Fimela.com, Jakarta Beras adalah bahan baku untuk membuat nasi, yang dimasak dan untuk konsumsi setiap hari. Banyak orang membeli beras dalam jumlah banyak, untuk dijadikan stok di rumah dalam jangka waktu lama. Namun sering kali beras menjadi kutuan jika disimpan terlalu lama.
Penyebab beras berkutu sering kali tidak kita sadari. Beras yang berkutu biasanya memiliki bau yang apak. Sedangkan beras yang berkualitasĀ memiliki aroma yang normal dan tidak menyengat, denganĀ tekstur yang kuat dan tidak mudah patah.
Selain berkutu, salah menyimpan beras juga bisa membuat munculnya jamur pada beras. Untuk itu, pastikan Sahabat Fimela menyimpan beras dengan benar. Berikut penyebab beras berkutu dan cara menyimpan beras yang benar, dilansir dari beberapa sumber:
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Penyebab Beras Berkutu
Penyebab beras berkutu yang utama adalah karena kesalahan saat menyimpan beras.Ā Beras yang disimpan terlalu lama di dalam wadah, akan membuat kualitas beras menurun. Butiran beras akan berubah menjadi serbuk halus atau tepung beras, yang bisa menghasilkan kutu.
Tepung beras dapat melahirkan telur kumbang beras, yang berkembang biak menjadi kutu beras. Beras berkutu tidak sehat untuk dikonsumsi, karena membuat orang yang mengonsumsinya mengalami gangguan sistem pencernaan, hingga mual dan muntah. Selain kutu beras, penyimpanan beras di tempat yang lembap bisa membuat beras menjadi jamuran.
Jamur dan kutu beras bisa muncul karena ada udara atau air yang masuk ke dalam wadah. Sehingga suhu dalam wadah beras menjadi lembap. Beras yang berjamur bisa ditandai dengan beras menggumpal dan berubah warna menjadi kuning.
Jenis Beras yang Berkualitas
Walaupun beras berwarna putih terlihat seperti berkualitas, namun beras yang berwarna putih justru harus diwaspadai. Sebenarnya beras yang berkualitas memilikiĀ warna putih yang bening dan sedikit kekuningan. Sedangkan beras yang terlihat putih bersih, biasanya sudah dicampur pewarna yang mengandung bahan kimia berbahaya.
Beras yang berkualitas bisa dilihat dari teksturnya yang masih keras dan tidak mudah patah. Karena beras yang mudah patah, menandakan bahwa beras tersebut sudah mendekati masa kadaluwarsa. Bahkan beras yang sudah lamaĀ akan sangat mudah bertepung dan memicu munculnya kutu.
Sahabat Fimela juga bisa menilai beras yang berkualitas dari aroma beras tersebut.Ā Mencium aroma beras juga bisa dijadikan petunjuk, kalau beras tersebut sudah mendekati masa kedaluwarsa atau belum. Karena beras yang mendekati masa kedaluwarsa atau berkutu memiliki bau yang apak.
Advertisement
Cara Menyimpan Beras
1. Taruh di Freezer
Menaruh beras di freezer adalah hal yang cukup unik. Tetapi menaruh beras di freezer bisa membantu membunuh larva dan telurnya, serta menghambat perkembangbiakan larva dan telur kutu di beras. Kamu bisa menyimpan beras terlebih dulu di freezer selama kurang lebih 4 hari. Setelah dikeluarkan dari freezer, keringkan beras dan simpan di wadah.
2.Ā Membersihkan Wadah Beras
Agar bebas dari kutu, bersihkan wadah beras secara rutin dan jangan lupa untuk mengeringkan wadah tersebut. Wadah beras yang jarang dibersihkan, bisa memicu munculnya kutu dan jamur. Pastikan menutup wadah beras dengan benar, agar suhu wadah tidak lembap.
3.Ā Gunakan Wadah yang Tertutup Rapat
Cara menyimpan beras yang aman, yaitu gunakan wadah beras yang bisa ditutup dengan rapat. Hal ini dilakukan untuk mengurangi udara yang masuk ke dalam wadah. Agar udaranya tidak lembap dan beras terhindar dari kutu atau jamur.
4. GunakanĀ Daun Jeruk Purut
Sahabat Fimela bisa menggunakan daun jeruk purut saat menyimpan beras.Ā Daun jeruk purut yang ditumbuk, bisa ditaruh di atas piring dan dimasukkan ke dalam wadah beras. Selain membuat beras beraroma wangi, daun jeruk purut ini juga bisa mencegah beras berkutu atau berjamur.
5. Gunakan Daun Salam
Selain daun jeruk purut, daun salam juga bisa digunakan untuk menyimpan beras. Taruhlah daun salam di dalam wadah beras. Daun salam ini juga bisa menjauhkan beras dari kutu dan jamur, sehingga kualitas beras tetap terjaga.