Fimela.com, Jakarta Minggu (3/2) Komunitas SafeKids Indo (SKI) mengadakan acara pertemuan internal di Sekolah Alam Katulampa, Bogor. Fimela.com berkesempatan untuk mengikuti sebagian rangkaian acara yang telah disusun. Salah satunya yakni Pertololongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) Anak.
BACA JUGA
Advertisement
Dalam acara yang bertajuk Ketemuan SKI ini, Mozarela Antonio, salah satu anggota yang juga seorang expert di bidang keselamatan memberi simulasi pertolongan pertama pada anak yang mengalami mimisan. Dihadiri oleh pihak guru Sekolah Alam Katulampa, Bogor, pria yang akrab disapa Moza ini melempar pertanyaan pada guru bagaimana cara mengatasi murid yang mimisan.
"Dikeluarin saja dengan cara seperti mengeluarkan ingus," jawab salah satu guru. Melalui tayangan video, Moza merespon jawaban dari guru tersebut. Rupanya, jawaban tersebut tidak tepat. Moza menjelaskan, bahwa upaya mengeluarkan darah seperti mengeluarkan ingus memberi tekanan pada pembuluh darah dan berpontensi memecahkan pembuluh darah. Lantas, bagaimana penanganan yang tepat?
"Dudukkan anak dengan posisi tegak agak condong ke depan, Tekan pangkal hidung yang mimisan, minta anak bernafas lewat mulut, kompres dahi dengan es batu yang telah dibungkus kain selama 3 menit, kenapa tidak boleh lebih dari 3 menit? Karena pembuluh darah di sekitar dahi itu tipis, jadi jangan lagi menyuruh anak mengeluarkan darahnya, karena bisa jadi darah yang tadinya mau membeku malah pecah lagi dan keluar darah lagi," jelas mantan koordinator Forum Relawan Nasional PMI ini.
Lebih lanjut, Moza menambahkan untuk memastikan anak tetap dalam keadaan sadar. "Sambil diajak ngobrol, setelah itu kasih minum, dan bersihkan, selesai," imbuhnya.
Namun, pada kasus hemofilia atau penyakit darah sulit beku, "Terkadang ada kasus anak dengan riwayat pengenceran darah dan darah sulit berhenti, ternyata pengecualian dokter atau rumah sakit tanpa perlu di kompres, diajak ngobrol, diajak ngobrol, bernafas lewat mulut, tetap dijaga kesadarannya," kata Moza.
"Bawa ke dokter atau rumah sakit jika 30 menit masih belum berhenti, karena khawatir juga darahnya semakin banyak," tandas bapak satu anak ini.