Menjajal Jamuan Kuliner dari Sabang-Merauke Sampai Seafood Lokal yang Diolah Versi Berbagai Negara di Conrad Bali

Appetizer Signature Tasting Menu SUKU Conrad Bali (Foto: Fimela.com/Novi Nadya)

Fimela.com, Jakarta Conrad Bali memantapkan diri menjadi etalase kekayaan kuliner nusantara lewat salah satu dari beberapa tempat makan yang ditawarkan. Terletak di SUKU restaurant, kita bisa menjumpai berbagai masakan Indonesia yang tersebar dari pulau Sumatera sampai Papua, termasuk sajian dari Pulau Dewata.

SUKU menjadi kebanggaan Conrad Bali dengan sederet daftar menu yang semakin memperkenalkan hidangan Indonesia baik untuk wisatawan dalam negeri dan mancanegara. Dalam sesi signature tasting menu, Fimela ikut menjajal beragam kuliner dari Sabang sampai Merauke dengan lebih dari 10 menu dalam jamuan makan siang akhir pekan lalu.

Sambil menunggu makanan datang, kita bisa menatap pemandangan indah kolam renang utama yang langsung memiliki pemandangan samudra, benar-benar memanjakan mata. Sampai akhirnya sepiring appetizer yang terdiri dari empat macam jenis makanan tersaji di meja makan dengan ragam sambal yang semakin menggugah selera.

“Ya, kita punya banyak jenis sambal dari berbagai daerah yang disediakan setiap hari. Untuk memperkaya berbagai rasa hidangan, bukan cuma masakan Bali tapi seluruh Indonesia,” ujar General Manager Conrad Bali Kevin Girard saat menemani kami bersantap.

Sebagai pembuka, SUKU memilih Serapah Kenus Bali, Tahu Gejrot Jawa Barat, Gado-Gado Betawi, dan Gohu Ikan Maluku yang bisa disantap dalam sekali suap. Pedasnya tahu gejrot, gurihnya bumbu kacang gado-gado, segarnya ikan gohu, dan gurihnya cumi dengan bumbu Bali memberi sensasi kelezatan tak terduga.

Untuk menu sup, ada Rawon Jawa Timur dan Pallu Mara Makassar dari Sulawesi Selatan. Kelezatan kuah aromatik dan isian daging serta seafood pada rawon dan pallu mara seperti yin dan yang, seimbang tanpa ada yang mendominasi.

Dilanjutkan dengan main course yang terdiri dari Sambal Udang, Rendang Daging, dan Gulai Bebek Undak Teghung. Sambal udang disajikan dengan plecing kangkung yang crunchy, gulai bebek dari Bengkulu yang super lembut, serta Rendang Daging autentik semakin nikmat dinikmati dengan nasi putih hangat.

Lalu ditutup dengan dessert populer Conrad Bali, yaitu Lapis Legit yang lumer di mulut. Disajikan bersama Vanilla Gelato, dan Caramelized Banana, serta Sanggara Balanda South Sulawesi yang manis dan gurih.

All-day Dining Restaurant

Sebagai restoran berkonsep all-day dining, SUKU juga menjadi lokasi sarapan pagi di Conrad Bali. Berbagai sajian lokal juga dikurasi, mulai dari ragam sambal, jajanan pasar, sampai koleksi madu nusantara, jamu, dan bermacam granola homemade yang jadi favorit.

Tak hanya hidangan Indonesia, sajian Asia populer lainnya termasuk Jepang, Singapura, Cina, Thailand, serta India dapat kita nikmati. Dari dimsum sampai sushi, atau masala sampai omali.

SUKU juga mengemas pengalaman makan malam yang semakin tak terlupakan lewat SUKU Theme Nights. Dengan menggelar pertunjukan berbagai tari tradisional Bali di luar ruangan.

Seafood Fiesta

Eight Degrees South Conrad Bali — Trio Starter yang terdiri dari Tuna Tartare, Oyster Crème, dan Crab Chawan Mushi.

Pilihan makan malam outdoor lain yang ditawarkan Conrad Bali adalah Eight Degrees South yang berlokasi persis di tepi pantai. Dengan spesialisasi makanan laut hasil tangkapan lokal yang diolah versi berbagai negara.

“Tidak ada salmon di sini, tapi kami punya snapper dan baramundi yang diracik dengan spices dari Indonesia. Dan mendapatkan elemen dari berbagai negara,” jelas Kevin.

Ditemani semilir angin pantai, sebongkah piring dari batu hitam yang aestethic tersaji di depan kami. Disebut Trio Starter yang terdiri dari Tuna Tartare, Oyster Crème, dan Crab Chawan Mushi.

Penyajian yang cantik dengan rasa yang punya kesamaan, lembut dan ringan. Memberi sensasi umami dalam hidangan bergaya Jepang, termasuk chawan mushi dalam cangkang kepiting.

Seafood Bergaya Melayu

Hidangan kedua adalah Pindang Kakap dan Mahi-Mahi Coco. Yang mengombinasikan kuah segar Pindang Kakap dan kari Mahi-Mahi dengan kuah hijau yang gurih dari santan dan minyak Kemangi.

Diikuti dengan 68 Degree Sea Bass yang diberi rasa khas Laksa asal Malaysia. Laksa yang berempah namun tetap terasa light di lidah memberi rasa sedikit pedas dengan hint asam dan manis.

Sebagai finale, tak lengkap tanpa menutupnya dengan dessert khas resort tropis yang berasal dari kelapa. Coconut Panna Cotta, Coconut Kaffir Lime Sorbet, and Yoghurt Spherification memberikan ledakan gurih, manis, dan asam dengan jeruk purut dalam ramuan tropis menyegarkan.

Petualangan Masakan Jepang

Rib Eye beef RIN Conrad Bali (Foto: Fimela.com/Novi Nadya)

Pengalaman bersantap di Conrad Bali juga semakin lengkap dengan RIN yang memiliki spesialisasi masakan Jepang. Saat berjalan menuju RIN dari lobi, kita akan dimanjakan dengan gemericik air dari berbagai kolam yang dilewati serta rindangnya pepohonan dan taman yang tertata indah.

Suasana gerimis saat kami berkunjung, menjadikan momen makan malam tambah syahdu. Dengan nuansa temaram yang pas untuk makan malam intim bersama pasangan atau orang tersayang di hari Valentine.

Tuna Sashimi dengan amazu ponsu sauce menjadi menu perkenalan di RIN. Setelah itu, aroma Rib Eye beef menguar. kedalaman gurih yang lezat dari steak kematangan medium, disandingkan dengan sayuran terasa umami, dari tauge, zucchini, bell pepper, dan baby carrot.

Petualangan rasa harus disudahi dengan Matcha Roulade dengan penampakan yang jelita. Rasa manis dan unik matcha berpadu dengan gurihnya garam tradisional lokal Bali ‘Kusamba’ dalam es krim karamel.

Selain berwisata kuliner, kita juga bisa mengikuti perjalanan kuliner dengan membuat hidangan pilihan bersama tim Conrad Bali. Lewat Scenopgraphic Cooking Class yang menjadi bagian dari program retret terbaik Conrad Bali Signature Sensory Odysseys.

Sebagai bagian dari pengalaman memasak, kita dapat memilih antara dua wisata unik. Yaitu berkunjung ke tambak garam laut di daerah Amed untuk mempelajari seni mendulang garam yang telah lama hilang. Atau perjalanan yang dipandu ke pertanian organik lokal untuk mempelajari lebih jauh tentang pertanian regeneratif.

Yaitu menanam bahan makanan sambil mempraktekkan pemulihan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal berdasarkan prinsip-prinsip keberlanjutan. Dengan pengalaman ini kita dapat memberikan apresiasi yang lebih dalam terhadap masakan asli dari Bali.