Fimela.com, Jakarta Menjadi bagian dari memori masa kecil, ada beberapa makanan yang jadi comfort food bagi para penikmat kuliner. Bagi Stella, cookies dan kue yang dibuat sang Mama jelang perayaan Natal meninggalkan kenangan manis, yang kemudian menjadi inspirasi utamanya merintis usaha rumahan di Bogor. Dinamakan Deppa, yang berasal dari Bahasa Toraja berarti “kue”, simak cerita Stella yang mengawali usaha kuliner rumahannya bermodal resep sang Mama.
Advertisement
Modifikasi Resep Mama
Kenangan masa kecil Stella saat membuat kue bersama sang mama, berkembang menjadi hobi dan cikal bakal usaha kuliner rumahannya. “Awalnya bikin untuk acara arisan ibu-ibu di lingkungan rumah. Respon ibu-ibu bikin penyemangat untuk bikin lagi. Seiring berjalan waktu, akhirnya putuskan untuk jualan,” kenang Stella.
Beberapa resep andalan sang mama, yang berasal dari majalah atau koran zaman dulu pun dimodifikasi. Tak tanggung-tanggung, Stella pun turun tangan sendiri untuk melakukan trial dan error, agar rasanya sesuai dengan lidah konsumen. Di awal merintis Deppa, Stella memiliki cukup banyak menu. “Semakin kesini semakin terseleksi selera customer. Ditambah beberapa alasan lain yang jadi kendala saat pengiriman akhirnya tidak jual lagi,” jelasnya.
Menu Andalan Deppa yang Bebas Bahan Pengawet
Made by order, Stella menerima pemesanan untuk Makaroni Panggang dan Klappertaart yang jadi best seller. Selain itu, ada juga menu Marmer Cake dan cookies seperti Nastar, Kastengel, Coklat Mede, dan Sagu keju. Beragam menunya pernah dibawa ke luar kota, bahkan kukisnya dikirim ke Malang menggunakan bus.
Selama toples tidak dibuka, cookies bisa disimpan sampai 1 bulan, dan bertahan lebih lama di dalam kulkas atau chiller. Sedangkan untuk Makaroni Panggang dan Klappertaart, hanya tahan 1 hari di ruang terbuka dan 3 hari di dalam kulkas atau chiller. Begitu juga untuk cake hanya bisa bertahan 1 sampai 2 hari, karena semua produknya dibuat tanpa bahan pengawet.
Advertisement
Harapan Besar Stella untuk Deppa
Sebagai seorang baker, Stella paham persaingan bisnis selalu ada. Namun, selaras dengan motivasinya, ia tetap memegang teguh kualitas produk yang dibuat dan bersaing secara sehat. Uniknya, pesanan mendadak justru menjadi tantangan Stella. “Tetap ada customer yang seperti itu. Saya nikmati saja. Dengan catatan, saya pastikan pesanannya full payment di awal. Kalau misalkan benar-benar tidak bisa, maka akan saya tolak dengan sopan.” ungkap Stella. Selain pesanan dadakan, owner Deppa ini pun pernah punya pengalaman unik terpaksa mengganti kue yang rusak akibat pengiriman yang kurang hati-hati.
Harapan Stella, meski dirinya masih mempertahankan penjualan secara online, ia ingin Deppa semakin dikenal dan jadi tempat favorit untuk memesan kue paling. Terus berusaha melakukan promosi, baik secara langsung maupun tidak langsung, ManisdanSedap.com hadir untuk membantu usaha kuliner rumahan di Indonesia. Mudah diakses di mana saja, kini beragam menu Deppa juga bisa dipesan lewat ManisdanSedap.com yang tentunya bebas biaya layanan.
Penulis: Ira Ima Diyanti