Fimela.com, Jakarta Sirih cina termasuk tanaman liar yang sering tumbuh saat musim hujan atau di tempat-tempat lembab. Karena liar dan berada di semak-semak, seringkali sirih cina dikira rerumputan tanpa manfaat oleh banyak orang. Padahal tanaman ini bisa diolah menjadi jamu sejak dahulu. Khasiat sirih cina sangat beragam, mulai dari mengobati rematik, meringankan nyeri sendi, menurunkan asam urat hingga mencegah kanker dan menurunkan kolesterol.
What's On Fimela
powered by
Advertisement
Khasiat Daun Sirih Cina
Sirih cina (Peperomia pellucida) dikenal sebagai tanaman herbal yang memiliki berbagai manfaat kesehatan, salah satunya adalah membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Daun ini mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, alkaloid, dan saponin, yang berperan sebagai antioksidan alami. Flavonoid dalam sirih cina berfungsi menghambat oksidasi kolesterol jahat (LDL), yang sering menjadi penyebab utama penumpukan plak di pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Selain itu, sirih cina juga memiliki efek hipolipidemik, yaitu kemampuan untuk menurunkan kadar lemak dalam darah. Kandungan saponin dalam tanaman ini diketahui dapat mengurangi penyerapan lemak dari makanan, sehingga membantu menekan kadar kolesterol total dan meningkatkan keseimbangan lemak dalam tubuh. Tidak hanya itu, sirih cina juga berperan dalam meningkatkan metabolisme, yang memungkinkan tubuh lebih efisien dalam memproses lemak dan membuang kelebihan kolesterol.
Bahan dan Cara Membuat
Bahan:
- 2 batang pohon sirih cina
- 3 cm jahe geprek
- 1 batang daun serai
- 1 lembar daun pandan
- air secukupnya
Cara membuat:
- Cuci bersih sirih cina, jahe, serai dan pandan lalu potong-potong.
- Rebus air, masukkan semua bahan, biarkan mendidih selama 10 menit. Angkat.
- Saring airnya dan sajikan jamu sirih cina selagi hangat.
Boleh tambahkan madu sedikit sebagai pemanis.
Mengonsumsi jamu sirih cina secara rutin dapat menjadi salah satu cara alami untuk membantu menurunkan kadar kolesterol dan menjaga kesehatan jantung. Namun, hasil yang optimal tetap bergantung pada pola hidup sehat secara keseluruhan, termasuk menjaga pola makan, rutin berolahraga, serta menghindari makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol.