Fimela.com, Jakarta Dalam rangka merayakan 50 tahun ICON yellow boot, Timberland mempersembahkan koleksi baru yang berani dan berwarna pada tanggal 25 Oktober 2023. Acara ini diselenggarakan di Connectinc, Cipete, Jakarta Selatan dan dihadiri oleh para selebritis terkenal, termasuk Ade , Irfan dan Luki dari Govinda, Tora Sudiro, Ferry Maryadi, Imam Darto dan Ronal dari Prediksi, Melaney Ricardo & Tyson Lynch, Dwi Andhika, dan Chika Jessica. Acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan rapper dan Finger Drum Astagah Bonie and friends.
Menampilkan koleksi terbarunya dalam perayaan Timberland 50th Edition Premium 6-Inch, Timberland kali ini berani menghadirkan warna-warni di sepatu icon boots nya untuk bisa mengekspresikan gaya sejati Anda. Setiap warna dalam koleksi ini memiliki cerita dan sikapnya sendiri. Namun, fitur-fitur yang menjadikan Sepatu Boot 6-Inch Premium dari Timberland® sebuah ikon tetap ada dalam setiap produk, termasuk kulit premium, perlindungan tahan air, sol karet lug transparan, isolasi Primaloft yang terbuat dari 90% bahan daur ulang, dan banyak lagi. “This is the year to celebrate our 50th Anniversary with 7 Color Blast Limited Edition collections. This is not a boot, this is our 50th years journey with the boot. ” Brand Manager Timberland Indonesia - Anita Hartanus.
Advertisement
Menampilkan docuseries
Dalam acara Anniversary ini, Timberland mempersembahkan Docuseries, film dokumenter yang menceritakan awal lahirnya Timberland boots di kancah dunia sepatu boots sejak tahun 1973. Selama setengah abad, Timberland telah menjadi yang terdepan dalam industri ini, menetapkan standar baru dalam inovasi, ketahanan, kerajinan, dan tujuan. Kisah The Original Timberland® Boot dapat ditelusuri kembali sejak tahun 1973 ketika Abington Shoe Company berbasis di Boston merevolusi industri alas kaki dengan menggunakan teknologi cetakan injeksi dan kulit nubuck yang diinfus silikon untuk menciptakan sepatu boot kulit yang benar-benar tahan air.
Ide ini adalah ciptaan dari imigran Rusia dan pengrajin sepatu veteran, Nathan Swartz, yang membeli Abington Shoe Company pada tahun 1955, bersama putranya Sidney. Revolusioner "yellow boot" ini menciptakan standar baru dengan kinerja tahan air yang revolusioner - sesuatu yang belum pernah ada untuk sepatu boot kulit - dan diberi merek dengan logo pohon yang ikonik - juga belum pernah terjadi pada zamannya. Meskipun banyak yang meragukan konsep tersebut, sepatu ini menjadi sangat populer, sehingga perusahaan mengubah nama menjadi Timberland pada tahun 1978.
Simbol kebebasan berekspresi
The Original Timberland® Boot, yang awalnya merupakan varian berukuran 8 inci menjadi sepatu boot 6 inci yang kini telah menjadi ikon. Sepatu ini tidak sekedar tahan terhadap air, tetapi juga dibuat dengan bahan yang ringan untuk kenyamanan dan kelenturan yang lebih baik. Seiring berjalannya waktu, sepatu ini menemukan jalannya ke berbagai budaya dan komunitas, meninggalkan dampak yang berlangsung lama. Mulai dari popularitasnya di Milan, lalu di distrik Harajuku Tokyo di tahun 90-an, Timberland menjadi simbol kebebasan berekspresi, individualitas, dan penyatuan gaya Barat dan Jepang.
Namun, hubungan paling dalam dan berkelanjutan yang dibangun oleh Timberland adalah dengan budaya hip-hop, yang dimulai pada awal tahun 90-an dan sebagian besar diakui sebagai faktor yang menjadikan Timberland merek ikonik seperti sekarang.
Hip-hop juga merayakan ulang tahunnya yang ke-50 tahun ini, setelah diperkenalkan dalam sebuah pesta jalanan di Bronx pada tahun 1973. Hubungan antara Timberland dan hip-hop semakin kuat, dan keduanya bersama-sama menjadi kekuatan berani dalam gaya jalanan dan budaya pop untuk generasi yang akan datang.
Dengan sejarah 50 tahun dalam keahlian, inovasi, dan koneksi budaya, Timberland telah meraih posisi sebagai penentu budaya sepatu boot global. Sekarang, merek ini mengarahkan pandangannya ke 50 tahun mendatang, sekali lagi menyerukan budaya dan komunitas di seluruh dunia untuk membantu membentuk Timberland masa depan.
#Breaking boundaries