ke dalam setiap potongan daging. Tekstur dagingnya yang empuk dan kuahnya yang gurih menjadikannya favorit di kalangan pengunjung yang menyukai hidangan berbahan dasar daging babi. Sambal sebagai pelengkap juga menambah kelezatan dan memberikan cita rasa pedas yang seimbang.

Hidangan ini sangat cocok dinikmati saat makan siang atau sore hari, terutama bagi mereka yang ingin mencoba sesuatu yang berbeda. Meskipun termasuk dalam kategori non-halal, Babi Kuah Pincuk tetap menarik perhatian karena keunikannya. Hidangan ini menjadi pilihan utama di kalangan komunitas Tionghoa di Solo.

Tengkleng Pasar Gede: Gurihnya Olahan Kambing yang Legendaris

Timlo Pak Sur: Sop Segar dengan Cita Rasa Khas Solo

Di Pasar Gede Solo, Timlo Pak Sur menyuguhkan hidangan berkuah yang segar dan sangat pas untuk dinikmati pada malam hari. Dibuka mulai pukul 6 sore, tempat ini selalu dipenuhi pengunjung yang ingin mencicipi timlo, sop yang menjadi ciri khas daerah tersebut. Isian sopnya meliputi irisan sosis Solo yang digoreng, ati ampela, suwiran ayam, dan telur kecap yang menambah kelezatan. Kuah kaldu ayamnya yang bening dan ringan memberikan sensasi kesegaran di setiap suapan.

Rasa gurih dari kuah ini semakin kaya berkat tambahan bawang goreng yang memperkuat aroma serta rasa yang menggugah selera. Hidangan ini biasanya disajikan bersama nasi putih hangat, menciptakan kombinasi yang sempurna untuk makan malam. Dengan harga yang terjangkau dan porsi yang memuaskan, Timlo Pak Sur menjadi salah satu pilihan kuliner favorit. Lokasinya yang strategis di dekat Tugu Jam Pasar Gede memudahkan pengunjung untuk mencapainya. Selain itu, hidangan ini juga terkenal karena kesegaran dan kualitas bahan yang selalu terjaga.

Tahok Pak Citro: Hangat dan Menenangkan di Pagi Hari

Bagi mereka yang mencari sajian hangat di pagi hari, Tahok Pak Citro adalah pilihan yang sangat tepat. Hidangan ini merupakan wedang tahu khas Tionghoa yang telah diadaptasi dan menjadi favorit di kalangan masyarakat Solo. Terdiri dari kembang tahu yang lembut dan kuah jahe manis, tahok memberikan sensasi hangat yang sangat menenangkan.

Sejak pukul 6 pagi, gerobak Tahok Pak Citro sudah ramai dikunjungi oleh pelanggan setia. Rasa lembut tahu yang berpadu dengan kuah jahe menciptakan cita rasa khas yang sulit untuk ditolak. Banyak orang menjadikan tahok sebagai menu sarapan sehat karena mengandung protein tinggi dan rendah lemak. Dengan harga yang terjangkau, Tahok Pak Citro berhasil mempertahankan kualitas rasa dan teksturnya selama bertahun-tahun. Hidangan ini sangat ideal dinikmati saat cuaca dingin atau di pagi hari sebelum memulai aktivitas. Tidak mengherankan jika tahok menjadi salah satu menu favorit di Pasar Gede Solo yang selalu dicari oleh pengunjung.

Kuliner Kekinian

TFP Kopi Warung: Nuansa Kuliner Barat di Pasar Tradisional

TFP Kopi Warung menyajikan konsep kuliner bertema Western di tengah keramaian Pasar Gede Solo. Dengan suasana yang modern, menu yang ditampilkan di papan tulis berbahasa Inggris memberikan nuansa kafe bergaya Eropa yang sederhana namun tetap elegan. Lokasinya yang strategis di Jalan Martadinata Nomor 10 memudahkan para pengunjung untuk menjangkau tempat ini. Menu yang ditawarkan sangat bervariasi, mulai dari hidangan pasta hingga salmon panggang yang disajikan dengan tampilan yang menggugah selera.

Beberapa hidangan favorit di sini antara lain beef stroganoff, pasta ayam dan udang, serta casserole tuna. Untuk pencuci mulut, terdapat pancake strawberry dan sandwich pisang hazelnut yang cocok dinikmati sebagai camilan sore. Meskipun mengusung tema Western, harga yang ditawarkan cukup bersahabat sehingga dapat dinikmati oleh semua kalangan. Suasana di TFP Kopi Warung juga sangat mendukung bagi pengunjung yang ingin bersantai sambil menikmati hidangan yang lezat. Tak heran jika tempat ini menjadi favorit di kalangan anak muda dan wisatawan yang ingin merasakan kuliner kekinian di Solo.

Mie Gajah Mas: Mi Legendaris dengan Beragam Pilihan Menu

Bagi para pecinta mie, Mie Gajah Mas di Pasar Gede Solo merupakan pilihan yang sangat tepat. Terletak di Jalan Suryopranoto Nomor 1, tepat di depan pasar, tempat ini menawarkan berbagai menu berbahan dasar mie yang sangat menggugah selera. Dengan akses yang mudah, Mie Gajah Mas telah menjadi destinasi yang populer baik bagi wisatawan maupun warga lokal. Menu yang tersedia sangat beragam, mulai dari mie ayam pangsit, pangsit kuah, hingga bakso goreng dan ceker ayam.

Selain itu, terdapat juga variasi mie lainnya seperti kwe tiauw ayam dan bihun ayam untuk memenuhi selera pengunjung. Dengan harga yang terjangkau, mulai dari Rp12.000 hingga Rp27.000, tempat ini sangat ramah di kantong bagi semua kalangan. Buka setiap hari dari pukul 11.30 hingga 18.00 WIB, Mie Gajah Mas menjadi pilihan ideal untuk makan siang. Tekstur mie yang kenyal dan kuah yang gurih menjadikan setiap suapan terasa sangat nikmat. Tambahan sambal pedas dan pangsit goreng yang renyah semakin memperkaya cita rasa hidangan ini.

Uma Yum Cha Dimsum: Dimsum Modern dengan Harga Terjangkau

Uma Yum Cha Dimsum menghadirkan hidangan khas Asia dengan sentuhan modern yang sangat kekinian. Berlokasi di lantai dua Pasar Gede Solo, pengunjung dapat menikmati sajian ini sambil menikmati pemandangan kota dari ketinggian. Konsep semi-kafe dengan nuansa modern membuat tempat ini semakin menarik bagi anak muda dan keluarga yang ingin merasakan suasana yang berbeda. Menu yang tersedia sangat variatif, mulai dari dimsum pangsit dengan isian udang, kepiting, wortel, jamur, serta daging asap dan lobster.

Selain itu, ada juga bakpao dengan berbagai rasa seperti telur asin, vanilla, dan taro ungu yang lembut di mulut. Bagi penggemar makanan pedas, ceker kaki naga menjadi pilihan populer yang layak dicoba. Dengan harga mulai dari Rp15.000 per porsi yang berisi lima biji dimsum, tempat ini menawarkan sajian yang lezat dengan harga yang sangat terjangkau. Kualitas rasa yang konsisten dan presentasi yang menarik menjadikan Uma Yum Cha Dimsum sebagai tempat yang selalu ramai dikunjungi. Tidak mengherankan jika kuliner ini menjadi salah satu pilihan utama di Pasar Gede Solo.

Makanan khas apa saja yang tersedia di Pasar Gede Solo?

Pasar Gede merupakan tempat yang tepat untuk menjelajahi berbagai kuliner tradisional. Di sini, Anda akan menemukan beragam jajanan seperti lenjongan, es dawet telasih, dan cabuk rambak, yang semuanya menggugah selera.

Selain jajanan ringan, Pasar Gede juga menawarkan makanan berat yang lezat, seperti soto daging dan ayam goreng. 

Kisaran harga makanan di Pasar Gede Solo berapa?

Di tempat ini, biaya untuk makanan sangat bersahabat. Anda bisa menemukan jajanan ringan dengan harga mulai dari Rp 5.000, sementara untuk hidangan berat, harganya berkisar hingga Rp 20.000.

Apakah Pasar Gede Solo tepat untuk kuliner bersama keluarga?

Pasar Gede merupakan tempat yang ideal untuk menikmati wisata kuliner bersama keluarga. Di sini, pengunjung dapat menemukan berbagai makanan yang menawarkan cita rasa tradisional dengan harga yang terjangkau.

Dengan suasana yang hangat dan ramah, Pasar Gede menjadi pilihan tepat bagi mereka yang ingin merasakan kelezatan kuliner lokal. Pasar Gede sangat cocok untuk wisata kuliner keluarga karena menyajikan makanan dengan rasa tradisional dan harga ramah di kantong.

Kapan sebaiknya mengunjungi Pasar Gede Solo?

Pagi hingga siang hari merupakan waktu yang paling ideal untuk menikmati beragam pilihan makanan yang segar dan baru saja dimasak.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading