Fimela.com, Jakarta Pernikahan akbar Kerajaan Brunei Darussalam diselenggarakan selama 10 hari. Ansambel dan perhiasan mewah muncul di pernikahan antara Pangeran Abdul Mateen dan Yang Mulia Anisha Rosnah, salah satunya adalah tiara pengantin perempuan yang menarik begitu menarik perhatian.
Tiara yang terbuat dari emas putih dan berlian 18K ini terlihat saat pasangan Pangeran Abdul Mateen dan Anisha Rosnah ini pertama kali muncul di hadapan publik di Istana Nurul Iman saat menjalani prosesi pernikahan. Faktanya, tiara ini awalnya dibuat untuk pernikahan Putri Azemah, kakak perempuan Pangeran Abdul Mateen, pada Januari 2023 lalu.
Tiara ini dirancang dan dibuat oleh pembuat perhiasan asal Singapura, dipimpin oleh pendirinya Bellinda Chua dan Direktur Kreatifnya Roslind Ng. Keduanya telah dikenal menciptakan perhiasan pesanan yang elegan dengan sentuhan kontemporer sejak tahun 1996.
Advertisement
Advertisement
Nilai tiara ini jika dirupiahkan mencapai ratusan milyaran rupiah
Tiara khusus ini membutuhkan waktu 8 bulan untuk diselesaikan karena banyaknya berlian. Berjumlah 832 batu dalam berbagai potongan, seperti persegi, oval, pir, dan bulat, tiara ini memiliki berat total 132 karat.
Tantangan utama membuat tiara ini adalah mencari berlian dengan ukuran berbeda yang juga bisa sama dalam hal bentuk dan kualitas, dan ini bukanlah hal yang mudah karena berlian alami bisa sangat berbeda satu sama lain. Tim juga perlu mempertimbangkan permintaan Putri Azemah untuk desain yang modern dan ringan sambil menyeimbangkannya dengan kemewahan berlian.
Tentu saja, untuk pernikahan Anisha Rosnah, tim harus melakukan penyesuaian yang cermat agar cocok dengan pengantin perempuan di hari istimewanya ini. Tiara ini diperkirakan bernilai 10 juta Pound sterling atau sekitar Rp198 milyar.
Tiara ini dipenuhi simbol-simbol yang filosofis
Alexandra Michell, seorang ahli gemologi juga mengomentari desain simbolis dari tiara ini. Ada lambang Brunei yang disematkan secara halus di tiara ini.
Ini terdiri dari bendera burung layang-layang dan payung kerajaan, yang keduanya merupakan tanda kerajaan monarki kesultanan, sayap yang melambangkan perlindungan keadilan, dua tangan menghadap ke atas yang kabarnya menunjukkan tugas pemerintah untuk menjaga kesejahteraan warga negara, dan bulan sabit yang merupakan simbol Islam. Ahli permata juga mencatat fitur-fitur klasik dari simetri dan geometri; seperti laut yang ditampilkan di dalam tiara. Ada gelombang dalam desain tiara ini, diakhiri dengan berlian yang dipotong oval.