Sukses

Lifestyle

Menjadi Ibu Berdaya: Berikan Dukungan Nyata dari Suami, Rekan Kerja, dan Komunitas dalam Menghadapi Tantangan

Fimela.com, Jakarta Menjadi seorang Ibu untuk pertama kalinya menandai peran baru seorang perempuan sebagai pilar penting dalam keluarga dan masyarakat. Bertepatan pada Hari Ibu di tanggal 22 Desember, tahun ini, pemerintah mengusung tema  “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju” guna mendorong perempuan agar terus berkarya dan  aktif berperan dalam kemajuan masyarakat. Berdasarkan survei Orami pada tahun 2021,  terdapat tiga faktor utama yang membuat para Ibu merasa berdaya: kemandirian secara ekonomi,  pemanfaatan waktu yang produktif, dan kemampuan dalam memberi dampak positif bagi lingkungan sekitar. 

Dukungan Praktis dari Orang-Orang Terdekat untuk Mendorong Pemberdayaan Ibu. Meski penuh makna, peran Ibu tidak terlepas dari berbagai tantangan. Sebagai pengasuh,  pendidik, dan pengambil keputusan, Ibu sering kali mendapatkan tekanan dan keresahan dari ekspektasi diri, keluarga, hingga masyarakat. Sebuah survei dari The Ohio State University mengungkapkan bahwa 66 persen orang tua mengalami burnout, di mana perempuan mendominasi dengan angka mencapai 68 persen. Perasaan ini yang dilansir membuat Ibu kerap meragukan dirinya sendiri. 

Mendorong memberdayakan ibu

Berkaca pada kondisi tersebut, berikut langkah mudah yang dapat dilakukan untuk mendorong pemberdayaan Ibu, baik yang dilakukan oleh diri sendiri maupun lingkungan terdekat: 

Mulai dari Diri Sendiri:

Menjalani peran multitasking dapat membuat Ibu merasa kehilangan dan mengabaikan kebutuhan diri sendiri, karena lebih fokus pada kebutuhan anak dan pasangan. Padahal, mengenali dan mencintai diri sendiri adalah langkah utama agar Ibu merasa lebih berdaya. Hal inilah yang turut mendasari besarnya peran me-time bagi Ibu. Menurut survei Orami pada tahun 2022, hampir 70% ibu yang rutin memiliki waktu untuk me-time cenderung lebih merasa bahagia, puas, bangga, dan percaya diri dalam menjalani peran mereka. Dengan meluangkan waktu untuk diri sendiri, Ibu dapat lebih memahami hal-hal kecil yang membawa rasa nyaman dan kebahagiaan dalam keseharian mereka. Bahkan, melalui me-time, Ibu pun bisa mengisi kembali energi dan menemukan keseimbangan emosional sebagai bentuk perhatian serta kepedulian terhadap diri sendiri.

Lingkungan Keluarga:

Saling Berbagi Tugas dapat Meringankan Beban Banyak Ibu kerap merasa sendirian dalam menjalani perannya. Namun, lingkungan keluarga dapat memberikan kontribusi besar dengan membangun support system yang kuat. Komunikasi yang terbuka dengan pasangan, anak, dan anggota keluarga bisa menjadi langkah kecil namun berdampak besar untuk meringankan beban sehari-hari. Contohnya, suami dapat aktif membantu urusan rumah tangga dan mencari dukungan dari keluarga besar apabila dibutuhkan. Survei Orami pada tahun 2022 turut menunjukkan bahwa sembilan dari sepuluh Ibu merasakan emosi positif ketika mendapatkan dukungan yang kuat dari suami, anak, orang tua, teman, serta lingkungan di sekitarnya. Dukungan ini bukan hanya soal membagi pekerjaan, tetapi juga membangun lingkungan yang kooperatif dan saling memahami.

Lingkungan Kerja: Tanyakan Kabar Sang Ibu 


Menjalani peran sebagai Ibu bekerja menghadirkan tantangan tersendiri tentang peran ganda, termasuk perihal tuntutan agar mampu menyeimbangkan urusan pekerjaan dengan kewajiban di rumah. Risiko burnout pun merupakan suatu hal yang sangat mungkin terjadi. Namun, memiliki rekan kerja yang bisa memahami dan diajak berbagi dapat menjadi salah satu sumber kekuatan bagi para working mom, terlebih mereka dengan situasi serupa. Di tengah kondisi ini, menanyakan keadaan Ibu dapat menjadi langkah sederhana yang berdampak besar dalam menumbuhkan rasa berdaya para Ibu. 

Lingkungan Komunitas:

Mewujudkan Komunitas Ibu Berdaya Para Ibu perlu menyadari bahwa mereka tidak sendiri dalam menghadapi perjuangan ini, dan banyak Ibu lain yang juga membutuhkan dukungan serta inspirasi untuk tetap kuat dan berdaya. Karena itu, terhubung dengan para Ibu lainnya dapat menjadi penguat di masa-masa sulit, seperti bergabung dalam komunitas untuk berbagi pengalaman, saling mendukung, dan menemukan solusi bersama. Hal ini sejalan dengan misi Orami untuk memberdayakan para Ibu melalui komunitas dan ragam kegiatan di bawah program IbuSibuk—sebuah inisiatif pemberdayaan ekonomi yang mendorong para Ibu untuk menjadi Key Opinion Leader (KOL) atau momfluencers. Program ini membuka peluang bagi para Ibu yang ingin mewujudkan aspirasi menuju kemandirian ekonomi melalui akses ke beragam kampanye dari pemilik merek, tetapi juga mendapatkan pelatihan eksklusif yang berkaitan dengan pengembangan diri dan pelatihan untuk menjadi influencer profesional. Dampak nyata telah didapatkan para anggota dari segi ekonomi, di mana 66% Ibu telah berkontribusi terhadap pendapatan keluarga. 

“Kami percaya setiap Ibu memiliki potensi besar dalam mengubah dunia, dimulai dari dirinya sendiri. Dengan rasa percaya diri dan dukungan yang tepat, mereka dapat menjadi pilar yang membawa perubahan positif, baik di lingkungan keluarga, pekerjaan, maupun masyarakat. Dalam hal ini, Orami berkomitmen menghadirkan ekosistem yang lengkap, mulai dari Content hingga Community, agar Ibu dapat menjadi versi terbaik dari dirinya,” tutup Ferry. 

 

 

 

 

  

 

 

 

#Unlocking The Limitless

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading