Fimela.com, Jakarta Dubai menjadi salah satu destinasi liburan super lengkap termasuk kulinernya. Dari makanan khas warga lokal, hidden gem, hingga makanan kekinian tersedia di kota bagian dari Uni Emirat Arab ini.
Menariknya, jika mencicipi kuliner khas warga lokal pengunjung pun juga bisa merasakan budaya makanan khas masyarakat setempat seperti yang Fimela rasakan Bersama Dubai Economic Tourism (DET).
Lalu apa saja makanan-makanan yang bisa dicicipi oleh wisatawan selama berkunjung ke Dubai? Berikut rekomendasi tim Fimela.
Advertisement
Advertisement
1. Al Khayma
Pertama, sahabat Fimela bisa merasakan makan-makanan khas Emirat yang tidak jauh seperti makanan khas Arab kaya akan rempah-rempah di Al Khayma. Saat berkunjung ke restoran ini, nuansa kota lama Dubai begitu terasa dengan bangunan kecoklatan bergaya tenda Badui.
Saat memasuki restoran tersebut, suasana ramai di dalam restoran pun menyambut dengan pengunjung yang duduk di bangku kayu dengan bantalan khas Dubai, serta para pelayan mengenakan gamis dan tutup kepala sesuai ciri khas mereka. Restoran ini dibagi menjadi dua ruangan indoor dan outdoor.
Fimela sendiri mendapatkan ruangan indoor dengan gaya duduk lesehan mengenakan karpet dan bantal duduk.
Sebelum mencicipi berbagai makanan, Fimela dan tim pun diajak untuk membuat parfum khas tradisional Arab sesuai dengan kepribadian. Beberapa bahan-bahan parfum di antaranya oud dan amber yang dianggap sebagai bahan mewah dalam dunia parfum.
Setelah selesai membuat parfum, para pelayanan pun mulai menyajikan makanan pembuka mulai dari sup lentils yang lezat ditambahkan cracker dan perasan lemon, lalu jarjeer salad yang menurut Fimela rasanya cukup asam, serta yang menjadi favorit sambosa berisikan sayuran.
Sedangkan untuk makanan inti disajikan nasi briyani dengan lauk ikan, tenang ikannya pun tidak amis bila dimakan, lalu haress makanan sejenis bubur terbuat dari gandum dan potongan daging, adapula jesheed hidangan ini seperti abon namun terbuat dari ikan hiu yang dihancurkan atau dicincang di atas nasi. Dan yang menjadi favorit Fimela ialah nasi majboos dengan lauk ayam yang begitu lembut.
Terakhir, untuk makanan penutup ialah luqaimat makanan manis yang sangat popular di Dubai. Adonannya seperti bola ubi yang disiram oleh saus kurma.
Untuk mencoba eksperimen membuat parfum sekaligus makan siang bisa merogoh kocek sebesar AED857/sekitar Rp3.662.000.
2. Sheikh Mohammed Centre for Cultural Understanding (SMCCU)
Tinggal menyebrang dari Al Khayma, terdapat tempat yang diberi nama Sheikh Mohammed Centre for Cultural Understanding (SMCCU). Tempat ini terkenal dengan hidangan tradisional Emirat dengan suasana ruang makan ala Bedouin.
Saat memasuki tempat yang berada di Kawasan Al Fahidi ini, tersedia bantalan merah yang menjadi tempat kamu duduk. Makanan pun sudah tersedia di depan kami, mulai dari Chicken Biryani, Dango, hingga luqaimat. Sebelum memulai makan besar, pengunjung pun diberikan segelas kecil kopi beserta kurma dan teh pahit. Kita pun bebas memilih menu makanan sesuai selera.
Menariknya saat menyantap makanan, sahabat Fimela dijelaskan oleh pihak SMCCU mengenai adat istiadat dan budaya lokal, seperti pakaian yang menjadi ciri khas mereka. Hingga mengikuti diskusi interaktif tentang berbagai topik seperti agama, pakaian, dan tradisi UEA.
Setelah perut kenyang, sahabat Fimela juga bisa mencoba pakaian khas Dubai seperti gamis hingga penutup kepala bagi pria dan wanita.
Untuk sarapan pada Senin dan Rabu dimulai pukul 9 pagi dikenai biaya AED 130/sekitar Rp550.000. Makan siang Senin hingga Kamis pukul 13:00 sekitar AED 145/sekitar Rp619.000.
Makan malam, Selasa pukul 18:30 dengan biaya AED 160/ Rp683.000. Dan makan siang hari Jumat pukul 11.00 dengan biaya sekitar AED 130/sekitar Rp550.000.
Advertisement
3. Mencicipi makanan hidden gem di pasar bersama Frying Pan Adventures
Tak hanya makan khas Emirat, sahabat Fimela juga bisa mencicipi makanan street food khas Dubai. Bersama tour guide Ketki dari Frying Pan Adventures kami pun menjelajahi kuliner hidden gem di Dubai Old Souks dan Creekside Food Walk selama kurang lebih tiga jam.
Perjalan pun dimulai dengan kami bertemu dengan Ketki di Grand Souq Dubai. Sambil berjalan kaki, kami pun mulai menelusuri gang-gang kecil di pasar Dubai yang cukup padat. Pasar di Dubai terdiri dari beragai lokasi mulai dari bumbu-bumbu, fashion, hingga emas. Streetfood pun berada di antaranya.
Makanan yang pertama kami cicipi ialah Anda Parotta berupa telur yang dibungkus dengan parotta dan mangga dicampur lemon yang begitu segar. Kami pun menikmatinya di tengah pasar seperti warga lokal sambal melihat hiruk pikuk pasar lokal saat matahari panas Dubai mulai terbenam.
Setelah cukup senang menikmati makanan yang cocok di lidah orang Indonesia, Ketki pun mengajak kami mengenal berbagai bumbu khas Dubai seperti saffron yang banyak digunakan warga Dubai untuk penyedap makanan. Di Deira Spice Souk, kami pun diajak bermain SPINGO untuk mengenal lebih mudah ragam, kacang-kacangan, bumbu hingga herbal khas Dubai. Beruntungnya Fimela memenangkan permainan ini dan mendapat pin tanda kemenangan.
Advertisement
Setelah asik bermain, kami pun Kembali diajak mencicipi roti isi keju manis dan gurih dari keju zaatar dari toko roti terkenal Afghanistan, Al Shaiba Bakery. Roti pun dibuat dari tungku tradisional di toko sederhana.
Kami juga mencicipi Iranian Falooda, es krim khas Dubai yaitu es krim lemon dengan noodle seperti bihun, disiram sirup merah dan semakin segar dengan jus lemon.
Advertisement
Perjalanan pun berlanjut, kami menyebrangi Dubai Creek dengan menggunakan perahu Abra tradisional menyebrangi Dubai Creek. Setelah turun dari perahu, kami pun jalan sekitar 15 menit untuk sampai di restoran Al Ustad yang terkenal dengan sajian kebabnya. Kami pun mencicipi koobideh (kebab cincang dua kali), joojeh zafrani (ayam dengan kunyit), kebab masti (direndam dalam yogurt), dan banyak lagi.
4. SALT
Dubai juga memiliki makanan western seperti burger dan kentang goreng. Sahabat Fimela bisa mengunjungi restoran bernama SALT. Berawal dari food truck, SALT pun kini telah membuka tokonya di beberapa wilayah Dubai termasuk di Museum of The Future.
Beberapa menu seperti Salt Burger, original chicken, hingga beef. Ada juga kentang goreng berbagai topping mulai dari truffle dan cheese. Dan beragam minuman hingga es krim.