Fimela.com, Jakarta ASHTA District 8 mempersembahkan pameran 40 syal bertema Jakarta dan Bali dari no'om no'mi karya Soetjipto Hoeijaja di lobby SCBD. Ke-40 syal ini dihadirkan dalam gaya pop-art yang menampilkan figur ikonis Indonesia, seperti Ondel-Ondel Betawi, Barong Bali, dan Penari Bali.
Setiap syal dibuat dengan cermat dari serat viscose dan kain EcoFion yang disempurnakan, serta menggunakan solusi berbasis air terbaru. Serat unik ini berasal dari ekstraksi selulosa sel tumbuhan dan memiliki sertifikasi ISO/TR, yang memperjelas sifat produk tidak beracun dan bebas plastik, memastikan produk 100% bisa terurai secara alami.
Berikut adalah beberapa inspirasi di balik corak ke-40 syal yang dipamerkan di ASHTA District 8.
Advertisement
1. Ondel-Ondel
Adalah seni pertunjukan tradisional Betawi yang melambangkan pelindung leluhur, pengawas keturunannya dan warga desa. Ondel-ondel biasanya berbentuk boneka besar dengan tinggi sekitar 2,5 meter, dibuat dari anyaman bambu yang memudahkan mobilitas.
Wajah ondel-ondel biasanya berupa topeng dengan kembang goyang atau bunga bergerak di atas kepalanya. Boneka ondel-ondel laki-laki secara tradisional memiliki wajah yang dicat merah, sedangkan boneka perempuan dibedakan dengan wajah yang dicat putih. Ekspresi budaya tidak hanya menghibur, tapi juga membawa makna budaya yang mendalam, mewujudkan keterkaitan antara generasi masa lalu dan masyarakat masa kini dalam budaya Betawi.
Advertisement
2. Barong
Adalah figur tradisional dalam mitologi dan budaya Bali, sering digambarkan dalam pertunjukan tari yang dikenal sebagai Tari Barong. Barong adalah makhluk mirip singa yang melambangkan roh baik dan pelindung desa.
Barong adalah simbol keseimbangan dan keharmonisan, dipercaya bisa mengusir roh jahat dan membawa kemakmuran. Dalam Tari Barong, Barong berperan melawan roh jahat Rangda, melambangkan perjuangan abadi antara kebaikan dan kejahatan. Tarian ini diiringi musik tradisional Bali dan kostum penuh detail, menciptakan pertunjukan menawan dan dinamis yang merupakan bagian penting dari warisan budaya Bali.
3. Ungkapan populer bahasa Bali
Ragam ungkapan dalam bahasa lokal Bali yang banyak didengar di percakapan sehari-hari, antara lain Matur Suksma, Om Swastiastu, Rahajeng Semeng, dan Astungkara. Ungkapan-ungkapan ini seringkali membangkitkan kenangan akan masa-masa indah selama di Bali.
4. Nyeledet
Adalah ekspresi wajah yang unik dan ikonis dalam tarian Bali, terutama dikenal dengan matanya yang melotot dan gerakannya yang khas dari kiri ke kanan. Teknik ini bukan sekedar isyarat fisik belaka, melainkan bentuk ekspresi yang menambahkan kedalaman dan makna pada pertunjukan.
Dengan menguasai seni Nyeledet, penari Bali bisa menyampaikan emosi, narasi, dan tema secara efektif kepada penonton melalui visual storytelling yang kuat. Ekspresi wajah yang rumit ini meningkatkan elemen teatrikal dan cerita tari Bali yang menawan, mengangkatnya ke aspek penting dari bentuk seni yang kaya dan budaya yang dinamis.
Kehadiran Galeri #noomnomiAround bertujuan mempromosikan dan mendekatkan budaya tradisional lokal lewat seni, fashion, dan storytelling, tidak hanya ditujukan untuk warga lokal ASHTA, tapi juga pengunjung mancanegara yang mencari souvenir dan pengalaman budaya yang berkesan dari Indonesia. Pameran yang termasuk bagian dari program ASHTA ILLUSTRIOUS ini bisa kamu nikmati hingga tanggal 1 September 2024.