Fimela.com, Jakarta “Kayaknya cahayanya kurang. Coba fotonya agak ke kiri sedikit,” ujar Christina S kepada beberapa temannya yang tengah sibuk memotret makanan yang sudah berjejer rapih di atas meja. Ya, kira-kira begitulah kegiatan para anggota komunitas Jangkrik Kuliner ketika tengah berkumpul dan me-review makanan di berbagai restoran yang mereka datangi.
BACA JUGA
Advertisement
Christina—yang akrab disapa Nana—ini adalah satu dari 10 anggota Jangkrik Kuliner. “Jangkrik kuliner sendiri baru dibentuk kira-kira satu tahun yang lalu. Kini anggotanya ada 10 orang, termasuk saya. Anggotanya memang merupakan para foodies atau pengulas makanan yang sudah cukup memiliki nama,” terang Nana sambil menikmati ayam goreng yang dihidangkan oleh Madagascar Indonesia, Plaza Senayan, Jakarta.
Nana sendiri merupakan pemilik akun Instagram @nanakoot_culinary yang kini telah mengumpulkan 60.1 ribu followers. Jika dilihat dari posting-annya, maka Instagram Nana tak jauh dari foto atau pun review makanan. Hal yang sama juga terlihat di akun Instagram anggota komunitas Jangkrik Kuliner lainnya, salah satunya adalah Asiong Lie.
Akun Instagram Lie, @makanajadah kini sudah memiliki 45.7 ribu followers. Jadi, nggak salah jika ada banyak orang yang mengatakan bahwa komunitas Jangkrik Kuliner adalah komunitas yang berisi foodies terkenal. Dan nggak heran juga kalau pada akhirnya banyak pencinta makanan yang memang tukang review ingin melamar jadi anggota Jangkrik Kuliner.
“Tahun ini sih belum mau nambah anggota. Istilahnya kita mencari teman, jadi kita mengadakan seleksi super ketat. Kita cari yang orangnya nggak baperan dan punya kredibel, yakni foto dan video yang dihasilkan harus bagus,” jelas perempuan yang sangat menyukai dunia fotografi tersebut.
Selain Nana dan Asiong Lie, beberapa anggota komunitas Jangkrik Kuliner lainnya, yakni Limino dengan Instagram @doyanbakmi, Ken @bigtummy_culinary, Maxie @drummerkuliner, @makankalap, dan @globalfoodid. Buat yang suka makan dan suka menikmati foto makanan, melihat posting-an Instagram mereka pasti langsung ngiler deh.
Advertisement
Jujur ketika mengulas makanan
Mungkin di luar sana ada banyak orang yang bertanya,”Bagaimana jika makanan yang di review itu tidak enak?” Untuk pertanyaan tersebut Nana dan teman-temannya di komunitas Jangkrik Kuliner sudah memiliki jawabannya sendiri. “Kita memberikan review dengan sangat jujur. Kalau undangan yang apalagi istilahnya kita dibayar, ada ketentuannya, kalau kurang enak kita nggak tulis review, tapi tempat nongkrong baru atau pun promo-promo yang sedang diadakan di restoran tersebut,” jelas Nana.
Memang seperti makan buah simalakama, tapi itulah yang akan tetap dijaga oleh para foodies di komunitas Jangkrik Kuliner. Para foodies ingin mengedepankan kejujuran dalam hal me-review makanan. “Kalau makanannya benar-benar nggak enak, kita tolak. Secara tempat bagus, tapi makannya nggak enak, buat apa? Tapi kalau makanannya nggak enak kita ngomong langsung ke owner, istilahnya kita memberikan masukan untuk kemajuan tempat mereka juga.”
Itu soal beberapa syarat khusus ketika me-review makanan, lalu bagaimana soal penghasilan tambahan? Nana mengakui bahwa apa yang dilakukannya dengan para anggota di komunitas Jangkrik Kuliner itu menjadi rezeki tambahan buat mereka. “Ternyata ini memang hobi yang menghasilkan. Tapi kita review-nya jujur, nggak semata-mata karena uang. Karena awalnya kita memang bukan untuk mencari uang. Kita cuma pengin happy-happy, menambah teman,” pungkas Nana.