Bukan Pakai Kapur Sirih, Begini Trik Bersihkan Babat Agar Putih Bersih

Siapkan potongan babat yang akan dibersihkan dalam sebuah baskom. Basuh seluruh potongan tersebut dengan air mengalir, sambil mengucek dan menggosoknya dengan tangan di setiap sela-sela babat. Pastikan untuk mengelupas kulit babat yang terlepas saat pencucian. Babat perlu dicuci sebanyak tiga kali.

Rebus air dalam panci hingga mendidih, lalu tuangkan ke dalam mangkuk yang berisi babat hingga terendam. Aduk babat dengan penjepit agar semua bagian terkena air mendidih secara merata.

Setelah babat terendam secara merata, letakkan satu potong babat di atas talenan. Kerok kulit dan kotoran yang masih menempel pada babat menggunakan sendok. Lakukan langkah ini pada semua potongan babat hingga benar-benar bersih.

Setelah semua babat sudah dikerok kulit dan kotorannya, kembalikan ke dalam baskom. Anda akan melihat bahwa babat kini tampak sangat putih, cerah, dan bersih. Babat siap untuk dimasak dengan berbagai bumbu.

Campurkan garam dan cuka ke dalam wadah, kemudian rendam babat dalam campuran ini dan bilas dua hingga tiga kali sampai benar-benar bersih. Kombinasi garam dan cuka ini efektif mengurangi kandungan klorin pada babat, sehingga bau tidak sedap akan hilang.

Untuk melunakkan babat, rebus kembali selama sekitar tujuh menit setelah air mendidih. Setelah itu, biarkan selama satu jam hingga air menjadi dingin sebelum diangkat.

Babat tidak boleh dikonsumsi mentah. Sebelum dimasak, babat harus dicuci berkali-kali. Hal ini dilakukan untuk mencegah cacing serta menghilangkan kuman dan bakteri. Proses ini diyakini mampu membasmi berbagai parasit yang mungkin ada pada babat.

Babat sapi berasal dari dinding otot perut sapi, di mana lapisan dalamnya telah dihilangkan terlebih dahulu. Lapisan tersebut termasuk rumen (babat handuk), retikulum (babat tawon/sarang lebah), omasum (babat jarit/buku), dan abomasum (babat buluh).

Di Indonesia, banyak orang menyukai masakan dari organ dalam seperti otak, usus, babat, hati, dan sejenisnya. Konsumsi jeroan sebenarnya tidak dianjurkan, terutama jika berlebihan, karena mengandung kolesterol tinggi serta purin yang dapat memicu asam urat.