Fimela.com, Jakarta Indonesia kaya akan akan budaya. Salah satunya adalah budaya tari yang dimiliki oleh setiap provinsi di Indonesia. Tak terkecuali provinsi-provinsi yang ada di Indonesia bagian tengah dan timur. Dalam event bertajuk Pesona Timur, Komunitas Perempuan Menari mencoba untuk mengenalkan tari-tari dari daerah tersebut ke tengah-tengah masyarakat ibukota, Sabtu (7/9) lalu.
BACA JUGA
Advertisement
Menurut Dwi Arlina selaku pimpinan produksi, pemilihan tema Indonesia bagian timur bukan tanpa alasan. Bersama komunitas garapannya, Perempuan Menari, ia ingin mengenalkan tari-tarian Indonesia bagian timur yang belum banyak diketahui oleh masyarakat.
"Kali ini kami mengangkat tari-tarian dari wilayah tengah dan timur Indonesia yang kurang begitu dikenal di kalangan masyarakat luas. Ternyata banyak sekali tarian yang kami belum tahu. Ini semakin menyadarkan kami untuk terus menggali tari-tarian daerah lainnya. Kami ingin semakin banyak orang Indonesia yang menghargai dan mencintai budayanya,” ungkap perempuan yang akrab disapa Lia ini.
Diadakan di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat, acara ini diisi oleh 54 penari perempuan lintas usia dan profesi, yang tergabung dalam Perempuan Menari. Mereka menyuguhkan enam tarian dalam dua sesi, yaitu tari Pakarena (Sulawesi Selatan), tari Pagellu (Tana Toraja), tari Tifa (Nusa Tenggara Timur), tari Saureka-reka (Maluku), tari Dadas (Kalimantan tengah), dan tari Potong Sagu Sudah (Papua).
Selain itu, Pesona Timur juga diisi oleh pemusik tradisional yang memainkan Kenong, Genderang Makassar, Tifa Maluku, Gong, dan Puik-puik mengiringi para penari yang menampilkan tari-tarian dari Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, Kalimantan, Maluku dan Papua.
Tidak hanya sampai di situ, Perempuan Menari juga menggandeng Novita Yunus dan Manjusha Nusantara untuk ikut meramaikan acara Pesona Timur dengan parade busana dan aksesories. "Koleksi ini terdiri dari pakaian kasual dan semi formal dengan aplikasi bordir dan motif yang terinspirasi oleh “Tongkonan” yang merupakan rumah tradisional Toraja," kata Lia.
Menurut Lia, acara tersebut sukses menghadirkan sekitar 300 penonton dan berjalan sesuai harapannya. "Acara yang kami buat sesuai harapan, pasti ke depannya ingin lebih baik lagi. Mungkin akan diadakan di tempat yang lebih besar untuk menampung penonton yang lebih banyak. Jumlah tariannya juga bisa diperbanyak lagi," ujar lia.
Pesona Timur bukan project pertama yang dibuat oleh Perempuan Menari. Sebelumnya, mereka juga pernah membuat acara serupa, dan setiap tahunnya, mereka berusaha untuk menggelar acara bertema tari-tarian.
"Tiap tahun kami menggelar acara yang tema nya berbeda-beda. Tahun lalu kami mengangkat tari-tarian dari Sumatera. Kali ini kita angkat Indonesia tengah dan timur. Tahun depan kami akan explore lagi daerah lain. Kami maunya sih menampilkan tari-tarian yang belum terlalu dikenal di masyarakat," tandas Lia.