Paling sebal rasanya apabila makanan yang sudah diidam-idamkan ternyata justru basi bahkan sebelum sempat dimakan. Tidak adakah cara untuk membuat makanan awet lebih lama sehingga bisa dinikmati? Tentu saja ada.
BACA JUGA
Advertisement
Beberapa cara ditemukan manusia untuk menjaga kesegaran dan membuat makanan awet lebih lama. Hal ini tentunya juga membuat usia konsumsinya jadi lebih panjang. Ada beberapa cara yang masuk akal, ada pula yang tidak, dan beberapa cara ini adalah cara unik yang digunakan sebagian orang untuk mengawetkan makanan.
Advertisement
1. Dikubur
Rasanya mengerikan membayangkan mengubur makanan kemudian suatu saat ia dibongkar dari 'kuburannya' dan menyantapnya. Tetapi, cara ini hingga sekarang masih dipakai dan dipraktekkan lho di negara Korea.
Mengubur atau memendam makanan adalah salah satu cara mengawetkan makanan yang diwariskan oleh nenek moyang Korea agar kimchi dan makanan sejenisnya tetap segar dan usia konsumsinya lebih lama. Awalnya, tanah yang disediakan untuk mengubur kimchi diberi garam atau dibekukan, sehingga menjadi tempat yang hangat dan pekat.
Kemudian kimchi dimasukkan ke dalam gentong yang melindungi dari debu kotoran, cahaya dan oksigen yang dapat mengubah makanan. Setelah mengalami fermentasi selama beberapa bulan, kimchi pun akhirnya bisa dikonsumsi dan disimpan di dalam kulkas atau lemari untuk dinikmati tak hanya sehari.
2. Dijemur
Ingat bagaimana cara pembuatan ikan asin? Ya benar, dengan cara dijemur di bawah sinar matahari. Teknik menjemur daging ikan maupun bahan makanan lainnya di bawah sinar matahari akan menguapkan kandungan air di dalam makanan tersebut sehingga membuatnya kering secara alami dan otomatis awet.
Makanan ini kemudian bisa disimpan dan dikonsumsi selama beberapa waktu karena pembusukannya berjalan sangat lama. Selama cara penyimpanannya benar dengan memastikan makanan yang dikeringkan tetap kering dan tidak lembap, maka akan awet dalam jangka waktu lama. Beberapa contoh makanan yang diolah dengan cara ini adalah pisang untuk sale, dan daging atau ikan yang diasinkan.
Advertisement
3. Memakai teknik Lye
Lye sendiri merupakan semacam alkaline yang fungsinya hampir mirip dengan sabun yang digunakan untuk dry clean atau pembersih. Apabila dikonsumsi langsung, Lye atau sodium hidroksida sangat beracun dan berbahaya, tetapi Lye dapat digunakan untuk mengawetkan makanan.
Apabila dikombinasikan dengan lemak (entah lemak nabati atau hewani), benda ini akan bereaksi dengan memulai proses saponifikasi. Reaksi ini biasanya dapat mengubah tekstur, aroma serta rasa makanan, namun usianya akan jauh lebih lama.
Tidak semua orang boleh dan bisa menggunakan Lye. Hanya beberapa makanan saja yang dapat diproses dengan Lye karena perubahan yang dialaminya.
4. Confit
Metode confit secara tradisional mengacu pada segala jenis makanan yang diawetkan, baik itu daging, buah, maupun sayuran. Pengawetan ini terjadi dengan memasak makanan secara perlahan dalam cairan yang tidak cocok untuk pertumbuhan bakteri. Bahan-bahan yang digunakan umumnya berupa garam, gula, lemak atau minyak.Â
Advertisement
5. Aspic
Aspic adalah metode pengawetan makanan dengan sejenis bahan kimia yang teksturnya mirip dengan jelly. Apabila diaplikasikan pada makanan, ia akan melapisi dan diserap oleh makanan serta melindungi makanan dari oksidasi. Dengan cara pengawetan ini, makanan akan tahan disimpan lebih lama.Â
Zaman sekarang, ada berbagai macam cara pengawetan makanan yang lebih modern. Pun demikian, beberapa cara pengawetan makanan di atas yang hingga saat ini masih digunakan. Adakah cara mengawetkan makanan yang khas dari daerahmu, Sahabat Fimela?
#Women for Women