Fimela.com, Jakarta Bermain menjadi salah satu cara stimulasi agar anak bisa bertumbuh dan berkembang dengan baik. Ada baiknya permainan bisa dilakukan sesuai dengan usia si kecil.
Salah satu permainan yang bisa dicoba untuk perkembangan anak dan membangun karakternya ialah role playing. Lalu apa itu role playing atau role play?
Role playing atau bermain peran dapat memberikan anak kesempatan untuk berperan sebagai seseorang atau memerankan situasi tertentu.
Advertisement
Melissa Magdalena, M.Psi., Psikolog, selaku Psikolog Anak dan Remaja dari Relasi Diri mengungkapkan permainan role playing dapat membangun tumbuh kembang anak, karena anak diberikan kesempatan berexplore dan bereksperimen.
“Misalnya jika bermain di KidZania banyak profesi yang bisa anak coba, dan anak-anak pun disapa dengan sapaan ibu dan bapak, ini menjadi salah satu cara bermain role play. Misalnya dipanggil bapak dan ibu, anak bisa tahu ternyata dunia saat kita besar nanti,” papar Melissa Magdalena dalam acara Fimelahood Getting Intimate x KidZania “Play and Progress Role-Playing in Child Development", di Jakarta, (7/12/23).
Selain itu, Psikolog Melissa mengatakan permainan role play dapat menumbuhkan kreativitas dan imajinasi pada anak.
“Misalnya saja anak saat bermain role play bisa menggunakan kostum seperti pemadam kebakaran atau polisi. Di sini bisa mendukung anak bermimpi karena dari imajinasi dia menjadi kenyataan. Apalagi jika ada instruksi harus melakukan pekerjaan tersebut,” tambahnya.
Advertisement
Anak lebih percaya diri
Saat Bermain role play, Psikolog Melissa mengatakan anak akan meningkatkan rasa percaya diri karena permainan ini biasanya melakukan komunikasi dua arah. Bisa menumbuhkan rasa berbagi, bekerjasama, dan rasa tanggung jawab. Bahkan, meningkatkan kemampuan berbahasa.
“Role play dapat melatih anak bekerjasama dan memiliki rasa tanggung jawab. Sebab, dengan bermain peran ada hal yang harus dikerjakan. Untuk itu, orangtua bisa membangun suasana menyenangkan ketika bermain role play,” paparnya.
Melissa mengatakan jika anak sudah bisa role play sejak usia 15-18 bulan. Di usia ini anak sudah bisa berpura-pura bermain peran sesuai dengan imajinasinya. Untuk itu, sebagai orangtua bisa mengajak anak untuk mengeksplorasi beragam imajinasi anak serta mendampingi anak bermain. Terpenting tempat bermain yang aman.
“Saat anaknya antusias bercerita mengenakan perannya, orangtua harus mendengarkan dan antusias juga,” paparnya.
Adında Tri Wardhani selaku Managing Editor Fimela.com juga mengungkapkan jika selalu mendampingi anak-anaknya ketika bermain role play.
“Tentu sebagai orangtua selalu mendampingi, jadi tahu ternyata anak saya lebih suka eksperimental. Role playing ini bisa mengeksplor imajinasi hingga percaya diri mereka makin meningkat,” katannya
Bermain role play di KidZania
Salah satu tempat yang mewadahi permainan role play si kecil dengan beragam profesi dań interaksi dihadirkan KidZania, Jakarta.
Lindung Artha Marhendra Selaku Chief Operation Officer KidZania Jakarta menyampaikan ada lebih dari 70 profesi yang dihadirkan untuk menunjang permainan role play anak.
“KidZania ini merupakan sebum replica kota yang diatur oleh anak-anak, namun tetap diawasi orang dewasa. Tak hanya untuk bermain, melainkan jadi tempat edukasi seperti bisa mengenalkan literasi keuangan pada anak,” paparnya.
Ia mengatakan KidZania bisa dilakukan untuk semua usia anak, namun lebih efektif di usia 4-11 Tahun.