Fimela.com, Jakarta Gaya hidup sehat bisa dimulai dengan mengganti jenis makanan yang dikonsumsi dengan makanan nabati. Konsumsi makanan nabati sendiri semakin didorong seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang serba cepat sehingga kerap mengabaikan aspek kesehatan.
Kondisi ekonomi masyarakat yang meningkat juga mendorong konsumsi daging merah yang cukup tinggi. Masih ada anggapan bahwa mengonsumsi daging merah dikaitkan dengan status ekonomi yang tinggi.
Advertisement
BACA JUGA
Menurut riset EAT oleh Dr. Brent Loken - Indonesia sudah di batas maksimal bumi untuk konsumsi daging merah, namun masih sangat kurang mengkonsumsi keluarga kacang-kacangan dan polong-polongan dan sayur-sayuran. Padahal kacang-kacangan dan polong-polongan menjadi sumber protein nabati yang tinggi protein, serat, phytonutrient, dan aneka vitamin dan mineral.
“Sekarang kita tidak bisa hanya mempromosikan pola makan sehat tanpa melihat kesanggupan bumi untuk memproduksi makanan tersebut. Protein hewani terutama daging merah dan produk susu adalah makanan yang paling tidak ramah bumi karena merupakan kontributor utama gas metana, dan mengambil banyak sekali penggunaan lahan dan air," kata Helga Angelina, co-founder dan CEO dari Burgreens dan Green Rebel.
Advertisement
Manfaat konsumsi makanan nabati
Saat memutuskan untuk mengonsumsi makanan nabati, ternyata tidak hanya berdampak baik bagi kesehatan, melainkan juga lingkungan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pola makan berbasis nabati dapat menurunkan risiko penyakit jantung, hipertensi, diabetes, kanker, menjaga berat ideal, meningkatkan kesehatan mental dan menjaga sistem imun.
Dengan konsumsi makanan nabati dapat mengurangi jejak karbon individu sebanyak 40% dengan mengganti konsumsi daging merah ke protein nabati, 60% bila menerapkan 2x makan vegan sehari (“Two-thirds Vegan), dan sampai dengan 85% bila menerapkan pola makan nabati 100% (Vegan).
Kunci makanan nabati
“Kunci menerapkan pola makan nabati sehat adalah cukup kalori, makan beragam (saya menganjurkan makan 30 jenis ragam nabati dalam seminggu), dan nikmati serunya mengeksplor makanan baru yang dulu mungkin jarang kita konsumsi,” kata Max Mandias, Chief Innovation Officer Burgreens & Green Rebel.
Dengan konsumsi makanan nabati hanya sekali dalam sehari, seorang manusia dapat menghemat rata-rata 4,200 liter air dan mengurangi emisi karbon dioksida sebanyak 9 kilogram per tahun.
Advertisement
Jenis makanan yang dikonsumsi
Untuk meningkatkan minat masyakat konsumsi makanan nabati, Burgreens dan Green Rebel menggelar Veganuary Indonesia. Gerakan ini mengajak masyarakat untuk mengganti jenis makanan jadi nabati sekali dari tiga kali makan dalam sehari.
Tidak perlu bingung makanan seperti apa yang bisa kamu konsumsi. Indonesia kaya akan jenis ragam kuliner nabati yang sebenarnya sudah ada dari jaman nenek moyang. Seperti ketoprak, gado-gado, urap, dan masih banyak lagi.
Jadi, tertarik untuk beralih ke makanan nabati?
Simak video berikut ini
#elevate women