Fimela.com, Jakarta Bagi sebagian orang, ngemil di waktu tertentu jadi rutinitas yang mendukung produktivitas sehari-hari. Pasalnya, ketika tubuh merasa lapar akan berpengaruh pada kemampuan tubuh dan otak dalam menjalankan fungsi. Hal ini biasanya terjadi terutama di jam-jam kritis setelah makan siang, di mana kita kerap merasa butuh asupan makanan.
Kebanyakan orang mungkin memilih kopi, gorengan, hingga minuman manis lainnya sebagai camilan jelang sore hari. Namun beberapa makanan tersebut akan berdampak pada kesehatan mental dan tubuh apabila dikonsumsi secara berlebihan.
Ahli Gizi, Putri Miftahul Jannah menjelaskan camilan yang mengandung gula, garam, lemak jenuh, dan rendah mikro gizi dapat mengganggu kesehatan tubuh. Apabila dikonsumsi secara berlebihan, akan meningkatkan risiko penyakit degeneratif, seperti obesistas, diabetes, hingga penyakit jantung.
Advertisement
"Camilan seperti ini mungkin memuaskan keinginan mulut, tetapi tidak memberikan zat gizi yang dibutuhkan oleh otak, serta tidak memberikan efek kenyang lebih lama. Jadi, itu yang bikin kita habis makan kok masih berasa lapar atau lemas, untuk efek jangka pendeknya," ujar Putri.
Advertisement
Berpengaruh pada kesehatan mental
Selain memberikan pengaruh pada kesehatan tubuh, camilan yang dipilih dapat berpengaruh pada kesehatan mental. Menurut psikolog Mutiara Maharani, masyarakat urban, terutama kalangan milenial dan gen Z yang dituntut untuk selalu bisa produktif cenderung mengalamai kecemasan hingga stres. Sehingga ketika merasa jenis di jam-jam kritis, mereka menjadikan ngemil sebagai pelarian sementara.
Akibatnya, mereka mulai memiliki kebiasaan ngemil yang kurang mindfull dengan pemilihan makanan yang tinggi gula, lemak, dan kalori. Sekilas, kebiasaan ngemil ini mungkin akan memberikan rasa senang dan kenyang namun hanya sesaat.
"Karena asupan yang diberikan tidak sesuai kebutuhan tubuh dan tidak menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Akhirnya, tercipta siklus yang tidak sehat, yaitu ketika mereka merasakan emosi negatif mereka akan memiliki craving yang terus-menerus karena Perut, Otak, dan Mulut yang tidak akur. Jadi, bisa disimpulkan bahwa apa yang rasanya enak belum tentu baik loh untuk tubuh kita," jelas Mutiara.
Oleh karena itu, Putri menyebut camilan dengan protein dan serat tinggi sangat disarankan untuk dikonsumsi di jam-jam kritis. Selain meningkatkan produktivitas, camilan ini memberikan rasa kenyang lebih lama dan memberikan kepuasan perut, otak, dan mulut.
Pilihan camilan sehat
Pilihan camilan sehat, mengenyangkan bergizi, dan bernutrisi baik seperti susu fermentasi (Yogurt) dapat menunjang kegiatan sehari-hari sehingga menjadi lebih optimal, mood terjaga yang baik, serta menjaga kesehatan pencernaan. Cimory Yogurt Bites dapat memberikan rasa kenyang yang lebih lama, sehingga mengurangi keinginan untuk ngemil berlebihan dan memilih camilan yang tidak sehat.
"Oleh karena itu, Cimory Yogurt Bites hadir sebagai camilan sehat, mengenyangkan, kaya akan nutrisi, dan memiliki tekstur yang lembut mirip sensasi makan soft ice cream yang tentu saja memanjakan mulut sehingga pada akhirnya dapat membuat Perut, Otak, dan Mulut terpenuhi keinginannya dan menjadi akur. Hasilnya, mood dan produktivitas kita sehari-hari selalu terjaga. Cimory berkomitmen untuk terus mengedukasi publik akan konsumsi makanan sehat dan bernutrisi," kata Lidwina Tandy, Marketing Manager Cimory.
Cimory yogurt bites telah hadir untuk menjawab semua kebutuhan dan tantangan akan fenomena memilih camilan yang tidak hanya sehat, namun juga sesuai dengan kebutuhan konsumen masa kini yang ingin semuanya serba praktis, on-the-go, dan dapat dibeli di mana saja. Tersedia dalam 6 varian rasa yaitu Strawberry, Blueberry, Yuzu, Strawberry Lychee, Strawberry Mango, dan Berry Blend.