Fimela.com, Jakarta Saat memotong daging ayam, seringkali terdapat sisa darah di antara potongan daging. Darah tersebut dapat menjadi racun jika dikonsumsi dalam keadaan mentah karena mengandung bakteri berbahaya seperti salmonella. Bakteri ini dapat menyebabkan berbagai penyakit yang serius, termasuk infeksi saluran pencernaan yang parah. Oleh karena itu, memastikan kebersihan daging ayam sebelum dimasak sangatlah penting untuk kesehatan.
Untuk menghindari risiko ini, penting untuk membersihkan darah pada daging ayam dengan teliti. Beberapa orang mungkin menggunakan jeruk nipis untuk membantu memarinasi dan membersihkan daging ayam, namun ada alternatif lain yang lebih mudah dan efektif. Kanal YouTube Mishy's Kitchen, yang dirangkum pada Senin (24/6/2024), menyarankan metode pembersihan yang lebih sederhana tanpa menggunakan bahan tambahan seperti jeruk nipis.
Metode yang dijelaskan oleh Mishy's Kitchen ini dapat membantu memastikan daging ayam bebas dari darah dan bakteri berbahaya sebelum dimasak. Dengan mengikuti cara-cara pembersihan yang tepat, kita bisa mengurangi risiko kontaminasi bakteri dan menjaga kesehatan keluarga. Jadi, membersihkan daging ayam dengan benar bukan hanya soal kebersihan, tetapi juga langkah penting dalam mencegah penyakit.
Advertisement
Advertisement
Rendam Potongan Daging Ayam
Untuk membersihkan darah dari 1 kg ayam, gunakanlah empat gelas air untuk merendamnya. Larutan air tersebut dituangkan ke dalam mangkuk besar, setelah itu potongan-potongan daging ayam dimasukkan ke dalamnya.
Tambahkan Cuka dan Garam
Tambahkan sekitar tiga sendok makan cuka serta satu setengah sendok makan garam ke dalam larutan, kemudian aduk hingga merata.
Bahan-bahan seperti garam dan cuka dapat merangsang peredaran darah pada daging ayam, memudahkan keluarnya darah. Diamkan larutan ini selama 10-15 menit agar bahan-bahan tersebut dapat bereaksi.
Advertisement
Bilas dengan Air Bersih
Setelah direndam selama 10 hingga 15 menit, keluarkan semua potongan daging ayam dari cairan rendaman untuk dipindahkan ke wadah yang berbeda. Segera bersihkan daging ayam dengan mencucinya menggunakan air mengalir sebanyak tiga hingga empat kali.
Darah pada Daging Ayam Sudah Hilang
Setelah dibilas, saringlah daging ayam ke dalam mangkuk kosong agar air cucian dapat terpisah dari dagingnya.
Saat ini, daging ayam yang telah dibersihkan dengan cuka dan garam sudah benar-benar bebas dari darah yang berbau tajam. Perbandingan antara daging ayam yang telah dicuci dengan garam dan cuka dapat dilihat di bagian kanan, sementara yang hanya dicuci dengan air bersih terletak di sebelah kiri.
Advertisement
Darah di Daging Ayam Apakah Najis?
Terdapat potensi bahwa daging ayam serta jenis daging halal lainnya mungkin mengandung sisa darah, yang bisa disebabkan oleh kurangnya kebersihan saat mencuci daging tersebut. Menurut ajaran agama, darah dianggap sebagai materi najis dan tidak boleh dikonsumsi.
Kenapa Ayam Dimasak Masih Ada Darahnya?
Saat dimasak, satu faktor kunci yang menyebabkan daging ayam melepaskan darah adalah penggunaan peralatan yang kurang memadai. Salah satu logam yang penting untuk menjaga kelembaban makanan adalah Ballentine. Peralatan dengan wadah berbentuk cekung dapat membantu menjaga kelembaban makanan saat dimasak, sehingga daging ayam tidak melepaskan darah.
Advertisement
Darah Ayam Mengandung Apa?
Protein sebanyak 13,8 gram, karbohidrat 0,7 gram, serta lemak 1,9 gram, kalsium 15 miligram, fosfor 9 miligram, dan zat besi 1 miligram dapat ditemukan dalam darah ayam. Jumlah energinya setara dengan kilokalori.
Bolehkah Mencuci Ayam Mentah?
Ternyata, mencuci daging ayam mentah merupakan tindakan yang salah. Tindakan ini tidak sepenuhnya mampu menghilangkan kuman, bahkan berpotensi menyebarkan bakteri ke berbagai permukaan seperti perabotan dapur, pakaian, dan peralatan makan.
Advertisement
Bagaimana Ciri Daging Ayam Tiren?
Karakteristik utama dari daging ayam tiren yang mudah dikenali adalah perubahan warna tubuh karkasnya menjadi lebam, berwarna kebiruan. Biasanya, ayam tiren dijual dalam wadah berisi cairan atau disajikan dalam kondisi basah, agar kesan kesegarannya terpancar.