Fimela.com, Jakarta Kelangkaan minyak goreng tidak hanya dirasakan di Indonesia. Beberapa negara Eropa, seperti Jerman, juga mengalami kelangkaan yang sama.
Langkanya minyak goreng pun juga menjadi isu komoditas yang cukup hangat di negara tersebut. Meski demikian, warga tidak kehabisan akal. Diungkap melalui akun TikTok @syellolol, ada alternatif lain untuk menggoreng tanpa minyak goreng.
Advertisement
BACA JUGA
Warga tersebut merupakan perempuan asal Indonesia yang kini tinggal di Jerman. Ia pun bercerita bahwa dirinya sudah kesulitan mendapatkan minyak goreng selama sebulan. Rak minyak goreng selalu kosong setiap kali mengunjungi supermarket.
Tanpa disangka, ia pun menemukan minyak goreng dalam kemasan batangan. Ya! Minyak goreng batang. Perempuan itu pun langsung memborong minyak goreng batangan karena ia sudah kehabisan stok.
Advertisement
Harga Rp31ribu
@syellolol kalo klian minyak naik. disini minyak goreng langka 😂 #fypdongggggggg #fyp #tiktoktainment #pawang ♬ love me like you do - Thalia <3
Perempuan Indonesia tersebut hanya mengeluarkan 2 Euro atau sekitar Rp31ribu untuk satu minyak goreng batang. Sesampainya di rumah, perempuan tersebut mencoba minyak goreng batangan untuk menggoreng ayam untuk mengetahui kualitas gorengannya.
"Ternyata mirip kayak minyak biasa, tapi cuma bisa buat goreng. Kalau buat tumis bisa, tapi nanti minyaknya kayak ngendep," tulis wanita bernama Lolo ini.
Berbeda dengan minyak goreng yang biasanya kita temui di pasaran, minyak goreng batang ini akan mengendap ketika digunakan untuk memasak bumbu dan sayuran. Bahkan yang tadinya minyak goreng tersebut berbentuk cairan, bisa memadat kembali meski tanpa dimasukkan ke dalam kulkas.
Minyak goreng beku
Dari komentar warganet, ternyata minyak goreng batangan seperti ini juga ada di Indonesia. Ia dikemas dengan beragam bentuk sesuai dengan ukuran.
"Ini namanya minyak beku, sangat bagus buat deep frying, tapi kalau buat selain itu, kayak tumis bakalan jelek dan bau banget," tulis warganet.
Advertisement
Masih banyak digunakan di Indonesia
Banyak masyarakat pedesaan yang tinggal di dataran tinggi menggunakan minyak goreng padat ini untuk kebutuhan sehari-hari. Seperti namanya, ia memiliki tekstur yang sangat padat seperti mentega dan akan mencair ketika dipanaskan.
Menurut penelusuran Fimela, minyak goreng padat ini harganya hampir sama dengan yang dijual di Jerman. Yakni berkisar Rp28-34ribu. Dilansir dari beberapa sumber, minyak goreng padat ini banyak digunakan untuk menggoreng ayam, kentang, atau bahan-bahan lain yang membutuhkan deep frying. Hasil gorengannya pun akan lebih sedikit mengandung minyak daripada menggunakan minyak goreng biasa.
Bagaimana, Sahabat Fimela? Tertarik mencoba untuk menggunakan alternatif ini?