Memahami Kebutuhan Protein Anak Usia 3 Tahun: Nutrisi Penting untuk Pertumbuhan dan Perkembangan yang Optimal

Pentingnya menyediakan asupan gizi yang optimal dengan memahami kebutuhan protein anak 3 tahun. Foto: Shutterstock.com/ucchie79.

Fimela.com, Jakarta Memastikan anak mendapatkan nutrisi yang tepat sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka. Salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan adalah protein. Pada usia 3 tahun, anak sedang mengalami masa pertumbuhan yang pesat dan membutuhkan asupan protein untuk membantu pertumbuhan tulang dan otot, pembentukan enzim dan hormon, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh mereka.

Dilansir dari American Academy of Pediatrics, anak usia 1-3 tahun seharusnya mendapatkan sekitar 13 gram protein per hari. Meskipun jumlah ini relatif kecil dibandingkan dengan kebutuhan protein orang dewasa, memenuhi kebutuhan protein anak yang tepat sangat penting untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan mereka yang optimal.

Untuk memastikan anak mendapatkan protein yang cukup, penting untuk memperkenalkan makanan sehat yang kaya protein ke dalam menu makanan mereka. Berikut adalah beberapa sumber protein yang baik untuk anak usia 3 tahun:

1. Daging tanpa lemak

Daging tanpa lemak seperti daging ayam tanpa kulit, ikan, dan daging sapi rendah lemak, adalah sumber protein yang kaya dan bergizi. Jenis makanan ini bisa kamu tambahkan ke dalam menu harian makanan untuk si kecil dan pastikan untuk memasaknya dengan cara yang sehat untuk mempertahankan kualitas nutrisinya.

2. Telur

Telur merupakan sumber protein yang sangat baik, dan juga mengandung nutrisi penting lainnya seperti vitamin B12 dan zat besi. Untuk memenuhi nutrisi harian si kecil, kamu dapat memasak telur dengan cara yang kreatif dan menyajikannya dengan berbagai hidangan yang disukai anak, seperti telur rebus, telur dadar, atau telur mata sapi.

3. Produk susu

Dilansir dari Healthline, susu, yoghurt, dan keju rendah lemak adalah sumber protein yang penting untuk mendukung pertumbuhan tulang yang sehat. Sebelum memberikan jenis makanan ini kepada anak, pastikan untuk memilih produk susu yang rendah lemak dan rendah gula untuk menjaga asupan nutrisi yang seimbang.

4. Kacang dan biji-bijian

Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti almond, kacang mete, dan kacang tanah, serta biji-bijian seperti beras merah, quinoa, dan gandum utuh mengandung protein dan nutrisi penting lainnya yang dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Untuk memenuhi nutrisi harian si kecil, kamu dapat memberikan anak camilan sehat seperi almond panggang atau tambahkan biji-bijian ke dalam makanan mereka.

5. Tahu dan tempe

Tahu dan tempe adalah produk yang terbuat dari kedelai dan merupakan sumber protein nabati yang baik untuk anak. Kedua makanan ini memiliki berbagai manfaat gizi dan bisa menjadi alternatif yang sehat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak.

Tak hanya kaya akan protein, tahu dan tempe juga mengandung nutrisi lengkap yang dapat mendukung tumbuh kembang anak secara optimal

Dilansir dari Mayo Clinic, tahu kaya akan protein, serat, kalsium, dan zat besi. Protein yang terkandung dalam tahu bersifat lengkap, artinya mengandung semua asam amino esensial yang diperlukan tubuh. Protein nabati dalam tahu dapat membantu pertumbuhan dan perbaikan jaringan, menjaga kesehatan otot, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh anak.

Disamping itu, tempe juga kaya akan protein, serat, vitamin B kompleks, zat besi, dan kalsium. Protein dalam tempe juga bersifat lengkap dan mudah dicerna oleh tubuh. Keberadaan enzim dalam proses fermentasi tempe membuatnya lebih mudah dicerna dan menyerap nutrisi oleh tubuh anak.

Untuk memberikan jenis makanan ini kedalam asupan harian si kecil, kamu dapat mengolahnya menjadi hidangan yang lezat dan menarik bagi anak. Misalnya, tumis tahu dengan sayuran segar atau tempe bacem dengan rasa manis dan gurih.

Memenuhi kebutuhan protein anak usia 3 tahun sangatlah penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka. Untuk lebih jelasn dan detail terkait kebutuhan nutrisi anak, kamu juga bisa melakukan konsultasi dengan dokter atau ahli gizi agar mendapatkan arahan dan saran yang tepat.

*Penulis: Amelia Septika