Fimela.com, Jakarta TULOLA sebuah brand seni perhiasan terkemuka di Indonesia menyelenggarakan acara bertajuk “A Journey Within, 15 Years of Design” pada 27 September 2023 di Andaz, Sanur sebagai perayaan lima belas tahun berkarya dengan memamerkan karya-karya Art Wear dan Signature dari beragam koleksi selama ini. Hingga kini, TULOLA telah melahirkan ratusan motif baru serta ribuan desain.
TULOLA bermula dari sebuah garasi sederhana di Pulau Dewata (2007) sebagai ruang ekspresi personal Sri Luce Rusna yang menuangkan kreativitasnya berfokus pada transformasi seni perhiasan teknik dan motif tradisi mewujud ke karya yang modern. Kemudian ruang ekspresi itu berkembang saat Happy Salma mulai bergabung (2011) dengan mengeksplorasi tema-tema yang lebih beragam dan lintas disiplin, seperti: sastra, alam, arsitektur, tembang, dan seni rupa.
Seluruh karya-karya mereka sebagai wujud kecintaan pada warisan budaya Nusantara yang adiluhung. Di tahun 2017, Franka Franklin-Makarim bergabung sebagai Co-Founder dan CEO yang memperluas keberadaan TULOLA dalam dunia retail. Lima belas tahun berdiri, saat ini TULOLA sudah membuka 8 toko di tiga kota di Indonesia yaitu Bali, Jakarta dan Surabaya.
Advertisement
Advertisement
Bali merupakan awal mula di mana TULOLA berjalan
Berdirinya TULOLA tidak bisa terlepas dari Bali. “Bali adalah rumah kami, berawal dari sinilah semesta kreativitas terjalin. Hampir setiap tahun, TULOLA rutin menyelenggaran event di luar Bali. Pada kesempatan yang baik ini, kami dapat bertemu dengan sahabat dan keluarga TULOLA yang berada di Bali. Ini adalah napak tilas kami untuk selalu mengingat dari mana berasal.” ungkap Happy Salma, Sri Luce Rusna, dan Franka Franklin-Makarim.
“Bali adalah bagian dari Nusantara yang selalu memberikan harapan, kebahagiaan, dan inspirasi. Karenanya, pada acara ini juga dimaknai penampil dari Bumi Bajra dan tokoh maestro keris Made Pada, yang mengingatkan kita bahwa kreativitas itu tidak muncul seorang diri. Bagaimana pun kita saling terinspirasi satu sama lain, baik disadari maupun tidak disadari.” imbuh ketiganya.
Selama 15 tahun berkarya, TULOLA selalu terinspirasi dari tokoh-tokoh yang mumpuni, seperti: Emiria Soenassa, Pramoedya Ananta Toer, Douwes Dekker, Chairil Anwar, Ismail Marzuki, Ramadhan K.H., Dyah Pitaloka, Desak Nyoman Suarti, dan salah satunya Made Pada, seorang maestro keris.
TULOLA berikan penghargaan khusus untuk Made Pada yang sudah mendedikasikan untuk seni budaya Indonesia pada perayaan TULOLA “A Journey Within, 15 Years of Design”
Pada acara ini, diberikan penghargaan khusus kepada Made Pada yang telah mendedikasikan hidupnya pada seni budaya Indonesia. TULOLA bersama Made Pada telah berkolaborasi pada tahun 2022 melahirkan koleksi istimewa ”Ketenangan Jiwa”, karya-karya yang secara khusus dibuat dengan teknik ukir tradisi seni perhiasan yang detail dan kompleks.
Memaknai koleksi-koleksi terbaik TULOLA, akan ditampilkan sebuah performing art oleh Bumi Bajra berjudul “Smerti Surya Santa Candra” tentang kekayaan ilmu pengetahuan yang bersumber dari budaya melalui gerakan tari.
Sejak didirikan, TULOLA telah meluncurkan berbagai koleksi yang terinspirasi dari alam, tembang, arsitektur, sastra, dan seni rupa di Nusantara, seperti: Juwita Malam (2012); Pitaloka (2013); Tanah Air - The Journey (2014); Bumi Manusia (2015); Lingkaran Semesta (2016); Persembahan (2017); Ubud (2018); Dewi Sri (2018); Perjalanan, Kenangan (2019); Puspita (2019); Nusantara (2019); Cinta Tak Pernah Sederhana (2019); Flora Nirwana & Wanasari (2020); Gems Club - Pink Topaz (2020); Dengan Tanganku, Aku Merakit Mimpimu (2020); Best of Tulola (2021); Gems Club - Vintage Gems (2021); Jiwa Penuh Sinar (2021); Gems Club - True Heart (2022); Pustaka Tulola - Ketenangan Jiwa (2022); Kemuning (2022); Gems Club - Green Quartz (2023); Kipas (2022); Aura Ayunda (2022); Tulola Hair (2022); Shine (2022); Emiria: Wanita dan Alam (2022); Secret Garden (2023); Gems Club - Favorite Gems (2023); Titimangsa & Waktu Mikha (2023); TGL 17 (2023); Kawan Nusantara 2023 - Angkasa dan Bumi (2023).
Penulis: Tisha Sekar Aji