Cerita Tiga Sekawan Sebarkan Virus Cinta Lingkungan Lewat Makanan di Litterless Jogja

Saat saling bertukar cerita mereka pun punya keinginan yang sama. Namun, mereka memiliki cara pendekatan yang berbeda. Nadya yang tinggal di Jakarta sudah cukup lama mulai tertarik menggunakan barang-barang hygiene dan skincare yang lebih ke natural product.

Sedangkan Pimpin yang berada di Bali lebih sering memiliki aktivitas di laut, tak jarang menjumpai sampah-sampah di pantai. Pimpin terbilang rutin secara periodik membersihkan laut. Ketika dia membersihkan laut, sampah yang diangkat tidak hanya 12 kilogram, tapi bisa sampai 1 kwintal bahkan lebih.

"Kalau saya sendiri, rasa awareness terhadap lingkungan timbul ketika saya bekerja di salah satu perusahaan besar di Indonesia. Saat itu saya ada di divisi marketing yang menuntut saya melakukan strategi marketing agak esktrem. Saya harus membuang sampah produk saya di tempat-tempat tertentu agar banyak orang yang melihat," cerita Raisa saat berbincang dengan ManisdanSedap.com.

"Dari situ saya merasa itu sangat bertentangan dengan batin saya. Lalu kami bertiga tercetus ide untuk membuat toko kebutuhan sehari-hari yang minim sampah, yaitu Litterless," sambungnya.

Awal Litterless ada, keraguan pun muncul dari orang-orang terdekat mereka. Bagi mereka, visi dan konsep yang diusung oleh Litterless terasa merepotkan bagi mereka. Pasalnya, mereka harus membawa wadah sendiri ketika membeli produk Litterless secara langsung.

Seiring berjalannya waktu dan konsistensi yang mereka lakukan, konsep Litterless bisa diterima. Bahkan mereka bertiga bertemu dengan orang-orang yang memiliki visi yang sama dengan Litterless.

"Sekarang sangat support dengan bisnis kami," kata founder Litterless yang lahir sejak 15 Desember 2020 lalu.

Konsep kemasan yang lebih ramah lingkungan ini tak hanya diterapkan untuk konsumen yang langsung datang ke toko Litterless. Tapi juga bagi konsumen yang membeli secara online atau dari luar kota.

"Kami tawarkan beberapa alternatif, yaitu memakai wadah bekas yang bersih dan steril. Wadah ini kami kumpulkan dari donasi wadah bekas yang ada di toko kami. Selai itu kami menyediakan kemasan yang bisa dipakai kembali, sepert botol kaca," tutur Raisa.

Tak lupa, mereka juga memberikan edukasi kepada konsumen ketika berbelanja. "Di setiap campaign kami kasih edukasi ke konsumen untuk belanja bawa wadah sendiri dan memakai barang-barang yang reusable," katanya.

Produk-produk Litterless, khususnya bahan pangan alternatif atau makanan dengan kemasan ramah lingkungan juga bisa dipesan lewat ManisdanSedap.com. Mulai homemade muesli, granola, peach gum, sampai rendang dan dendeng bisa kamu pesan.

ManisdanSedap.com sendiri adalah etalase bagi para UMKM di Indonesia. ManisdanSedap.com merupakan bagian dari KapanLagi Youniverse (KLY), yang juga menaungi Liputan6.com, Merdeka.com, Kapanlagi.com, Fimela.com, Dream.co.id, Brilio.id, Bola.com, Bola.net, dan Otosia.com.

"Lalu kami juga berkolaborasi dengan teman kami suku Baduy untuk memperkenalkan madu hutan Baduy. Sedangkan untuk pengiriman bisa ke mana saja, namun untuk beberapa produk makanan segar seperti rendang, dendeng dan peach gum biasanya kami rekomendasikan untuk dikirim ke kota yang tersedia layanan same day dan next day delivery," tutupnya.

Yuk PO Sekarang di ManisdanSedap!