Fimela.com, Jakarta Mi kuning, yang sering dijumpai dalam menu catering dan hajatan, memang terkenal dengan kelezatannya dan kemudahan dalam penyajiannya. Namun, satu masalah umum yang sering dihadapi adalah mi kuning yang cepat basi setelah dimasak. Mi yang sudah dimasak biasanya cenderung cepat berlendir dan berbau tidak sedap jika dibiarkan dalam waktu yang cukup lama, bahkan dalam waktu 12 jam saja. Untuk menghindari masalah ini, teknik memasak mi kuning yang benar sangatlah penting.
Dalam video terbaru yang dipublikasikan pada Senin (12/12), Endang Mengge, seorang pengguna YouTube, membagikan trik yang berguna untuk memastikan mi kuning tetap lezat dan tidak cepat basi. Dengan menggantikan metode merebus yang umum digunakan dengan cara yang lebih inovatif, Endang Mengge berhasil memperpanjang daya tahan mi kuning. Video ini tidak hanya memberikan solusi praktis tetapi juga mendapat perhatian besar dari para penonton, yang terbukti dari banyaknya tanggapan positif yang diterima.
Advertisement
1. Persiapan Awal: Rendam Mi Kuning
Menurut Endang Mengge, mi kuning yang akan diolah sebaiknya direndam dalam air biasa, bukan air panas. Mi kuning memiliki tekstur yang tipis dan kecil, sehingga hanya dengan merendamnya dalam air biasa, mi akan menjadi lunak dan setiap bagiannya akan terpencar. Penting untuk tidak merendam mi terlalu lama; cukup hingga mi mulai lunak.
"Jadi mi itu sebelum diolah, sebelum dibumbui dalam jumlah yang banyak biasanya kan direbus, ini tidak direbus supaya mi nya tahan lama dan tidak cepat basi," jelas Endang Mengge.
2. Penirisan dan Penambahan Minyak
Setelah direndam, mi kuning harus segera ditiriskan untuk menghilangkan kelebihan air. Proses ini penting agar mi tidak terlalu lembek dan mudah hancur. Selanjutnya, tambahkan sedikit demi sedikit minyak goreng ke mi yang sudah ditiriskan, lalu aduk hingga merata. "Kunci rahasia supaya tidak lengket, minyaknya itu harus bener-bener rata," tambah Endang Mengge.
Advertisement
3. Pengukusan Mi
Langkah selanjutnya adalah mengukus mi kuning di atas panci kukusan yang telah dipanaskan dan berisi air mendidih. Kukus mi selama kurang lebih 25 menit atau sampai mi benar-benar matang. Pastikan tidak mengukus terlalu banyak mi sekaligus untuk memastikan seluruh bagian mi matang secara merata.
4. Pendinginan dan Penyimpanan
Setelah mi matang, segera angkat dan tempatkan di atas tampah atau wadah lebar untuk mendinginkannya. Proses ini membantu mi agar tidak terlalu berair dan lembap, sehingga mi dapat bertahan lebih lama dan siap untuk diolah menjadi berbagai masakan lezat.
Trik ini telah ditonton hampir 40.000 kali di YouTube dan mendapatkan berbagai tanggapan positif dari penonton. Salah satu komentar datang dari YouTube/Aryani Padmawadungasri, yang mengatakan, "Terimakasih ilmunya bu," sementara YouTube/Atma Atma mengungkapkan, "Terimakasih tipsnya bunda." Video ini jelas memberikan informasi berharga bagi banyak orang yang mencari cara agar mi kuning lebih awet dan lezat.
Advertisement
Warganet Juga Bertanya Tentang Mi Kuning
Apa itu mi kuning?
Mi kuning adalah jenis mie yang berwarna kuning, biasanya terbuat dari campuran tepung terigu dan telur, serta diberi pewarna alami atau buatan. Mie ini sering digunakan dalam berbagai masakan Asia, terutama dalam hidangan seperti mie goreng atau mie rebus.
Advertisement
Bagaimana cara membuat mi kuning?
Untuk membuat mi kuning, campurkan tepung terigu dengan telur dan air, lalu uleni hingga adonan elastis. Giling adonan tipis, potong menjadi bentuk mie, dan rebus dalam air mendidih hingga matang. Mi kuning juga bisa dibeli dalam bentuk kering di toko.
Apa perbedaan antara mi kuning dan mi putih?
Perbedaan utama antara mi kuning dan mi putih adalah warna dan rasa. Mi kuning mengandung telur dan terkadang pewarna makanan, memberikan warna kuning yang khas dan rasa yang sedikit berbeda dari mi putih yang hanya terbuat dari tepung terigu dan air.
Advertisement
Apakah mi kuning lebih sehat daripada mi putih?
Secara umum, mi kuning dan mi putih memiliki nilai gizi yang serupa, tetapi mi kuning mungkin mengandung lebih banyak kalori karena adanya telur. Pilihan yang lebih sehat bergantung pada bahan tambahan dan cara memasaknya.
Dari mana asal mi kuning?
Mi kuning berasal dari berbagai negara Asia, termasuk Tiongkok dan Indonesia. Di Indonesia, mi kuning sering digunakan dalam hidangan tradisional seperti mie goreng dan mie rebus.