Fimela.com, Jakarta Memasak makanan sendiri, berarti terlibat dalam proses pemilihan sampai pengolahan. Jadi, kita tahu kualitas bahan baku dan cara memasak makanan yang diinginkan.
Seperti Asmirandah yang semakin hobi berjibaku di dapur untuk mengolah makanan sehat untuk suaminya Jonas Rivanno dan putrinya Chloe. Apalagi sang suami memang menjalani pola hidup sehat dengan makan ‘bersih’ dan olahraga.
“Jadi aku, tuh, hobi banget masak, suami juga hidupnya sehat dan juga syuting. Jadi gimana caranya biar tidak terlihat gendutan. Masakan rumah sendiri jauh lebih sehat daripada beli di luar yang kita enggak tahu proses masaknya gimana,” ujar Asmirandah dalam event virtual forVITA ‘Bebas Lemak Trans, Bebaskan Hidupmu’, Jumat (11/11/2022).
Advertisement
Advertisement
Menu Favorit Asmirandah
Apalagi, Asmirandah sendiri juga menjaga pola makan yang cenderung ‘berantakan’ setelah hamil dan melahirkan. Dan setelah turun berat badan sebanyak 25 kg, ia harus menjaga nya agar tetap ideal ke bobot awal tubuhnya sebelum hamil dan melahirkan.
“Kalau aku lebih ke makan sehat dan makan secukupnya, jangan makan yang berlebihan. Tapi memang saat itu, karena ASI eksklusif, aku enggak bisa diet seperti orang-orang,” lanjutnya.
Meski hampir berhasil mengembalikan berat badannya seperti semual, bukan berarti, Asmirandah tidak menikmati makanan enak. Ia tetap bisa makan enak dan sehat, dan tetap menyantap lemak baik yang dibutuhkan untuk tubuhnya.
“Aku suka banget masak nasi goreng pakai margarine karena lebih wangi dan lezat. Terus, kalau lagi kepengin cake atau cookies juga pakai margarine ForVITA, itu aromanya tambah harum lagi,” sambung Asmirandah.
Mengenal Lemak Trans
Menjaga kesehatan untuk diri sendiri dan keluarga merupakan prioritas Asmirandah sekarang, dan sudah semestinya bagi semua orang. Hal itu bisa dimulai dari pemilihan makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Namun, ada anekdot; makanan yang lezat biasanya tidak sehat, belum lagi khawatir akan bahaya lemak dalam makanan. Apalagi jika disibukkan dengan aktivitas yang padat, dan sulit memilih makanan yang sehat dan bebas lemak trans.
Apa, sih, lemak trans? Dr dr Luciana Sutanto, MS SpGK , dokter spesialis gizi klinik menjelaskan jika lemak trans adalah lemak yang terbentuk saat minyak menjadi lemak pada lemak, yang juga dikenal sebagai trans fat atau asam lemak trans. Asam lemak terdiri dari dua macam, yakni asam lemak yang terbentuk secara alami dan asam lemak buatan.
Manfaat lemak bagi tubuh yaitu sebagai sumber energi, komponen membran sel dan regulator fisiologi, berfungsi sebagai proteksi (melindungi organ tubuh, sebagai insulator yang memberikan rasa kenyang, memberikan rasa enak pada makanan, serta mengikat vitamin (vitamin A, D, E, K). Namun harus dibatasi konsumsinya sesuai dengan kebutuhan lemak kita yaitu sekitar 25-45% dari kebutuhan total kalori sehari-hari.
Brand Manager Food Category PT Bina Karya Prima, Roland Octasilva Layandi, menjelaskan bahwa margarin Forvita merupakan margarin yang bebas lemak trans. Hal ini terjadi karena proses pembuatan Forvita yang menggunakan proses fisika (melalui proses fraksinasi yaitu pemanasan dan penyaringan secara berulang-ulang) dimana hal ini akan menyebabkan pemisahan antara fraksi cair (cooking oil) dengan fraksi padat (margarin). Jika dibandingkan dengan proses pembuatan margarin pada umumnya yang menggunakan proses hidrogenasi yang menyebabkan ikatan lemak nabati berubah, sehingga lemak trans lebih rentan untuk terbentuk.
Victor Agustino, celebrity chef, memberi contoh bahan makanan yang mengandung lemak tak jenuh yaitu salmon, ikan, dan alpukat, yang langsung diolah menjadi makanan yang sehat dan enak. Tips yang dibagikan chef Victor dalam mengolah salmon dan alpukat ini dilakukan dengan menggunakan margarin Forvita agar kandungan gizinya tetap terjaga dalam masakan.
“selain bebas lemak trans, margarin Forvita juga dapat membuat masakan lebih harum dan rasa gurih,” ujar Chef Victor.