Trik dan Resep Bikin Peyek Tipis-Kriuk Tahan Lama, Tidak Usah Digoreng 2 Kali

Bahan adonan:

• 200 gr tepung beras
• 1 sdm tepung tapioka/kanji
• 150 gr kacang tanah yg dibelah dua
• 300 ml air
• 12 lbr daun jeruk diiris tipis
• 1 butir telur

Bahan Bumbu:

• 3 siung bawang putih
• 3 butir kemiri
• 2 cm kencur
• 2 sdt garam
• 1 sdt ketumbar bubuk
• 1 sdt merica bubuk

Pertama, haluskan bawang putih, kemiri, dan kencur bersama-sama dengan garam, ketumbar, serta merica. Teknik yang digunakan dapat disesuaikan, bisa dengan blender atau diulek manual di cobek.

Apabila menggunakan cobek, akan mempermudah proses pengulekan jika awang putih, kemiri, dan kencur dipotong-potong terlebih dahulu.

Kedua, campurkan bumbu halus bersama 300 mililiter air. Setelah bumbu larut, masukkan tepung tapioka serta tepung beras ke dalam campuran tersebut.

Lanjutkan dengan menambahkan kocokan telur dan potongan daun jeruk. Aduk rata hingga telur menyatu sempurna dengan adonan tepung.

Siapkan wajan cekung dan panaskan minyak. Ambil satu sendok sayur adonan peyek dan taburi kacang tanah sesuai selera. Kemudian, tuangkan adonan tersebut di pinggiran wajan sambil digeser perlahan.

Hal ini bertujuan agar adonan dapat turun secara perlahan dari tepi wajan ke minyak panas, menghasilkan kerak yang tipis.

Setelah rempeyek berubah warna menjadi kekuningan, baliklah dengan hati-hati menggunakan spatula.

Siramkan sedikit demi sedikit minyak panas ke bagian adonan yang menempel di pinggiran wajan tanpa minyak untuk memudahkan proses membaliknya.

Setelah itu, lanjutkan proses penggorengan hingga mencapai warna kecoklatan yang diinginkan.

Saat pertama kali menuangkan adonan, gunakan api besar. Setelah itu, perkecil intensitas api saat proses penggorengan sedang berlangsung.

Tujuannya adalah agar adonan dapat menempel dengan baik pada permukaan wajan saat dituangkan, sehingga hasilnya bisa menjadi tipis.

Sementara itu, penggunaan api yang kecil ketika menggoreng bertujuan untuk memastikan rempeyek matang dengan sempurna tanpa gosong.

Dengan menggunakan tepung terigu sebagai komponen utama dalam pembuatan rempeyek, hasilnya adalah konsistensi yang keras. Itulah sebabnya, penambahan tepung sagu menjadi penting agar rempeyek bisa memiliki tekstur yang lebih renyah serta ringan.

Adonan rempeyek kerap disiapkan dengan mencampur tepung terigu bersama tepung alternatif yang bebas gluten atau tepung pati seperti maizena. Perpaduan ini bertujuan untuk mengurangi kadar gluten dalam adonan, sehingga gorengan yang dihasilkan tetap crispy dalam jangka waktu yang lebih lama dan tidak terlalu berminyak.

Saat telah digoreng, angkat peyek ke atas peniris. Selanjutnya, secara perlahan, letakkan dalam baskom atau nampan yang telah dilapisi dengan kertas atau tisu dapur. Tujuannya adalah agar minyak yang tersisa di permukaan peyek dapat diserap, sehingga menghasilkan tekstur yang renyah dan bebas minyak.

Santan memegang peran yang signifikan dalam proses pembuatan peyek, demikian dijelaskan oleh Gatot. Fungsinya bukan hanya untuk memberi cita rasa gurih pada peyek, tetapi juga untuk menciptakan tekstur yang kriuk. Diperlukan penyesuaian dalam penggunaan santan dengan bahan-bahan lainnya, seperti telur, tepung, dan bumbu halus, agar hasil akhirnya optimal.

Sebelum diolah, kemiri harus disangrai agar racunnya hilang dan peyek yang dihasilkan memiliki tekstur yang renyah, gurih, dan lembut karena kandungan lemaknya.