Fimela.com, Jakarta Daun bawang adalah jenis sayuran yang biasa digunakan sebagai bahan pelengkap aneka masakan. Sebagai contohnya, saat membuat omelet dan martabak, pasti membutuhkan daun bawang agar rasanya lebih sedap dan wangi.
Nah, berbicara soal daun bawang, tahukah kamu bahwa daun bawang ternyata memiliki aneka ragam jenis, lho. Meskipun terlihat serupa, tiap jenis daun bawang ternyata memiliki karakteristiknya masing-masing.
Advertisement
BACA JUGA
Untuk kamu yang ingin tahu lebih banyak, berikut Fimela.com kali ini telah merangkum 4 jenis daun bawang beserta karakteristiknya. Dilansir dari beragam sumber, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Advertisement
1. Spring Onion
Jenis daun bawang yang pertama ialah spring onion. Daun bawang yang satu ini memiliki nama ilmiah allium fistulosum dan merupakan jenis daun bawang yang sering digunakan untuk menjadi bahan pelengkap masakan.
Tampilan spring onion memiliki daun berwarna hijau terang dengan akarnya yang berwarna putih berserabut. Untuk karakteristik rasa maupun aromanya, batang spring onion cenderung memiliki rasa yang manis sementara daunnya mempunyai aroma yang sedikit menyengat.
Spring onion umumnya digunakan untuk isian lumpia, isian martabak telur, atau sayur sup. Jangan salah soal kandungannya, spring onion ternyata memiliki kandungan mineral yang baik untuk kesehatan jantung serta vitamin C yang bisa mengontrol kadar gula darah.
2. Daun Bawang Prei
Jenis daun bawang yang kedua ialah daun bawang prei. Daun bawang prei memiliki nama latin allium ampeloprasum atau allium porrum.
Dibandingkan dengan spring onion, daun bawang prei memang jarang ditemukan di Indonesia. Hal ini karena daun bawang prei lebih banyak hidup atau tumbuh di Etiopia, Irak, hingga beberapa negara Eropa.
Karakteristiknya juga amat berbeda dengan daun bawang pada umumnya. Daun bawang prei memiliki diameter lebih besar sampai dua inci dan tinggi 10 inci. Akarnya sama-sama berwarna putih dan berbentuk silinder.
Untuk karakteristik rasanya, daun bawang prei memiliki rasa seperti bawang bombay, hanya saja tidak terlalu tajam aromanya. Daun bawang prei juga kaya gizi karena didalamnya mengandung vitamin C yang cukup tinggi, zat besi, dan kalori yang rendah.
Advertisement
3. Daun Kucai
Jenis daun bawang yang satu ini cukup unik. Bagaimana tidak, daun kucai memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dan tipis dibanding jenis daun bawang sebelumnya, yakni daun bawang prei dan spring onion.
Daun kucai tumbuh memanjang dan berwarna hijau terang serta masuk dalam golongan allium tuberosum. Daun bawang kecil ini juga biasa disebut dengan chinese chives karena asalnya dari Tiongkok.
Untuk karakteristik aromanya, daun kucai memiliki aroma yang tajaam seperti bawang putih. Umumnya orang-orang akan menggunakan daun kucai untuk menjadi bahan pelengkap aneka masakan tumis.
kucai biasanya dimasukkan menjelang akhir proses memasak. Kandungan nutrisi di dalamnya bisa mencegah osteoporosis, mengobati masalah pencernaan, hingga meningkatkan imunitas tubuh.
4. Daun Lokio
Jenis daun bawang keempat atau yang terakhir ialah lokio atau biasa dikenal dengan sebutan daun bawang cung. Bentuk daun bawang cung sangat mungil dan berwarna putih. Daunnya berukuran kecil dan memanjang, sekilas rupanya mirip dengan daun kucai.
Untuk karakteristik rasanya, lokio sedikit lebih ringan dan tidak menyengat dibandingkan daun kucai. Jika kamu mencium aromanya, maka kamu akan menyimpulkan bahwa aroma lokio seperti kombinasi dari bawang bombai dan bawang putih, tetapi tidak terlalu kuat.
Daun lokio umumnya digunakan sebagai hiasan atau penambah warna masakan. Untuk kandungannya sendiri, tanaman ini mengandung vitamin A, C, kalium, dan kalsium yang baik untuk kesehatan tubuh.