Sukses

Fashion

Fimela Awards Fashion Designer of The Year: Mel Ahyar Bawa Misi Pelestarian Budaya Indonesia Lewat Rancangan Modern

Fimela.com, Jakarta Sosok Mel Ahyar tentu saja sudah tak asing lagi di telinga para pemerhati fashion. Dia dikenal sebagai salah satu desainer terbaik dalam memberikan sentuhan couture di setiap desainnya.

Mel Ahyar juga dikenal sebagai desainer yang menaruh perhatian lebih pada pelestarian budaya Indonesia. Saat merancang busana, Mel Ahyar selalu berusaha membawa tema yang berkaitan dengan akar budaya Tanah Air yang diterjemahkan dalam konsep modern. 

Tak heran, banyak elemen kain Nusantara dalam setiap rancangannya yang berkarakter modern romantic. Pendekatan seperti inilah yang diambil oleh Mel Ahyar dalam mengembangkan kreativitasnya sebagai desainer sembari merangsang benak setiap orang untuk mengetahui lebih lanjut soal elemen budaya tradisional yang dihadirkan dalam koleksinya.

 

Perjalanan Mel Ahyar Meniti Dunia Fashion

Desainer fashion bukanlah cita-cita perempuan kelahiran Palembang, 22 Februari 1980 ini sedari kecil. Bahkan saat duduk di bangku SMA, ia belum tahu bahwa desainer fashion adalah sebuah profesi.

Bidang arsitektur menjadi pilihan Mel untuk melanjutkan jenjang pendidikannya selepas SMA. Namun, belum satu tahun menempuh bangku perkuliahan di jurusan Arsitek di ITB, Mel diminta orangtuanya kembali ke Palembang untuk membantu bisnis mereka di sana.

Selama 6 bulan menggeluti bisnis orangtuanya, Mel merasa tidak cocok. Sehingga ia meminta sang ayah agar ia diperbolehkan memilih bidang pekerjaan lainnya. 

Munculnya desainer-desainer muda seperti Oscar Lawalata membuat Mel terinspirasi. Saat itulah Mel memutuskan untuk masuk sekolah ESMOD Jakarta pada tahun 2001. Selama 3 tahun bersekolah di ESMOD, Mel selalu mencetak prestasi. Bahkan ia pernah menerima penghargaan dari kedutaan Prancis.

Pasca lulus, Mel langsung bekerja di label Mama & Leon, Bali. Selama bekerja pada brand ready-to-wear tersebut, timbul keinginan Mel Ahyar untuk menyentuh desain yang lebih berat. Dari keinginan itulah ia memutuskan untuk melanjutkan studi ke ESMOD Paris pada tahun 2004, untuk mengampu spesialisasi Couture.

Menempuh pendidikan fashion di pusat mode dunia, Paris, Mel merasa mendapat pengalaman yang luar biasa. Hingga pada akhirnya, Mel lulus dari ESMOD Paris sebagai Best Nouvelle Couture Graduate dan meraih "Coup de Coeur" Penghargaan Khusus dari desainer, Emanuel Ungaro.

Dirikan Label Sendiri

Setelah lulus, Mel meluncurkan labelnya sendiri. Pada awalnya, Mel mengerjakan pesanan teman. Semakin berkembang, klien yang sesungguhnya pun berdatangan. Tahun 2008, Mel pun menggelar show tunggal pertamanya. Show pertama ini membuatnya dan karyanya mulai di kenal masyarakat.

Kini, Mel memiliki banyak lini busananya dengan konsep yang berbeda-beda. Ada Happa yang mengusung konsep interpreting cultural twist. Happa LYFE, brand ready-to-wear bergaya kasual untuk pilihan busana sehari-hari. XY, untuk menswear dan Mel Ahyar Bride untuk luxury wedding attire.

Tahun ini, Mel Ahyar meluncurkan koleksi terbarunya yang bertajuk Archipelago “Kawin Campur”. Berkolaborasi dengan Cita Tenun Indonesia (CTI), ia mengawinkan 12 motif tenun dari beragam suku Indonesia ke dalam satu rupa.

Tak hanya itu, Mel Ahyar juga berpartisipasi dalam perhelatan JF3 Fashion Festival  2022 di Jakarta. Di show ini, Mel Ahyar meluncurkan koleksi Archipelago “Cabaya” yang menonjolkan pakaian kebaya nusantara dengan kain tenun Indonesia.

Dalam koleksi ini, beragam kebaya di penjuru Nusantara Indonesia seperti Kebaya Kutubaru, Kebaya Encim, Kebaya Labuh Melayu, Kebaya Dansa Ambon, Kebaya Bali dan Kebaya Panjang. Klik tautan berikut untuk memilih Mel Ahyar sebagai nominasi Fimela Awards Fashion Designer of The Year.

 

 

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading