Tanpa Alat Presto, Begini Cara Masak Kaki Kambing Biar Lembut dan Anti Prengus

Mulailah dengan menyiapkan beberapa potong kaki kambing yang telah dibersihkan. Namun, pemilik kanal Dapoer Mamih Wiwi menegaskan bahwa kaki kambing harus dibilas dengan air perasan jeruk nipis.

Setelah dibersihkan, kaki kambing dapat diletakkan ke dalam panci. Sementara itu, rebus air hingga mendidih dalam panci terpisah. Tuangkan air mendidih ini ke dalam panci yang berisi kaki kambing hingga sepenuhnya terendam.

Setelah itu, letakkan kaki kambing ke dalam panci yang sudah direbus dan tambahkan bahan seperti garam, daun jeruk, dan daun salam.

Biarkan kaki kambing meresap dalam rebusan selama sepuluh menit. Setelah waktu itu berlalu, matikan kompor dan rapatkan tutup panci. Biarkan selama lima hingga tujuh menit.

Setelah menunggu tujuh menit, rebuslah kemudian matikan api dan biarkanlah dingin seperti sebelumnya. Tindakan ini harus diulangi sebanyak tiga kali.

Pada perebusan kedua, kaki kambing sudah mulai lunak sedikit. Meskipun demikian, untuk mendapatkan keempukan yang sempurna dan menghilangkan aroma prengus, kaki kambing perlu direbus dan didiamkan sebanyak tiga kali.

Sesudah kaki kambing dibiarkan selama tiga hingga tujuh menit untuk yang ketiga kali, maka tutup panci bisa diangkat dan kaki kambing bisa dimasak lebih lanjut. Penting untuk tidak membuang kuah kaldu karena dapat diolah menjadi berbagai macam bumbu.

Sekitar sepertiga dari seluruh kolagen bisa ditemukan di kaki dan kikil hewan mamalia seperti sapi, kambing, dan kerbau.

Di dalam daging kambing serta domba, terdapat organ-organ seperti ginjal, lidah, otak, kaki, perut, jantung, hati, dan paru-paru.

Betul bahwa tidak semua bagian tubuh kambing mengandung kolesterol. Sebagai contoh, kakinya.

Mereka yang mengalami asam urat sebaiknya membatasi makanan yang mengandung purin tinggi, seperti daging merah, karena dapat memperburuk gejala asam urat. Beberapa jenis daging merah termasuk sapi, kambing, domba, dan babi.

Kandungan lemak jenuh dalam daging kambing cukup tinggi. Asupan lemak jenuh yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, oleh karena itu, bagi penderita tekanan darah tinggi, sebaiknya mengurangi konsumsi lemak jenuh.