Fimela.com, Jakarta Pada (18/4), Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengadakan pertemuan blateral dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat. Seperti biasa, Retno Marsudi tampil stylish dan mencuri perhatian.
Di momen itu, Retno Marsudi tampak mengikuti tren fashion ala Jeng Yah dalam serial Gadis Kretek, yakni kebaya Janggan. Ia juga mempermanis penampilannya dengan brooch emas berbentuk kupu-kupu.
Bukan rok lilit, Retno Marsudi justru memadukan kebaya Janggan-nya dengan rok motif polkadot berlayer tile warna hitam-putih. Pilihan rok-nya tersebut membuat overall look-nya jadi terlihat lebih kasual, kekinian, dan stylish.
Advertisement
Advertisement
Sekilas Tentang Kebaya Janggan
Kebaya janggan sendiri merupakan kebaya dengan potongan menyerupai surjan dengan kancing di bagian leher kiri bawah hingga menutup leher atas.
Kebaya ini lahir saat akhir masa Perang Diponegoro tahun 1830-an yang mengadopsi model seragam militer Eropa yang identik dengan kerah tinggi dan tidak menutup.
Janggan sendiri berasal dari kata "jangga" yang berarti berarti leher. Kebaya ini selalu melukiskan keindahan dan kesucian kaum wanita Keraton dan wanita Jawa pada umumnya. Sementara warna hitam pada kebaya janggan ini menggambarkan karakter ketegasan, kesederhanaan, dan kedalaman, juga sifat keputrian yang suci dan bertakwa.
Kebaya janggan ini sebetulnya sudah lama dikenakan wanita Indonesia. Para pahlawan wanita, seperti Nyi Ageng Serang, Cut Meutia, sampai Raden Ratna Ningsih (istri Pangeran Diponegoro), menurut Gielang juga kerap mengenakan kebaya janggan dengan kerah tinggi menutupi leher.