Fimela.com, Jakarta Lagi-lagi Dior kena semprot warganet saat mengunggah sebuah foto makeup look. Khususnya warganet Korea Selatan yang menyebut Dior sebagai rumah mode rasis dari foto yang diunggahnya.
Dior mengunggah sebuah foto closeup yang menampilkan makeup look pada mata dengan rona cokelat kemerahan dan shimmer champagne. Sekilas mungkin foto ini tidak ditujukkan untuk rasis tertentu.
Namun gerakan mata model yang ditarik ke atas seolah-olah mengisyaratkan mata sipit yang banyak dimiliki masyarakat Asia Timur, seperti Korea Selatan, Jepang, dan China. Sontak, poster inipun membuat Dior dituduh melakukan rasisme pada iklan terbaru lini makeup mereka, Dior Beauty.
Advertisement
Penggunaan tampilan ala mata sipit ini dikira dimaksudkan untuk mengejek dan meremehkan orang Asia. Karena poster ini, warganet Korea Selatan menganggap Dior tidak sensitif dan ofensif.
Advertisement
Pilih hapus unggahan
Hingga berita ini dibuat, tidak ada penjelasan secara spesifik soal poster ini oleh Dior. Malahan unggahan tersebut dihapus oleh Dior untuk meredakan kekisruhan yang terjadi di media sosial.
Meski unggahannya sudah dihapus, banyak pengguna akun yang menuntut permintaan maaf dari Dior.
Sebenarnya, ini bukan kali pertama Dior bikin geger warganet dan dianggap rasis. Dior juga pernah dikritik pada 2021 perihal pameran seni bergambar yang dibuatnya. Pameran ini menampilkan model Asia yang dirias dengan membesar-besarkan sudut mata.
Kecaman ini khususnya datang dari warganet China. Ini terjadi setelah Dior mempublikasikan foto yang dituding "mencoreng wanita Asia," menurut media pemerintah Tiongkok. Melansir SCMP, 19 November 2021, potret yang dimaksud merupakan bagian dari pameran Lady Dior di West Bund Art Center, Shanghai.
Bukan kali pertama
Foto pameran Dior itu menunjukkan seorang wanita Asia mengenakan kostum tradisional dan memegang tas ikonis brand mewah itu. Surat kabar milik negara Beijing Daily mengecam foto itu, menuliskan, "Apakah Ini Wanita Asia di Mata Dior?"
China Women's News, surat kabar yang dijalankan badan semi-pemerintah Federasi Wanita Seluruh China, mengatakan dalam sebuah editorial bahwa selera estetika Dior dan fotografer telah "kelewat batas." "Perilaku mereka telah menunjukkan niat menjelek-jelekkan wanita China dan mendistorsi budaya China," kata surat kabar itu.