Sukses

Fashion

Pure (Unconditional Love), Koleksi Busana Etnik yang Playful Karya Adrie Basuki dan Seniman Neurodiverse Evan Hartono

Fimela.com, Jakarta Koleksi kolaborasi terbaru desainer Adrie Basuki membuktikan kalangan disabilitas juga bisa punya karya. Berkolaborasi dengan seniman Neurodiverse, Evan Hartono, Adrie Basuki memamerkan koleksi busana etniknya di Plaza Indonesia Men's Fashion Week pada Jumat (6/9/2029).

Di koleksi kali ini, Adrie Basuki menghadirkan 19 look dengan model streetwear yang menampilkan ilustrasi unik bertema Dogs karya Evan Hartono. Uniknya, koleksi busana yang dihadirkan menggunakan konsep modular fashion alias setiap item bisa dipakai lebih dari satu gaya.

“Melalui koleksi kapsul ini, saya dan Evan Hartono ingin membuktikan bahwa apa yang kerap dianggap sebagai keterbatasan sejatinya tidak lebih dari cara pandang kita. Dengan tantangan yang dihadapinya, Evan berhasil menciptakan karya ilustrasi indah yang menampilkan ketulusan cinta antara animal lover dan hewan peliharaannya. Visual yang playful dan penuh kasih tersebut memperkuat karakter muda dan dinamis pada berbagai model streetwear yang ditampilkan di koleksi PURE (Unconditional Love),” jelas Adrie Basuki.

 

Koleksi busana etnik yang playful

Dalam koleksi kapsul PURE (Unconditional Love) ini, Adrie memadukan secara unik kain perca dan berbagai wastra tradisional Indonesia, khususnya kain lurik karya pengrajin tenun di Jepara, Jawa Tengah. Koleksi ini juga memamerkan sebuah karpet unik yang memuat ilustrasi Evan Hartono, dimana sisa-sisa potongannya diolah kembali oleh Adrie menjadi kain marmer sebagai wujud komitmennya terhadap circular fashion.

Koleksi busana yang hadir dengan nuansa playful tersebut sukses bikin semua tamu undangan berdecak kagum. Tak terkecuali ayah dari Evan Hartono, Sutanto Hartono, yang turut hadir menyaksikan koleksi karya sang putra secara langsung.

"Sangat bangga juga sangat apresiatif, terutama kepada mas Adrie Basuki yang secara tulus untuk melibatkan kalangan neuro diverse. Karena mereka ini punya kemampuan mengekspresikan karya secara spesifik. Dalam hal ini adalah seni rupa sehingga dikolaborasikan dengan desain yang apik sekali, dengan pakaian bernuansa etnis," kata Sutanto Hartono kepada Fimela.

 

Idealisme dan perspektif dua seniman

Lebih lanjut, Sutanto Hartono pun bercerita proses kreatif yang dilakukan Adrie Basuki dan Evan Hartono terbilang cepat. Kurang dari dua minggu, keduanya sudah bisa menghasilkan desain busana yang ditampilkan dalam gelaran Plaza Indonesia Men's Fashion Week. Menunjukkan bahwa anak berkebutuhan khusus pun bisa memiliki produktivitas yang baik dalam berkarya.

Diakui Sutanto Hartono dan Adrie Basuki adanya tantangan yang dihadapi selama proses kreatif berlangsung. Sebagai seniman Adrie Basuki dan Evan Hartono memiliki idealisme dan perspektif yang sangat berbeda.

"Koleksi ini bisa dibilang kita ketemu di tengah. Jadi Evan much, much younger than me, jadi aku mencoba mengerti dia seperti apa, kemudian di-combine dari DNA brand Adrie Basuki. Jadi lebih banyak diskusi lah sama Evan," kata Adrie Basuki.

 

Menambah kepercayaan diri

Memiliki kecintaan binatang sejak kecil menjadi awal mula hingga akhirnya Evan Hartono bisa menghasilkan ilustrasi binatang yang ditampilkan melalui koleksi busana. Dengan passion besar yang dimiliki Evan, Sutanto Hartono pun optimis karya Adrie Basuki x Evan Hartono ini bisa memotivasi anak-anak dengan kebutuhan serupa.

"Saya berharap bahwa itu merupakan suatu hal yang menambah kepercayaan dirinya juga. dan juga tadi tuh bahwa karyanya dia diapresiasi. Dengan itu timbul ide-ide baru, tidak hanya Evan, tapi secara keseluruhan penyandang autisme dan neurodiverse ini sehingga memberikan secerca harapan pada yang lain. Apapun karya mereka, bisa menciptakan suatu prestasi," tutup Sutanto Hartono.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading