Fimela.com, Jakarta Sebagian besar dari kita mungkin akan beranggapan bahwa margarin dan mentega adalah produk yang sama. Biasanya margarin dan mentega dimanfaatkan untuk bahan masakan maupun kue. Jika kita tidak jeli, sekilas margarin dan mentega memiliki bentuk, tekstur dan warna yang terlihat hampir sama.
Meski memiliki penampilan dan fungsi yang hampir sama, margarin dan mentega adalah dua hal yang berbeda. Kandungan nutrisi di kedua bahan makanan ini juga berbeda jauh antara satu dengan lainnya. Kira-kira apa perbedaan keduanya?
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Bahan Dasar Pembuatan Margarin dan Mentega
Margarin
Saat ini margarin lebih banyak dibuat dari bahan dasar non susu. Margarin dibuat sebagai pengganti mentega yang dianggap lebih sehat dan rendah lemak. Meski awalnya margarin dibuat dari produk hewani, kini margarin terbuat dari minyak nabati, garam, air dan pengemulsi. Margarin biasanya berbentuk batangan dengan warna kuning cerah dan rasa yang lebih asin atau gurih.
Mentega
Mentega adalah bahan makanan yang dibuat dengan bahan dasar susu hewani seperti susu sapi, susu kambing, susu domba dan kerbau. Dibandingkan dengan margarin, warna mentega lebih pucat, teksturnya lebih lembek.
Kandungan Lemak dalam Margarin Maupun Mentega
Margarin
Karena terbuat dari produk nabati, margarin memiliki kandungan nuttrisi yang lebih sehat. Margarin juga mengandung lemak trans yang lebih baik untuk kesehatan tubuh. Menurut American Heart Assoociation, kandungan lemak pada margarin bisa menurunkan kadar kolesterol low density lipoprotein (LDL), suatu kadar lemak jahat yang menyumbat arteri dalam tubuh.
Mentega
Lemak yang terkandung dalam mentega adalah lemak jenuh yang bisa berbahaya bagi kesehatan. Karena terbuat dari susu hewani, mentega mengandung lemak serta protein yang kurang baik untuk tubuh.
Itulah perbedaan margarin dan mentega. Semoga setelah ini kamu tak lagi kebingungan membedakan keduanya. Meski margarin lebih baik dari mentega, konsumsi margarin secara berlebih juga akan berbahaya bagi kesehatan dan justru memungkinkan meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.