Fimela.com, Jakarta Iwan Tirta Private Collection kembali menggelar peragaan busana tahunannya, kali ini bertajuk “Mahitala”. Koleksi batik kali ini mencerminkan gairah dan pengaruh sang maestro legendaris, yang memadukan dengan keahlian tradisional Indonesia dengan daya tarik kontemporer.
Koleksi ini menjadi wujud penghormatan yang luar biasa terhadap keindahan dan keragaman batik Indonesia. “Mahitala,” yang berarti “bumi agung” dalam bahasa Sanskerta, mengungkapkan esensi identitas Indonesia melalui lensa seni batik dari Iwan Tirta.
Sesuai tajuk kali ini, fashion show pun dikemas berbeda. Tidak ada lagi panggung besar, runway, atau lagu-lagu etnik yang menjadi ciri khas peragaan busana Iwan Tirta.
Advertisement
Melainkan, para tamu duduk kasual yang dibagi ke beberapa ruangan berbeda di Hotel St. Regis Jakarta untuk melihat para model berjalan santai memamerkan koleksi batik Mahitala diiringi dengan lagu-lagu barat seperti single The Smiths, 'Please Please Please, Let Me Get What I What' atau lagu dari David Bowie.
Rindu Melati Pradnyasmita, Head of Marketing of Iwan Tirta Private Collection mengatakan peragaan busana kali ini ingin memperlihatkan sosok Iwan Tirta dalam perjalannya dari Indonesia ke pusat budaya dunia. Mulai dikenal pada tahun 1970an dan 80an, Iwan Tirta lebih dari sekadar perancang; beliau adalah duta batik, penjaga warisan budaya, sekaligus seorang tastemaker.
“Dulu fashion show Irwan Tirta selalu grande gala dengan panggung besar panjang, tapi sekarang berbeda karena ingin menceritakan bagaimana Iwan Tirta dulu beliau tinggal di London dan New York yang mengingatkan dia roots Indonesia hingga akhirnya membawa dia menjadi pembatik. Jadi ingin memperlihatkan kehidupan hingar bingar kehidupan Iwan Tirta di luar negeri terlihat dari lagu untuk latar fashion show. Jadi ingin memperlihatkan Iwan Tirta dulu hingga menjadi seperti saat ini,” kata Rindu kepada Fimela.
Advertisement
Koleksi Batik Mahitala Terinspirasi Keindahan Landscape Alam Indonesia
Terdapat kurang lebih 40 koleksi batik Mahitala yang terinspirasi dari kekayaan alam nusantara. Untari Soeyamto - Head of Creative, Iwan Tirta Private Collection menyampaikan koleksi Batik Mahalitala tidak hanya mencerminkan pada salah satu daerah di Indonesia, melainkan menghadirkan motif-motif flora-fauna dan kekayaan alam Indonesia yang beragam.
Motif-motif pemandangan hutan hujan tropis di Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku, serta lanskap Papua, hadir dalam setiap desain. Pada desain batik juga menampilkan burung endemik seperti Cendrawasih dan Maleo, serta flora khas seperti Anggrek Hitam, Cempaka, dan Kenanga, koleksi ini merayakan kekayaan alam Nusantara.
Sertia adapula spesies asli seperti Macan Sumatra dan Anoa Sulawesi digambarkan dengan teliti oleh garisan tangan para pembatik ahli menjadikan setiap motif Batik tersebut sebagai mahakarya yang unik dan mencerminkan warisan keahlian Iwan Tirta.
“Mahalitala tentang apresiasi terhadap nusantara yang memiliki keanekaragaman flora dan fauna, secara garis geografis juga terletak di zamrud khatulistiwa. Jadi tidak hanya fokus pada satu daerah saja,” kata Untari kepada Fimela.
Untuk koleksi ini, Untari menyatakan ada tiga teknik batik yang digunakan. Seperti Micro Isen (motif dalam motif), Multi Soga (garis luar yang jelas dalam berbagai warna pada satu kain), dan Telau (pewarnaan gradasi untuk kedalaman).
Batik Dikemas Modern
Dengan Mahitala, Rindu menyampaikan ingin memperlihatkan bahwa batik dapat menjadi lambang modernitas sekaligus penghormatan mendalam terhadap tradisi.
“Visi kami adalah memastikan bahwa batik tetap relevan dan dicintai oleh generasi mendatang, baik di Indonesia maupun dunia global,” ujar Rindu
Untari juga mengatakan koleksi batik ini dibuat dikhususkan untuk anak muda. Mulai dari warna-warna yang digunakan lebih, model pakaian yang mudah dipadupadankan dan tak lekang oleh waktu serta penggunaan bahan.
“Style dibuat untuk anak-anak muda supaya mau memakai batik bukan hanya untuk orangtua. Jadi desainnya tak lekang waktu dan relevan di masa sekarang. Misalnya koleksi kali ini dengan warna-warna cerah, jika biasanya batik untuk orangtua hanya dasar hold atau hitam,”kata Untari.
Koleksi “Mahitala” yang dibuat untuk pria dan wanita, ini dirancang menggunakan berbagai material seperti katun, herringbone, Tencel linen, sutra satin, sutra dan sifon jacquard.
Beragam batik pun dibuat dengan model modern dan lengkap, dari long dress, kemeja, hingga outer yang mudah dipadupadankan dan cocok untuk gaya layering.