Fimela.com, Jakarta Tempe kedelai merupakan salah satu produk rumah tangga. Banyak orang yang memproduksi tempe dari skala kecil, menengah, hingga besar. Untuk skala kecil dan menengah masih dapat diproduksi secara mandiri tetapi untuk produksi tempe yang besar biasanya diproduksi oleh perusahaan atau koperasi.
Berbicara tentang proses pembuatan tempe, meskipun tempe merupakan makanan yang sederhana, namun proses pembuatannya membutuhkan ketelitian. Sebab, ada sejumlah faktor yang dapat membuat proses pembuatan tempe gagal. Apakah saja itu?
Advertisement
BACA JUGA
Untuk kamu yang ingin tahu lebih banyak, berikut Fimela.com kali ini akan mengulas 7 faktor yang menyebabkan pembuatan tempe gagal. Dilansir dari beragam sumber, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Advertisement
1. Kualitas Kedelai
Kedelai merupakan bahan utama pembuatan tempe. Perlu diketahui bahwa tidak semua jenis kedelai dapat digunakan. Kedelai yang digunakan sebagai bahan pembuatan tempe biasanya berwarna kuning agak kecoklatan. Intinya, dalam membuat tempe kedelai yang berkualitas sangat dibutuhkan untuk menghasilkan tempe yang juga berkualitas.
2. Kebersihan Peralatan yang Digunakan
Dalam proses pembuatan tempe, kebersihan menjadi hal utama. Bahan, dan semua peralatan juga harus dalam kondisi bersih. Kedelai harus dicuci, dan peralatan yang digunakan juga harus dalam kondisi bersih, kering dan bebas dari garam.
Kemudian jika kamu menggunakan daun untuk membungkus tempe, pastikan sudah dibersihkan dengan baik. Jangan sampai peralatan yang digunakan masih terkontaminasi kotoran, karena hal tersebut amat mempenharuhi proses fermentasi pada tempe.
Advertisement
3. Kadar Kandungan Air
Kandungan air juga mempengaruhi proses pembuatan tempe. Jika kadar airnya terlalu banyak, yang dikhawatirkan bukan hanya jamur tempe yang akan tumbuh, tetapi juga akan ditumbuhi jamur busuk. Maka dari itu, kamu perlu menakarnya dengan benar, sebaiknya sesuaikan takaran air dengan jumlah atau banyaknya kedelai yang akan dijadikan tempe.
4. Suhu Ruangan Fermentasi
Suhu ruangan sangat berpengaruh terhadap proses fermentasi tempe. Hal ini juga yang akan menentukan berhasil atau tidaknya pembuatan tempe.
Dalam pembuatan tempe, suhu ruangan akan berpengaruh terhadap perkembangan jamur Rizhopus setelah proses fermentasi pada kedelai. Suhu yang dibutuhkan untuk tumbuh adalah antara 26°C – 36°C.
Apabila suhunya terlalu rendah, maka akan menghambat pertumbuhan jamur. Sedangkan jika suhunya terlalu panas akan menyebabkan tempe menjadi terlalu panas sehingga kedelai akan mudah busuk.
Advertisement
5. Faktor Kelembapan
Selain suhu, kelembapan juga berperan penting agar jamur Rhizopus dapat tumbuh. Kelembaban udara pada tempat fermentasi tempe disimpan sangat menentukan keberhasilan pembuatan tempe. Tingkat kelembapan yang cukup akan membantu jamur mudah tumbuh.