Sukses

Fashion

Menggunakan Serat TENCEL™, KaIND Berhasil Membawa Warisan Budaya Indonesia Ke Kancah Internasional Melalui G20

Fimela.com, Jakarta Indonesia menjadi pusat perhatian bagi hampir seluruh negara di dunia beberapa waktu lalu. Hal ini berkaitan dengan adanya salah satu forum internasional yakni G20 yang diselenggarakan di Bali. Penghujung tahun 2022 menjadi waktu yang cukup membanggakan. Indonesia tidak hanya sekedar menjadi tempat terselenggaranya forum G20, tetapi juga berhasil menyelesaikan tanggung jawab tersebut dengan baik dan sempurna.

Puncak pertemuan G20 yang dihadiri oleh 17 kepala negara tersebut diselenggarakan pada tanggal 15 & 16 November 2022 lalu di Nusa Dua, Bali. Melalui kesempatan ini, Indonesia juga turut mengenalkan warisan budaya Indonesia dengan melibatkan beberapa produk dari brand lokal untuk dikenalkan di kancah internasional. Salah satu brand lokal yang beruntung serta terpilih untuk menjadi bagian dari G20 adalah KaIND (Kain Indonesia).

Sebagai salah satu brand lokal karya anak bangsa, KaIND dengan bangga menampilkan produk karya anak bangsa menjadi salah satu souvenir resmi G20 dengan membawa warisan budaya Indonesia yakni Batik Pasuruan yang lebih fashionable, modern, dan memiliki nilai berkelanjutan.

 

Hasil dari Kombinasi Serat Sutra Eri dan Serat TENCEL™

Sebagai sebuah fashion brand lokal, KaIND yang telah berdiri sejak tahun 2014, lahir dengan visi membanggakan yakni ingin membawa wajah Batik Pasuruan yang lebih baru dan lebih segar bagi para pecinta fashion. KaIND telah menciptakan beragam produk yang apik dan eksklusif yang memiliki kualitias tinggi karena diciptakan langsung oleh para pengrajin. Proses penenunan kain yang dilakukan oleh para pengrajin dilakukan dengan mengombinasikan serat sutra eri dan serat TENCEL™ yang memiliki nilai berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Serat TENCEL™ yang memiliki nilai berkelanjutan ini merupakan satu-satunya di Indonesia. Dibuat khusus untuk souvenir G20 bulan November lalu, KaIND menciptakan produk dengan mengombinasikan 70% serat TENCEL™ dengan 30% serat sutra eri guna menghasilkan kain yang sangat lembut, adem, serta terlihat mewah dan modern.

"Saya bersama para pengrajin KaIND di Pasuruan merasa terhormat dan bangga atas kesempatan yang diberikan bagi kami untuk berpartisipasi di ajang G20. Sebanyak 20 pengrajin turut terlibat sepanjang persiapan dan produksi koleksi souvenir eksklusif G20 ini. Kami berharap melalui karya terbaik yang kami persembahkan di ajang G20 ini, kami dapat semakin memperluas kekayaan warisan budaya Indonesia yakni sutra perdamaian Pasuruan, dan seni batik tulis ke seluruh dunia,” ungkap Melie Indarto selaku Pendiri KaIND.

Nyaman di Kulit dan Aman bagi Lingkungan

TENCEL™ merupakan salah satu merek serat unggulan dari Lenzing. Serat ini diciptakan dai pulp kaya yang diambil dari hutan industri yang dikelola secara berkelanjutan dan bersertifikasi. Selain memiliki nilai kenyamanan dan kesehatan bagi kulit, serat TENCEL™ juga aman bagi lingkungan dan mengurangi pencemaran. Hal ini dikarenakan serat TENCEL™ dibuat dengan menggunakan bahan dasar alami yang menjadikannya mampu terurai kembali ke alam.

"Tahun ini tepat 30 tahun perjalanan inovasi dari serat TENCEL™ menjadi serat yang mendukung misi keberlanjutan dengan mengurangi dampak lingkungan termasuk di Indonesia. Lenzing akan terus membawa inovasi dalam pengembangan serat berkelanjutan khususnya dalam mendukung ekonomi sirkular dan target mencapai bebas emisi CO2 pada tahun 2050. Selaras dengan hal itu, Lenzing juga terus meningkatkan jumlah mitra dan mendukung mereka sehingga tercipta keberlanjutan industri tekstil di Indonesia” ucap Margret Marito, Marketing & Branding Manager, Lenzing Group Southeast Asia.

Koleksi KaIND yang menggunakan serat TENCEL™ Lyocell sudah bisa didapatkan di Sarinah, Unearth Space Jakarta, serta situs web KaIND.

 

Penulis: Frida Anggi Pratasya

#Women for Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading