Fimela.com, Jakarta Mendaki gunung atau hiking bukanlah sebuah hobi yang mudah dan murah. Kenapa tidak mudah? Bukan cuma fisik yang harus kuat, tapi juga seseorang yang ingin naik gunung harus mempersiapkan ketahanan mentalnya, apakah dia bisa bertahan dengan rasa lelah yang menghujani atau menyerah dan turun gunung.
BACA JUGA
Advertisement
Mengapa naik gunung menjadi hobi yang mahal? Untuk pertanyaan yang satu itu Ikus dari komunitas Jalan Pendaki menjawabnya langsung kepada Fimela.com. “Mahal luar biasa. Dari segi transportasinya saja sudah lumayan banget. Belum perlengkapannya, mulai dari tas misalnya, lalu sepatu,” cerita Ikus sambil menahan tawa saat mampir ke kantor Fimela.com beberapa waktu lalu.
“Kalau capek ya capek, tapi karena terlanjur kecemplung, jadinya malah ketagihan pengin ikut terus,” tambah Anis Anggreni. Para anggota komunitas Jalan Pendaki mengaku bahwa hobi naik gunung memang hobi yang melelahkan, tapi rasa lelahnya akan langsung terbayar jika sudah berada di puncak dan melihat indahnya pemandangan yang tersaji.
“Banyak yang bisa didapat dari sini (menjadi anggota Jalan Pendaki). Yang jelas punya teman-teman baru, punya pengalaman baru. Tadinya nggak tahu tentang mendaki, jadi dapat informasi yang lebih banyak,” ungkap Ajeng Astika Febrianti. Manfaat yang paling besar diterima oleh anggota Jalan Pendaki adalah menemukan keluarga baru.
Salah satu anggota Jalan Pendaki yang asli Solo, namun kini tengah menetap di Jakarta, Nia Mulyawan menjelaskan dirinya seperti menemukan sebuah keluarga baru, meskipun kini ia tidak memiliki waktu yang cukup banyak untuk menggeluti hobi naik gunung. “Waktu SMA mendaki, tapi semenjak kerja jadi anak curug aja,” jelas Nia.
Komunitas Jalan Pendaki sendiri sudah terbentuk sejak 6 Juni 2014, diawali oleh seorang pria bernama Acen yang hobi naik gunung serta menulis blog di Jalanpendaki.com. Acen tak sengaja bertemu dengan Wahid yang merupakan seorang pembaca setia blognya. Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk membuat komunitas Jalan Pendaki. Berawal dari grup di WhatsApp kini komunitas Jalan Pendaki sudah memiliki ratusan anggota yang tersebar di seluruh Indonesia.
Advertisement
Tips Mendaki Gunung untuk Pemula
Tertarik untuk naik gunung? Para anggota komunitas Jalan Pendaki memberikan sejumlah tips untuk para pendaki pemula. Tahap pertama yang harus dipersiapkan dengan benar adalah mental. “Saat kamu sudah menginjakkan kaki untuk naik ke atas gunung nyawa kamu udah di tangan kamu sendiri. Jadi kalau misalnya kamu kalah sama mental kamu yaudah turun aja karena kalau dipaksa bertahan malah akan menyusahkan yang lain,” ungkap Ikus.
Selain itu juga jangan lupa untuk berolahraga. “Seminggu atau dua minggu sebelum naik harus rutin berolahraga. Jangankan yang baru pertama kali, mereka yang sudah sering naik gunung saja harus olahraga terlebih dahulu kalau nggak di atas nanti bisa terengah-engah,” tambahnya. Ikus pun menyarankan untuk para pendaki pemula agar memilih gunung yang tidak terlalu sulit untuk didaki.
“Bisa coba datang ke Gunung Batu Jonggol di daerah Bogor. Tidak menyarankan naik Gunung Gede Pangrango karena yang sudah sering naik gunung pun mengalami kesulitan. Untuk latihan tracking bisa dicoba dulu untuk menjelajahi curug-curug yang ada di daerah Sentul, Bogor,” ungkap Ikus.