Fimela.com, Jakarta Sudah hampir 2 tahun kita hidup berdampingan dengan pandemi, dan banyak sekali perubahan yang terjadi, mulai dari perubahan di sektor ekonomi, kesehatan, bahkan gaya hidup.
Perubahan gaya hidup ini juga memengaruhi perubahan tren kuliner. Sebelum pandemi, semua orang bisa dengan mudah memilih makanan yang ingin dinikmati di mana saja. Mulai dari kuliner lokal hingga mancanegara semuanya tersedia di restoran ataupun mall yang kita kunjungi.
Advertisement
BACA JUGA
Namun, karena terbatasnya mobilitas dan kewajiban untuk melaksanakan semuanya dari rumah, maka semua orang mau tidak mau harus menyajikan semua makanannya secara mandiri. Pastinya ada rasa rindu untuk menikmati makanan mancanegara seperti masakan Eropa yang punya cita rasa khas tersendiri yang biasanya hanya bisa dinikmati di restoran tertentu.
Nah, untuk kamu yang rindu akan makanan dan kuliner Eropa lainnya, jangan khawatir. Kampanye “Nikmati Warna Warni Eropa Keunggulan Cita Rasa” baru saja diluncurkan pada Rabu (25/8), dan menghadirkan produk-produk asli dari Eropa yang diimpor langsung dari negara-negara Uni Eropa dan memungkinkan kamu bisa menikmati cita rasa makanan Eropa hanya dari rumah saja.
“Produk-produk ini akan kami hadirkan secara bertahap. Namun, sekarang sudah banyak produk-produk hasil impor dari 27 negara Uni Eropa yang sudah bisa dibeli secara bebas di supermarket-supermarket yang ada di Indonesia,” ujar Marika Jakas yang merupakan Kepala Seksi Perdagangan dan Ekonomi pada Delegasi Uni Eropa di Indonesia, dalam peluncuran virtual kampanye ini, Rabu (25/8),
Advertisement
Tujuan kampanye makanan Uni Eropa
Marika menjelaskan bahwa kampanye ini dilakukan untuk memperluas cakupan makanan Eropa ke Indonesia. Dirinya mengatakan bahwa Indonesia dipilih sebagai negara sasaran karena merupakan negara yang memiliki ekonomi terbesar di Asia Tenggara sehingga memiliki peluang besar dalam sektor bisnis food and beverages (F&B).
“Kami masih berusaha menegosiasikan perjanjian kerjasama Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) sehingga biaya impor untuk produk-produk lainnya yang belum bisa masuk ke Indonesia bisa lebih murah untuk biaya bea cukainya,” jelas Marika.
Selain itu, Marika juga mengungkapkan bahwa bahan-bahan yang diimpor ke Indonesia ini tidak bertujuan untuk menimbulkan persaingan bisnis dengan produk-produk lokal, melainkan merupakan produk-produk komplementer yang bisa melengkapi bahan-bahan lokal yang sudah ada sebelumnya.
“Produk yang kami hadirkan di sini bersifat saling melengkapi, jadi diharapkan bisa membawa cita rasa Eropa ke Indonesia, lewat bahan-bahan makanan yang bisa diolah bersamaan dengan bahan makanan lokal,” tambahnya.
Kualitas produk bahan makanan
Seperti yang kita ketahui, produk-produk dari Eropa memiliki kualitas tinggi sehingga bisa menghadirkan cita rasa asli Eropa walaupun merupakan produk impor. Marika mengatakan bahwa produk-produk Uni Eropa ini sangat terjaga kualitasnya mulai dari pertanian hingga penyajiannya.
“Produk-produk hasil produksi Uni Eropa sangat terjaga kualitasnya. Dari sektor keamanan hingga sustainability, itu merupakan prioritas utama bagi produksi pangan kami. Ada pula kendali yang sangat ketat, baik dari segi pertanian hingga penyajian untuk memastikan makanannya aman dalam suhu yang sesuai, jadi tidak merusak produk tersebut dan hal itulah yang kami kendalikan secara ketat,” jelasnya.
Marika juga menjelaskan bahwa produk-produk khas Uni Eropa ini memiliki label geographical indication (GI) yang merupakan tanda bahwa produk-produk tersebut merupakan khas dari suatu daerah atau negara di Uni Eropa, yang diproduksi dengan kualitas dan cita rasa yang terjaga secara turun temurun.
“Faktor GI inilah yang membuat produk-produk tersebut menjadi spesial karena artinya tidak ada produk lainnya yang bisa memiliki cita rasa yang persis sama dengan produk-produk asli yang langsung diproduksi di Eropa,” pungkasnya dalam menjelaskan ciri khas yang melekat dalam produk-produk Uni Eropa.
Advertisement
Memberikan sensasi Eropa di Indonesia
Karena cita rasa yang terus dipertahankan tersebut, produk-produk Uni Eropa yang hadir di Indonesia ini bisa menyembuhkan kerinduan masyarakat dengan kuliner-kuliner Eropa yang biasanya hanya bisa dinikmati di restoran tertentu, atau ketika melakukan liburan ke Eropa langsung.
Ketua PHRI Bidang Pelatihan Sumber Daya Manusia Alexander Nayoan menjelaskan bahwa hadirnya produk-produk asli Eropa ke Indonesia ini akan membuka peluang pula bagi masyarakat untuk bisa berbisnis kuliner, khususnya kuliner Eropa dengan fusion cita rasa lokal.
“Orang-orang pastinya akan semakin kreatif dengan kehadiran produk-produk ini, seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa ini merupakan produk komplementer, maka besar kemungkinan produk ini bisa berkolaborasi dengan masakan Indonesia dan berpeluang besar menjadi tren kuliner baru,” jelas Alex.
Kehadiran dari produk-produk komplementer ini memungkinkan masyarakat dengan kreativitasnya menciptakan inovasi makanan hasil campuran antara cita rasa Indonesia dan Eropa. “Mungkin look-nya Eropa, tapi taste-nya Indonesia. Atau bisa juga sebaliknya,” tambahnya.
Makanan Eropa dan gaya hidup sehat
Selaras dengan penjelasan Marika sebelumnya bahwa produk-produk dari Eropa ini sangat diperhatikan dari segi pertanian hingga penyajiannya, maka dapat dipastikan bahwa kualitas kebersihan dan kesehatannya juga sangat tinggi dilihat dari standarisasi produksi dan sertifikasi yang telah diperoleh.
Di masa pandemi seperti sekarang ini, orang-orang berbondong-bondong untuk bisa hidup lebih sehat lewat makanan yang dikonsumsi dan mengubah gaya hidup pula. Dengan hadirnya produk-produk berkualitas dari Eropa ini, akan mendukung dan menyelaraskan gaya hidup sehat yang sedang dijalani.
“Semua orang kan sekarang jadi memperhatikan kebersihan dan kesehatan, dengan hadirnya produk ini, pastinya bisa membantu kita untuk bisa hidup lebih sehat karena semua produknya diproduksi dengan standar khusus dan teruji kehigienisannya,” ujar Alex.
Namun, tak bisa dipungkiri, bahwa produk yang berkualitas tinggi pastinya akan memiliki harga yang tinggi pula. Maka dari itu, orang-orang yang ingin hidup lebih sehat, terutama dengan produk-produk dari Uni Eropa ini harus merogoh kocek lebih mahal dibandingkan harga makanan pada umumnya.
“Ada harga, ada barang. Dengan produk yang sudah terjamin kebersihannya dan berkualitas tinggi, tak ada salahnya bagi kita untuk mengeluarkan uang lebih banyak, karena ini merupakan investasi jangka panjang, yakni pada kesehatan diri kita sendiri,” tutup Alex.
*Penulis: Chrisstella Efivania.
#ElevateWomen