Sukses

FimelaHood

Rumah Dongeng Pelangi, Berbagi Kebahagiaan Lewat Cerita

Fimela.com, Jakarta Membangun bonding yang kuat antara orangtua dan anak adalah hal yang penting untuk dilakukan. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mendapatkannya. Salah satunya adalah dengan mendongeng. Sahabat Fimela sudah tidak asing lagi bukan dengan kegiatan yang satu itu?

Mungkin terdengar jadul alias old skul, padahal, bercerita pada anak atau mendongeng memiliki banyak manfaat. Baik bagi kesehatan mental anak maupun bagi hubungan orangtua dan anak itu sendiri. Kendati demikian, kegiatan mendongeng seperti sudah memudar dan tidak lagi jadi budaya dalam keluarga.

Melihat banyaknya anak dan orangtua yang sibuk dengan gadget-nya masing-masing daripada menciptakan quality time dengan mendongeng atau bercerita. Berangkat dari kegelisahan tersebut, Emmanuella Mila membentuk sebuah komunitas yang memiliki concern di bidang literasi dan pendidikan anak bernama Komunitas Rumah Dongeng Pelangi pada 4 April 2010.

Dalam sebuah kesempatan wawancara, Mila, begitu ia akrab disapa, mengungkapkan kegelisahannya lebih dalam hingga ia bisa membangun Rumah Dongeng Pelangi dan mempertahankannya hingga saat ini. "Ada sebuah kegelisahaan yaitu ketika melihat anak-anak lebih sibuk bermain dengan gadget-nya, dan orangtua juga sibuk dengan pekerjaan masing-masing, sehingga kedekatan anak dan orangtua mulai renggang," jelas Mila.

"Dongeng yang dulu begitu dekat dengan anak dan orangtua, ketika jaman lebih maju, dongeng mulai tergantikan dengan kecanggihan teknologi," imbuh Mila, yang kerap didongengkan oleh ayahnya sejak kecil ini.

Lebih lanjut, lahirnya sang anak, Kinetta, membuat ia menyadari bahwa ia jatuh cinta dengan dunia anak dan dongeng. "Sejak anak saya lahir, saya mulai menyadari bahwa saya jatuh cinta sama dunia anak dan dongeng," ungkap ibu satu anak ini.

Menurut Mila, keputusannya resign dari pekerjaan untuk fokus mengurus anak dan menstimulasi dengan bacaan berbuah baik bagi perkembangan Kinetta. "Awalnya ketika saya resign dari kantor, dan ingin fokus ngurus anak. Saya mencoba menstimulasi anak saya dengan dongeng dan buku, ternyata perkembangannya cukup baik," kata Mila yang sedang aktif di Program Pendampingan PAUD Pra Sejahtera ini.

"Dari situ saya mulai tertarik untuk bercerita kepada anak-anak lain. Mulai memberanikan diri mendongeng dari satu TK ke TK lain. Kemudian mencoba untuk mendatangi panti asuhan secara rutin dan mendongeng di sana. Ternyata kegiatan saya banyak dilihat teman-teman di sosial media. Mereka kemudian bergabung dengan kegiatan saya. Akhirnya menjadi banyak yang ingin ikut. Kemudian terbentuklah sebuah komunitas yang dinamakan Rumah Dongeng Pelangi," imbuh Mila menjelaskan soal Rumah Dongeng Pelangi.

Seperti komunitas pada umumnya, Rumah Dongeng Pelangi didirikan bukan tanpa tujuan. Mila berharap, terbentuknya Rumah Dongeng Pelangi bisa membangun karakter anak bangsa melalui dongeng, menggiatkan kegiatan mendongeng di lingkungan anak-anak, keluarga, sekolah dan masyarakat, serta mengedukasi anak-anak melalui dongeng, buku bacaan, permainan dan lagu.

 

Lebih dari Sekadar Bercerita

Di Rumah Dongeng Pelangi, selain mendongeng, ada kegiatan lain yang dilakukan di Rumah Dongeng Pelangi, seperti bernyanyi, menari, membuat art, dan craft, yang dilakukan pada saat Dongeng Charity. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin berupa kunjungan ke panti asuhan, sekolah kolong, rumah singgah anak-anak sakit keras. 

"Kegiatan rutin yang kami lakukan sebulan sekali adalah Dongeng Charity, kegiatan kunjungan ke panti asuhan, sekolah kolong, rumah singgah anak-anak sakit keras, di sana kegiatannya selain mendongeng, kami juga berbagi kebahagiaan dengan bernyanyi, menari, membuat art, dan craft," jelas Mila.

Tidak berhenti sampai di situ, Rumah Dongeng Pelangi juga memiliki kegiatan lain yang membangun awarness lingkungan sekitar pada dunia anak-anak, seperti Ramadhan Bucket List, Christmas Bucket List, Satu Kakak Satu Adik, Penggung Boneka untuk 1000 Anak Indonesia.

"Ramadhan Bucket List dan Christmas Bucket List adalah kegiatan mewujudkan wishlist adik-adik kurang beruntung di hari raya, adik-adik akan menuliskan wishlist mereka kemudian akan kita blast di sosmed Rumah Dongeng Pelangi dan kakak-kakak di luar sana, bisa membantu mewujudkannya dalam bentuk kado," Mila menjelaskan lebih rincil

"Selain itu ada juga Satu Kakak Satu Adik, kegiatan ini nonton bareng film anak-anak bersama dengan adik-adik yang kurang beruntung. Satu adik akan ditemani oleh satu kakak, yang akan menjadi kakak asuh sehari, akan ada dongeng yang juga bercerita tentang film yang akan ditonton," tambahnya.

Bicara soal dongeng yang dilakukan oleh teman-teman di Rumah Dongeng Pelangi, menurut Mila, para pendongeng bercerita dari banyak sumber. "Banyak ragam sumber cerita, kami bercerita dengan referensi buku atau mengarang sendiri, yang penting sudah ada tema yang mau diangkat pada saat mendongeng," ujar Mila.

Di akhir perbincangan, Mila berbagi tips mendongeng untuk orangtua di luar sana. Menurutnya, orangtua harus menanamkan keyakinan bahwa mendongeng itu mudah. "Yakinkan dulu kalau mendongeng itu mudah. Sehingga kita tidak terbebani dengan segala macam teknik mendongeng," ucap Mila. 

"Karena pada dasarnya semua orang bisa mendongeng, lalu mulai cari bahan untuk didongengkan, saran saya cobalah dengan buku, sebab buku adalah media mendongeng yang paling mudah. Pelajari satu buku sederhana terlebih dahulu. Baca dengan suara lantang. Rasakan suara kita sendiri. Mulai mengatur intonasi dan tempo membaca. Rasakan emosi yang ada di dalam buku. Setelah sudah cukup dipelajari. Mulailah membacakan buku tersebut kepada orang terdekat kita. Ajak orang tersebut masuk ke dalam imajinasi cerita yang kita bawakan," imbuh Mila lebih jelas. 

Mila juga memberi pesan inspiratif bagi para orangtua di luar sana soal membentuk bonding dengan anak. "Coba sisihkan waktu 10 menit sehari untuk bercerita kepada anak. Cerita apa saja. Lepaskan segala macam bentuk gawai dan alat elektronik. Pakai waktu 10 menit itu untuk belajar bercerita dan mendengarkan. Lakukan setiap hari. Rasakan keajaibannya kemudian," katanya.

Mila berharap kesadaran literasi di kalangan keluarga semakin tinggi dan semakin banyak sekolah pendidikan usa dini yang menggunakan dongeng sebagai media belajar.

"Semoga semakin banyak keluarga Indonesia yang memiliki waktu untuk membaca buku, mendongeng bersama tanpa gangguan gawai, dan semakin banyak sekolah-sekolah pendidikan anak usia dini yang menggunakan metode mendongeng sebagai media pembelajaran, sebab budaya bertutur akan selalu ada sampai kapan pun karena anak-anak berhak untuk mengalami masa-masa tumbuh bersama dengan cerita-cerita yang membahagiakan," pungkas Mila.

Punya kepedulian yang sama seperti Rumah Dongeng Pelangi? Yuk, pantau dan ikuti kegiatan mereka di @rumahdongengpelangi. Oiya, next event, Rumah Dongen Pelangi akan ada kegiatan Satu Kakak Satu Adik, workshop, dan dongeng musikal, lho!

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading