Fimela.com, Jakarta Sayuran adalah salah satu bahan masakan yang wajib ada di dapur. Berbagai kandungan bermanfaat seperti vitamin dan mineral banyak terdapat dalam sayur-sayuran. Bahkan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemkes RI) pun menyarankan dalam sehari mengonsumsi paling tidak 250 gram atau dua setengah porsi sayuran.
Sayuran juga cukup mudah didapatkan di Indonesia. Di pasar tradisional maupun di supermarket pasti kamu bisa dengan mudah mendapatkannya. Namun terkadang membeli sayuran harus cermat. Hal ini dikarenakan sayuran bisa dengan cepat layu dan tidak lagi segar. Tentu saja kamu tidak mau kan kalau harus mengolah sayuran yang tidak lagi segar.
Nah ternyata ada beberapa cara memilih sayuran yang baik agar kamu bisa mendapatkan sayuran yang masih segar. Selain itu, penyimpanan sayuran juga harus diperhatikan agar kesegaran sayuran dapat bertahan lama.
Advertisement
Lantas bagaimana cara memilih sayuran yang baik dan cara menyimpannya agar tetap segar? Yuk simak caranya berikut ini.
Advertisement
Cara Memilih Sayuran yang Baik
1. Memastikan sayuran tidak layuÂ
Cara untuk memilih sayuran segar pertama adalah memastikan sayuran tidak dalam keadaan layu dan masih segar. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memperhatikan apakah bagian daun maupun tangkai sayuran sudah lemas atau belum. Jika sudah lemas atau layu, maka sayuran tersebut sudah tidaklah segar. Sayuran seperti selada, sawi, bayam, dan kangkung dapat dengan jelas terlihat perbedaannya.
2. Melihat keadaan warna sayuran
Warna dari sayuran sendiri dapat menjadi penanda atau indikasi dari kualitas sayuran yang ada tersebut. Begitu pula dengan tingkat kesegaran sayuran yang dapat dilihat melalui warnanya, apakah masih berwarna hijau seperti aslinya atau sudah mulai menguning atau terlihat lebih cerah.
Warna sayuran yang tajam juga dapat memperlihatkan bahwa nutrisi, serat, serta vitamin yang ada di dalam sayuran tersebut masih tinggi. Seperti contohnya, jagung dengan warna yang kuning sekali, ataupun wortel dengan warna oranye yang menyala.
Selain itu, sayuran yang masih segar juga memiliki warna yang terang serta merata tanpa adanya indikasi jamur atau bintik-bintik hitam yang sifatnya merusak dan dapat menyebabkan pembusukan pada sayuran terjadi lebih cepat. Jika sayuran yang ada telah mengalami perubahan warna, maka sebaiknya kamu memilih sayuran yang lain, karena hal tersebut dapat menandakan bahwa sayuran tersebut tidaklah segar dan sudah tidak lagi sehat untuk dikonsumsi.
3. Memastikan sayuran bebas dari kandungan pestisida
Untuk melihat atau mengecek hal ini sendiri sangatlah mudah, kamu hanya perlu melihat apakah ada tanda atau bagian bolong pada sayuran tersebut. Jika pada bagian daun sayuran terlihat ada yang bolong, dapat menjadi penanda bahwa sayuran tersebut telah dimakan ulat atau hewan kecil lainnya. Dengan begitu dapat menjadi penanda bahwa sayuran tersebut sehat dan bebas dari kandungan pestisida
4. Memastikan sayuran tidak berkeriput
Tips ini sendiri dapat diterapkan ketika kamu memilih sayuran umbi, seperti halnya wortel, lobak, kentang, ubi, hingga bawang. Jika sayuran yang kamu pilih telah berkeriput, maka hal tersebut dapat menjadi indikasi bahwa sayuran tersebut sudah tidak lagi segar dan baik untuk dikonsumsi. Oleh sebab itu, melihat tekstur dari sayuran juga menjadi penting, seperti halnya berikut.
Tekstur yang tepat pada sayuran berdaun adalah memiliki batang yang mudah dipatahkan, serta terlihat tidak layu.Tekstur yang tepat pada sayuran berbunga adalah bentuknya yang kokoh dan terlihat serat halus pada bagian bunganya, serta tampak tebal. Jenis sayuran yang termasuk sayuran berbunga, seperti brokoli serta kembang kol.
Tekstur yang tepat pada umbi-umbian adalah tidak memiliki keriput, terasa lembek, memiliki lubang maupun memar. Jenis sayuran yang termasuk umbi-umbian, seperti bawang, bengkuang, wortel, dan kentang.
5. Melihat keadaan tekstur dan bau sayuran
Cara untuk memilih sayuran segar kelima adalah melihat keadaan tekstur serta bau dari sayuran yang dipilih. Sayuran yang segar akan memilih tekstur yang relatif lebih keras dan tidak lembek serta tidak memiliki bau. Walaupun tiap sayuran memiliki tekstur yang berbeda, pada umumnya sayuran yang masih segar akan memiliki tekstur yang kencang dan tidak kenyal, seperti halnya yang dapat kita lihat pada paprika maupun timun.
Cara Menyimpan Sayuran Agar Tetap Segar
1. Memilih bagian sayuran
Pertama-tama, hal yang harus kamu lakukan adalah memilah sayuran yang dibeli. Jika kamu menemukan bagian yang rusak atau mulai menguning, segera potong bagian tersebut dan pisahkan dari sayuran yang masih bagus.
Bagian yang rusak dapat menjalar ke area lainnya sehingga sayuran jadi cepat busuk. Selain itu, kamu juga harus memisahkan sayuran dengan buah-buahan. Kandungan zat etilen dalam buah dapat mempercepat kematangan sayuran di sekitarnya. Inilah yang membuat sayuran menjadi lebih cepat rusak atau busuk.
2. Cuci bersih sebelum disimpan
Setelah kamu memilah sayuran, cucilah sampai bersih menggunakan sabun dan air mengalir. Pastikan kamu menggunakan sabun antibakteri agar sayuran benar-benar bersih dan terbebas dari bakteri. Setelah itu, pastikan sayuran sudah kering sebelum kamu masukkan ke dalam kulkas agar tetap segar.
3. Usahakan tidak memotongnya terlebih dahulu
Bila memotongnya terlebih dahulu, sayuran dan buah yang kamu simpan di dalam kulkas lebih cepat kering dan membusuk. Untuk sayuran, kamu hanya perlu memotong bagian akar agar lebih bersih.Â
4. Bungkus dengan jaring buah atau kertas tisu
Sayuran yang disimpan dalam kulkas tetap membutuhkan oksigen untuk dapat bertahan. Untuk itu, lebih baik bungkus sayuran dengan menggunakan jaring buah atau kertas tisu. Cara ini dapat membuat sayuran lebih mudah mengakses udara. Sedangkan kertas tisu dapat menyerap suhu kulkas.Â
5. Rutin memeriksa suhu kulkas
Suhu terbaik untuk menyimpan sayuran di kulkas adalah pada 1 hingga 4 derajat celcius. Untuk itu, pastikan kamu selalu memeriksa suhu kulkas agar tetap stabil. Jika kulkas kurang dingin, maka bakteri akan mudah berkembang dan dapat cepat merusak sayuran yang disimpan di dalam kulkas.Â
6. Gunakan wadah penyimpanan
Agar kulkas terlihat lebih rapi, kamu bisa menyimpan sayuran di dalam wadah terlebih dahulu sebelum menyimpannya ke dalam kulkas.
Namun, perlu diperhatikan, untuk wadah tertutup, kamu hanya dapat menyimpan sayuran yang memiliki batang keras, seperti wortel, brokoli, atau jagung. Sedangkan wadah tanpa tutup, bisa kamu gunakan menyimpan jenis sayuran hijau, seperti kale, lettuce, dan lain-lain.
7. Ketahui ketahanan sayur di kulkas
Setiap sayuran memiliki daya tahan yang berbeda di dalam kulkas. Untuk itu, kamu perlu memeriksaan sayuran secara rutin. Agar sayuran tidak terbuang percuma, simak ketahanan dari sayuran dan buah-buahan yang disimpan di dalam kulkas berikut ini:Â
- Sayuran berdaun hijau: 3-5 hari
- Sayuran hijau tanpa daun: 5-7 hari
- Buah-buahan: hingga 2 minggu
- Sayuran umbi dan akar: hingga 3 minggu
- Sayuran batang dan rempah: hingga 2 minggu
Sudah tahu kan, cara memilih sayuran yang baik serta cara menyimpannya agar tetap segar? Semoga setelah ini kamu bisa memilih sayuran yang segar dan bisa mempertahankan kesegarannya lebih lama ya, Sahabat Fimela.