Fimela.com, Jakarta Saat bulan puasa tiba, ayam seringkali menjadi opsi utama sebagai hidangan sahur. Selain rasanya yang lezat dan dapat diolah dengan beragam bumbu, ayam juga memiliki kemampuan untuk memberikan rasa kenyang yang lebih lama.
Seperti yang diketahui, ayam merupakan salah satu sumber utama protein. Menurut informasi dari WebMD, dengan mengonsumsi 25-30 gram protein setiap harinya, kita dapat merasa kenyang lebih lama, dan ayam adalah salah satu pilihan yang memenuhi kebutuhan tersebut.
Tak hanya itu, ayam juga dikenal memiliki masa simpan yang cukup panjang, membuatnya cocok disimpan dalam jumlah besar selama bulan puasa.
Advertisement
Menurut informasi dari Foodsafety, daging ayam utuh bisa bertahan hingga setahun di dalam freezer, sementara daging ayam potong dapat bertahan selama 9 bulan.
Meskipun demikian, ada tantangan tersendiri dalam mengolah daging ayam yang telah lama dibekukan, yaitu dagingnya menjadi keras dan sulit untuk dikeluarkan.
Biasanya, orang mencoba mengatasi masalah ini dengan merendam daging ayam dalam air panas atau menggunakan cuka.
Namun, ternyata ada metode lain yang diklaim lebih efektif untuk mencairkan daging ayam beku. Cara ini diungkapkan secara singkat oleh seorang pengguna Instagram @ummubalqishaura, yang bahkan hanya membutuhkan waktu kurang dari 5 menit.
Lalu, bagaimana caranya? Berikut rangkumannya yang ditulis pada Minggu (9/6/2024).
Advertisement
Masukkan Ayam Beku dalam Plastik
Mulai dengan mengambil daging ayam yang sudah beku dari freezer. Masukkan daging ayam yang masih beku ke dalam sebuah wadah plastik dan ikatlah rapat-rapat agar tidak ada celah yang tersisa.
Siapkan Piring dan Panci Alumunium
Sediakan sebuah piring yang cukup besar serta panci yang terbuat dari alumunium. Tempatkan panci di atas piring dengan posisi terbalik. Nantinya, keduanya akan digunakan sebagai alas untuk daging ayam yang masih beku.
Advertisement
Tindih Daging Ayam Beku
Letakkan kantong plastik berisi daging ayam yang telah dibekukan di atas piring dan panci yang terbuat dari alumunium, sesuai dengan persiapan sebelumnya. Selanjutnya, taruh panci alumunium di atasnya dan diamkan selama sekitar lima menit.
Daging Ayam Sudah Mencair
Setelah waktu berjalan selama 5 menit, angkatlah panci yang berada di bagian paling atas untuk memeriksa daging ayamnya. Saat diperiksa, terlihat bahwa daging ayam telah mencair sepenuhnya, menjadi lembut, dan tidak lagi keras.
Hal itu disebabkan oleh penggunaan panci yang terbuat dari bahan alumunium yang memiliki konduktivitas panas yang baik. Selain alumunium, panci yang terbuat dari bahan stainless steel juga dapat dipertimbangkan sebagai alternatif.
Advertisement
Kenapa Daging Beku Tidak Boleh Direndam Air Panas?
Daging yang dibekukan dapat menimbulkan risiko serius karena dapat menempatkan daging pada suhu yang tidak aman, meningkatkan potensi bakteri dan racun yang terkumpul dalam jumlah yang berbahaya. Prosedur ini bahkan bisa mengakibatkan kerusakan parah pada bagian tengah daging serta pembekuan yang ekstrem. Oleh karena itu, disarankan untuk mencairkan daging beku dengan merendamnya dalam air dingin.
Bolehkah Ayam Beku Direndam Air?
Tidak disarankan untuk segera merendam daging ayam yang beku ke dalam air, karena tindakan tersebut dapat mempercepat pertumbuhan bakteri yang berpotensi mengurangi kenikmatan rasa daging ayam.
Advertisement
Bolehkah Ayam Beku Disiram Air Panas?
Fluktuasi suhu ruangan dapat mempercepat pertumbuhan bakteri, sehingga merendam ayam beku dalam air mendidih dapat mengakibatkan hanya bagian luar daging yang mencair. Selain itu, risiko kontaminasi bakteri dan zat beracun pada permukaan daging juga meningkat.
Sehatkah Daging Ayam yang Dibekukan?
Proses yang diterapkan pada daging ayam yang dibekukan memiliki peranan krusial dalam menjamin keamanan konsumsinya. Walaupun masih mengandung bakteri, namun dengan penerapan prosedur sesuai standar kesehatan, pertumbuhan bakteri dapat dikontrol.
Advertisement
Apa Itu Proses Thawing?
Tahap pencairan atau defrosting adalah langkah penting dalam persiapan bahan makanan beku seperti daging dan ikan sebelum dimasak. Meskipun terlihat sederhana, prosedur ini memerlukan perhatian khusus karena dapat memengaruhi risiko kontaminasi bakteri dan kualitas tekstur serta rasa hidangan yang dihasilkan.