Fimela.com, Jakarta Menjalin hubungan pacaran dengan seseorang seharusnya bisa menjadi hal yang menyenangkan. Di mana ada seseorang yang bisa menjadi tempat berbagi dan berkeluh kesah tentang keseharian atau hal apa pun yang sedang dialami. Namun, pada kenyataannya, konsep pacaran tak sesederhana itu.
BACA JUGA
Advertisement
Praktiknya, ada banyak hal yang harus dihadapi oleh pasangan pacaran selain berbagi. Termasuk isu kekerasan yang samar-samar muncul ke permukaan. Terungkap atau tidak, kekerasan dalam pacaran (KDP) adalah hal yang nyata, dan mungkin ada di sekitar kita.
Membangun kesadaran tentang hal tersebut, HelpNona hadir sebagai wadah untuk membangun ruang diskusi positif tentang self respect dan kekerasan dalam relasi personal, khususnya relasi pacaran. Nike Nadia, inisiator dari HelpNona, mengungkapkan jika kepeduliannya lahir dari apa yang ia temui sehari-hari.
Bersama tiga temannya dari HelpNona, Nike berkisah, 2013 silam, ia merupakan salah satu pengurus di Unit Pengaduan Rujukan Komnas Perempuan divisi Monitoring, Complaint&Referral Gender Based Violence Unit. Di sana ia banyak menerima laporan kekerasan pada perempuan setiap harinya yang yang harus ditangani.
"Aku di Unit Pengaduan Rujukan Komnas Perempuan sudah dari 2013, di sana banyak mendapatkan informasi tentang isu KDP, selain itu basic aku memang suka menulis di blog dengan tema kekerasan pada perempuan, akhirnya aku seriusin bikin website HelpNona dan mengisi tulisan dengan sumber para expert yang aku kenal di Unit Pengaduan Rujukan Komnas Perempuan," jelas perempuan kelahiran 1991 ini.
Dengan berdirinya HelpNona pada 2015, Nike berharap agar HelpNona bisa menjadi katalis bagi orang-orang dalam membangun kesadaran terhadap isu kekerasan dalam relasi romantis pra pernikahan.
"Generally, kami ingin menjadi katalis buat orang-orang aware dengan isu kekerasan dalam relasi romantis sebelum pernikahan, sebab dikaitkan dengan konteks kekerasan, dalam relasi pernikahan mungkin sudah ada payung hukum Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)," ujar salah satu pemenang #WomenWin Campaign 2015 Girls in Tech Indonesia ini.
Â
Advertisement
HelpNona tak sekadar tempat curhat
Selama ini, mungkin, banyak orang menilai kekerasan identik dengan fisik dan psikis, padahal, lebih luas dari itu, kekerasan bisa menyerang apa saja, termasuk seksual dan ekonomi. Mulanya, Nike juga tak menyadari hal tersebut, namun, setelah memahami konsep pacaran sehat, Nike merasa jika dirinya pernah mengalami hal tersebut.
"Bukan kekerasan juga, ya, dulu waktu pacaran dan belum memahami relasi yang sehat, aku terpaku sama pola pikir kalau cewek harus pendiam dan lemah lembut, lebih yang kayak gitu, sih, setelah aku belajar, rupanya speak up itu penting, aku mulai memahami bahwa diskusi dalam hubungan itu penting," ungkap perempuan berjilbab ini.
Oleh karena itu, setiap tahunnya, HelpNona membuat kampanye untuk membentuk awareness para perempuan akan KDP, yakni Bertutur Berani (2016-2017) dan Cinta Bukan Luka (2017-2018). Keduanya menekankan bahwa kekerasan bukan aib dan relasi seharusnya membahagiakan bukan melukai.
Tak hanya sebagai wadah curhat, di HelpNona juga ada para ahli yang membantu para korban dalam memberi saran pada setiap masalah yang ada. "Para ahli terdiri dari dokter, psikolog, dan pengacara, yang punya keberpihakan pada isu kekerasan dalam hubungan, mereka adalah teman-teman aku juga di Unit Pengaduan Rujukan Komnas Perempuan," kata Nike.
Mengenai sistem penanganan kasus yang masuk, Nike mengatakan jika semua pesan yang masuk akan dibalas dan Nike menegaskan jika HelpNona bukan lembaga layanan, jadi, mereka tidak menangani kasus yang masuk sampai selesai, melainkan, mereka memberi informasi dan dukungan, dan keputusan selanjutnya akan diserahkan pada korban.
"Jadi, pertama, mereka bisa mendapat informasi lewat website sesuai dengan konteks kekerasan yang dialami, kedua, mereka bercerita lewat chat offline di website kami dan kami memberi dukungan, tentu jika kita mendukung, mereka bisa lebih tenang, dan ketiga, informasi untuk pelayanan, kami meng-encourage mereka kalau mereka butuh lembaga layanan profesional, kami bisa kasih informasi," jelas perempuan yang baru menyelesaikan pendidikan pasca sarjana ini.
Meski website HelpNona memuat banyak informasi soal KDP, namun Nike memiliki rencana untuk terus mengembangkannya, terutama dalam segi fitur dan konten. Di akhir pembicaraan, Nike juga memberi saran orang-orang yang sedang mengalami KDP untuk membangun kesadaran.
"Ketika seseorang merasa sudah nggak nyaman atau nggak bahagia terhadap hubungannya, yang paling pertama adalah mencari informasi, kemudian refleksikan pengalaman dengan informasi, selanjutnya mungkin do something, entah cerita ke lingkungan atau ikut komunitas, atau jika perlu, pergi ke lembaga bantuan profesional," jelas Nike.
Tidak hanya sampai di situ, Nike dan Hafit, salah satu tim dari HelpNona, juga akan menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar KDP dalam video, lho! Penasaran? Stay tune terus di Fimela.com, ya! Atau kunjungi website HelpNona untuk mengetahui profil mereka selengkapnya.