Fimela.com, Jakarta Akhir Mei lalu, sebuah acara yang diprakarsai oleh pemerintah Indonesia bernama Paviliun Indonesia. Melalui Paviliun Indonesia beberapa UMKM kuliner yang bermitra dengan GoTo berkesempatan untuk memperkenalkan produk lokal kebanggaan nusantara di panggung internasional. Salah satu usaha kuliner tersebut yaitu, Kripik Balado Shirley.
Kripik Balado Shirley merupakan sebuah UMKM yang bergerak dibidang kuliner khas asal Sumatera Barat. Seperti mereknya, produk kuliner yang dijual adalah kripik-kripik yang berbahan dasar ubi. Pemilik usaha ini yaitu Shirley, telah menekuni usaha ini semenjak 28 tahun lalu dan terus berkembang dan menyesuaikan dengan zaman hingga sekarang.
Merintis Usaha Home Industry Agar Tetap Punya Banyak Waktu Bersama Keluarga
Awal mula usaha kripik ini diawali karena setelah menikah dan keluarga suami memang keluarga yang memiliki latar belakang usaha kripik, karena melihat peluang Shirley iseng mencoba berjualan kripik ini. Metode penjualannya masih sangat sederhana saat itu, yaitu menitipkan kripik jualan ke toko-toko yang ada di daerah tempat tinggalnya. Dan respons dari pembeli sangat baik hingga kripik buatan Shirley ini selalu laris manis. Dari sana dorongan untuk membuka usaha kripik ini lebih serius muncul. Shirley belajar membuat berbagai resep.
Advertisement
Salah satu alasan lainnya yang membuat Shirley yakin untuk mengembangkan usaha kripik ini, apalagi saat itu ia baru saja berkeluarga dan ingin membuka usaha yang membuatnya tidak perlu jauh dari rumah.
“Saya terpikir ide menjalankan home industri kripik ini, kita sebagai ibu rumah tangga tetap bisa di rumah menjalankan peran sebagai ibu, di saat yang sama saya bisa support keluarga dengan usaha saya,” ujar Shirley bercerita. Mempelajari ilmu membuat kripik dari mertuanya, kemudian ia mengembangkan resep yang ia pelajari. Ia mengembangkan kripikinya dan ternyata disenangi di pasaran dan akhirnya hingga saat ini berhasil dikembangkan.
Advertisement
Bangkit Kembali Setelah Toko Hancur Karena Gempa
Membangun usaha ini membutuhkan tahap-tahap panjang, dari produksi kecil-kecilan, memiliki label, hingga memiliki toko. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi oleh Shirley dalam membesarkan usaha kripiknya.
“Tahun 2009, ketika padang dilanda gempa besar di Padang dan toko saya kena dampak waktu itu. Sempat terpikir untuk tidak melanjutkan usaha ini lagi dan mau pindah ke kota lain. Tapi karena dukungan keluarga, pelanggan, dan 70 hingga 80 UMKM yang dinaungi toko saya, saya berubah pikiran,” tutur Shirley mengenang masa-masa berat dalam mengembangkan usahanya.
“Semua dimulai dari titik nol lagi, namun dibanding titik nol pertama di saat kita masih belum banyak dikenal dengan membangun lagi tokok kita saat sudah ada pelanggan terasa lebih mudah begitu,” ucapnya.
Kolaborasi Marketing Kekinian Jadi Inovasi Sukses
Saat bahan-bahan tertentu mengalami kenaikan harga, maka Shirley akan tetap menggunakannya demi mempertahankan cita rasa khas Kripik Balado Shirley.
“Prinsip kita seperti ini, rugi satu hari untuk mengejar untung 360 hari,” jelas Shirley. Di tengah kompetisi produk kripik di Padang yang ketat karena memang merupakan makanan oleh-oleh khas Sumatera Barat, Shirley mencoba celah dengan berinovasi dalam jenis-jenis kripiknya.
“Kripik Shirley sendiri telah berhasil memikat pelanggan selama 28 tahun dengan menciptakan rasa berbeda. Namun, produk original kripik balado tetap penjadi top 1 dalam penjualan kita. Kita juga menciptakan cita rasa baru seperti kripik balado durian, kripik balado ekstra pedas, hingga kripik balado vegetarian. Saya berusaha memanjakan konsumen dengan pilihan kripik yang beragam,” jelasnya.
Shirley juga menerapkan banyak terobosan dalam memasarkan produknya. Seperti menggunakan kemasan foil yang menarik dan praktis untuk kripiknya. Kripik Balado Shirley merupakan pencetus awal produk oleh-oleh kripik asal Padang yang mengemas produknya dengan cara ini.
“Awal mula menggunakan kemasan foil pada tahun 2018. Pada awalnya kemasan kripik ini sebatas plastik transparan, dan sebagai kripik oleh-oleh tentu berhubungan dengan pariwisata, nah sebagai cara untuk lebih memikat wisatawan lokal ataupun mancanegara untuk tertarik mencoba kripik kita, kita mengemas kripik ini secantik mungkin.”
Advertisement
Merambah ke Pemasaran Digital Hingga Berkesempatan Menjadi Perwakilan Paviliun Indonesia di Swiss
Untuk menjalankan usaha itu harus selalu sejalan dengan arus supaya sama-sama sampai ke tujuan. Di era serba online ini Shirley menjelaskan bahwa harus memanfaatkan teknologi yang ada sehingga membuka peluang baru untuk perkembangan usaha. Seperti, bermitra dengan berbagai marketplace.
Awal mula menggunakan mitra online, kita mulai dari menjadi user. Dari pengalaman sebagai user, kemudian baru mencoba bermitra dengan berbagai marketplace. Dari hal ini kita bisa tahu setiap marketplace punya pasarnya masing-masing. Dan dari beberapa yang kami coba ternyata memang yang paling cocok dengan Kripik Balado Shirley adalah Gojek dan Tokopedia
Sejauh ini penjualan online memang belum bisa mengalahkan penjualan offline, karena dasarnya produk kripik ini ditujukan untuk wisatawan dan merupakan produk oleh-oleh. Tapi dengan adanya produk kita di marketplace online ini juga membantu orang lebih mengenal Kripik Balaso Shirley.
"Namun, selama pandemi penjualan online sangat membantu penjualan, karena selama pandemi tidak ada yang berwisata, tapi dengan adanya online maka orang-orang yang sudah kenal dengan produk kita tapi tidak bisa ke Padang tetap bisa beli."
Akhir Mei 2022, Kripik Balado Shirley dipilih untuk mewakili GoTo sebagai mitra kuliner lokal khas nusantara di Paviliun Indonesia di Swiss. Tentu ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Shirley dan keluarganya.
“Kita selalu memastikan kualitas produk kita itu baik, tapi kenapa bisa terpilih mewakili ke Pavilon Indonesia di Swiss itu kita tidak tahu juga alasannya. Ini merupakan hal yang mengejutkan juga bagi kami. Ini menjadi obat perjuangan kami 28 tahun membangun usaha Kripik Balado Shirley, untuk terpilih menjadi mitra GoTo di Pavilion Indonesia di Swiss. Ini pertama kali terpilih sebagai perwakilan, sebelumnya kita belum pernah mewakili apapun. Kami selalu fokus pada kualitas produk dan ternyata datang suatu bonus melalui GoTo, memang dari awal keberangkatan sampai kembali lagi itu semuanya diakomodasikan oleh pihak GoTo," tutup Shirley.
Penulis: Tasya Fadila
#Women for Women