Fimela.com, Jakarta Ada banyak jenis cokelat yang bisa dinikmati dan bisa didapatkan di supermarket atau ritel cokelat tertentu. Variasi dan perpaduan rasa dari cokelat itu sendiri kini sudah beragam.
Tidak hanya dimakan begitu saja, banyak yang mengolah cokelat menjadi makanan atau minuman tertentu yang beraneka ragam. Namun ketika kamu berkunjung sebuah outlet yang menyajikan cokelat, kamu hanya bisa menikmati produk cokelat atau dessert-nya saja. Tidak banyak yang menghadirkan pengalaman kuliner yang lengkap, dari makanan utama, dessert, hingga cocktail di satu tempat.
Namun Chocolatier lokal Richie Pratadaja mencoba menggabungkan pengalaman kuliner tersebut dalam satu tempat lewat restorannya Crio. Richie teringat akan pengalamannya selama di Amerika Serikat yang merasakan pengalaman kuliner yang menyeluruh tersebut.
Advertisement
"Saya belum pernah melihat ada tempat yang makanannya enak, dessert-nya enak, cocktail-nya enak di Jakarta. Saya harap Crio hadir dengan konsep yang unik di Jakarta," kata Richie saat ditemui Fimela.com.
Advertisement
Kreasi cokelat yang dihadirkan
Di Crio, Richie menghadirkan aneka kreasi cokelat. Dimulai dari cokelat batangan, permen cokelat, hingga bonbon. Uniknya, Richie tidak hanya sekadar menggunakan cokelat premium dalam produksi cokelat yang dihasilkan. Melainkan juga memasukkan bahan-bahan lokal spesial, seperti kluwak yang digunakan sebagai campuran bonbon.
Bonbon sendiri menjadi kreasi cokelat favorit di Crio. Kamu bisa melihat sendiri proses pembuatan bonbon dalam sebuah studio yang berada setelah pintu masuk. Dibatas dengan kaca, kamu bisa melihat proses pembuatan bagaimana kreasi bonbon dibuat. Mulai dari mengaduk bahan, mencetak, hingga proses pengecatan yang dilakukan secara manual.
Kini, Crio memiliki 18 varian bonbon dan enam pilihan snack bar yang bisa dicicipi secara bergantian. Terbaru, Richie mengkreasikan bonbon bernama Coquito yang terinspirasi dari salah satu cocktail favoritnya saat berada di Amerika Serikat. Coquito berisikan Coconut Infused Rum with Spice and Tahitian Vanilla.
Dipadukan tapas
Guna menghadirkan pilihan rasa yang distingtif, Richie melakukan riset untuk menemukan rasa khas bonbon yang tak ditemukan di tempat lain. Beberapa rasa khas yang tersedia di antaranya Hazelnut Bar yang merupakan pasta kacang hazelnut bakar, kacang vanila, wafer renyah. Ada juga Kalamansi Pie yang merupakan adonan kalamansi, kue speculoos; dan Ivy yang terbuat dari gel teh rosella, adonan yuzu, wijen hitam kluwak.
Crio juga menghadirkan format tapas dengan deretan menu hidangan gurih yang punya sentuhan rasa lokal dan internasional. Di antaranya Balinese Octopus yang menjadi menu signature di Crio. Menu ini terbuat dari tentakel cumi-cumi bakar yang dipadukan dengan semangka yang dikempa, chimichurri paprika, gel mentol.
Sementara itu, Crio memiliki deretan hidangan utama yang wajib untuk dinikmati. Salah satunya Grilled Short Ribs yang memadukan Kaffir Lime Rice dengan beef broth homamade pickle, emping, dan parape. Seluruh hidangan gurih ini juga merupakan ide dari Richie dibantu oleh Chef de Cuisine William Cecario.
Advertisement
11 tahun di Amerika
Selama 11 tahun di Amerika Serikat, Richie tidak hanya sekadar mengasah kemampuannya memasak. Ia juga mengeksplorasi konsep baru yang bisa dibawa pulang ke Indonesia. Ia pun bekerja sebagai baker di sebuah penginapan Bellagio Hotel yang ternama di Las Vegas dan menjadi sous chocolatier di FIKA NYC.
Pulang ke Indonesia, Richie mencoba menghadirkan pengalaman kuliner yang lengkap lewat restorannya yang diberi nama Crio. Crio sendiri diambil dari bahasa Portugis yang artinya menciptakan. Dari filosofi ini, Chef Richie ingin menciptakan pengalaman menikmati cokelat yang memikat dengan keahlian yang dimilikinya.
Di bawah kepemimpinannya, CRIO fokus untuk menyediakan pengalaman makan komplit dimana tamu dapat menikmati makanan gurih, beragam sajian pencuci mulut, serta koktail artisanal.
Selain itu, Richie juga bertekad untuk menggunakan talenta lokal di Crio. Menurutnya, banyak orang Indonesia yang memiliki talenta namun tidak memiliki sarana dan kesempatan untuk mengembangkan talenta tersebut. Sehingga Richie melatih setiap SDM yang ada untuk membantunya menghadirkan pengalaman menikmati cokelat premium yang lengkap.