Sukses

Fashion

Fast atau Sustainable Fashion: Mana yang Lebih Cocok untuk Gaya Hidupmu?

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, pernah gak sih tergoda beli baju gemes yang lagi viral di media sosial padahal gak butuh-butuh banget atau justru malah sebenernya udah punya? Godaannya pun ada banyak banget, mulai dari liat koleksi terbaru brand favorit yang baru rilis, influencer kesayangan yang kasih kode diskon, sampai gak sengaja masuk live streaming orang jualan yang lewat FYP dan akhirnya check out tanpa pikir panjang. 

Kalau kamu sering check out pakaian yang mungkin cuma akan dipakai sekali dua kali sebelum akhirnya tertumpuk di lemari, well… selamat datang di dunia fast fashion

Namun, bak langkah kaki yang berjalan beriringan, muncullah gerakan sustainable fashion sebagai anti-tesis dari tren fast fashion. Tren ini mengajak kita untuk lebih bijak dalam membeli pakaian, karena semakin banyak orang yang mulai sadar akan dampak negatif dari fast fashion, baik dari segi lingkungan maupun etika produksi.  Tapi, ternyata realitanya gak semua orang bisa langsung beralih ke sustainable fashion karena harganya yang relatif lebih mahal. 

Lalu antara keduanya, sebenarnya mana yang lebih cocok buat gaya hidupmu? Yuk, kita bahas lebih dalam!

What's On Fimela

Fast Fashion: Tren Cepat yang Bikin Boros?

Dalam dunia mode, fast fashion merujuk pada produksi pakaian dalam jumlah besar dengan proses cepat dan harga murah. Contohnya adalah brand-brand seperti Zara, H&M, Colorbox, hingga Shein yang berlomba-lomba merilis koleksi baru hampir setiap minggu. Tujuannya tidak lain yaitu supaya konsumen selalu merasa perlu membeli pakaian baru dan terus mengikuti tren yang berubah dengan cepat.

Fenomena ini kian diperparah dengan budaya fear of missing out (FOMO) akibat era media sosial seperti sekarang. Kebiasaan membeli baju dengan kualitas rendah dan akhirnya cuma beberapa kali sebelum akhirnya dibuang gak cuma bikin boros, tapi juga menyumbang limbah tekstil dalam jumlah besar.

Keunggulan Fast Fashion:

  • Harga lebih terjangkau
  • Pilihan model selalu up-to-date dengan tren terbaru
  • Mudah ditemukan di berbagai toko dan online shop

Kekurangan Fast Fashion:

  • Kualitas bahan cenderung lebih rendah dan cepat rusak
  • Berkontribusi pada limbah tekstil yang tinggi
  • Proses produksinya sering kali kurang etis dan tidak ramah lingkungan

Sustainable Fashion: Solusi Ramah Lingkungan, Tapi Mahal?

Sebagai respons atas dampak negatif fast fashion, muncullah gerakan sustainable fashion yang mengedepankan pakaian berkualitas tinggi, proses produksi yang lebih etis, dan bahan yang ramah lingkungan. Brand-brand seperti SukkhaCitta, Sejauh Mata Memandang, hingga Stella McCartney menjadi pionir dalam dunia sustainable fashion.

Salah satu tren dalam sustainable fashion adalah konsep capsule wardrobe, di mana seseorang hanya memiliki beberapa pakaian berkualitas tinggi yang bisa dipadupadankan untuk berbagai kesempatan dan waktu. Sounds good, right? Sayangnya, harga pakaian sustainable fashion memang jauh lebih mahal dibandingkan fast fashion, sehingga banyak orang yang merasa sulit untuk beralih.

Keunggulan Sustainable Fashion:

  • Ramah lingkungan dan mengurangi limbah tekstil
  • Kualitas bahan lebih baik dan lebih awet
  • Proses produksi lebih etis

Kekurangan Sustainable Fashion:

  • Harga lebih mahal dibandingkan fast fashion
  • Pilihan model dan variasi lebih terbatas
  • Tidak selalu mudah ditemukan di pasaran

Jadi, Harus Pilih yang Mana?

Kalau bicara idealisme, of course sustainable fashion adalah pilihan terbaik. Tapi kenyataannya, gak semua orang bisa langsung meninggalkan fast fashion, terutama karena faktor harga.

Solusinya? Kamu bisa mulai dari langkah kecil seperti membeli pakaian berkualitas agar lebih awet atau mendukung brand lokal yang lebih berkelanjutan.

Kamu juga gak harus langsung beralih ke capsule wardrobe sepenuhnya. Coba dulu mulai dengan memilah lemari, mengurangi kebiasaan impulse buying, dan lebih selektif dalam memilih pakaian yang benar-benar sesuai dengan gaya dan kebutuhanmu.

Yuk, lebih bijak dalam membeli pakaian!

Selanjutnya: Fast Fashion: Tren Cepat yang Bikin Boros?

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading